Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara perdagangan delapan saham sekaligus pada tanggal 9 Oktober 2025. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap lonjakan harga yang tidak wajar pada sejumlah emiten dalam beberapa hari terakhir. Langkah suspensi ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk mengevaluasi kembali keputusan investasi mereka, sekaligus menjaga stabilitas dan keteraturan pasar modal Indonesia. Otoritas bursa menekankan pentingnya kehati-hatian dalam berinvestasi dan perlindungan investor dari potensi risiko yang mungkin timbul akibat pergerakan harga saham yang tidak terkendali. Penghentian sementara ini diharapkan dapat memberikan efek pendinginan terhadap euforia pasar yang berlebihan dan menciptakan iklim investasi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Daftar Saham yang Kena Suspensi
Delapan saham yang terkena suspensi perdagangan meliputi berbagai sektor industri, yaitu:
- PT RMK Energy Tbk (RMKE)
- PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA)
- PT Samator Indo Gas Tbk (AGII)
- PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE)
- PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK)
- PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA)
- PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA)
- PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) beserta waran seri II-nya (TRIN-W2)
Suspensi ini mencakup perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, sementara untuk TRIN-W2, penghentian berlaku di seluruh pasar tanpa pengecualian. Langkah ini menunjukkan keseriusan BEI dalam menjaga integritas pasar dan melindungi investor dari potensi kerugian akibat spekulasi yang berlebihan.
Alasan di Balik Suspensi Saham
BEI mengungkapkan bahwa suspensi ini dilakukan karena mayoritas saham-saham tersebut mencatatkan kenaikan harga yang ekstrem, bahkan menyentuh batas auto reject atas (ARA). Pergerakan harga yang tidak wajar ini memicu kekhawatiran akan adanya aktivitas spekulatif yang dapat merugikan investor ritel. Otoritas bursa ingin memastikan bahwa setiap transaksi yang terjadi di pasar modal berlangsung dalam koridor yang wajar dan sesuai dengan fundamental perusahaan.
Reaksi Pasar Sebelum Suspensi
Sehari sebelum suspensi diberlakukan, pada tanggal 8 Oktober 2025, pergerakan harga delapan saham tersebut memang menunjukkan euforia pasar yang signifikan. Berikut adalah rincian kenaikan harga masing-masing saham:
- ASHA melonjak 9,57 persen ke Rp103
- AGII terbang 25 persen hingga menyentuh Rp1.950
- UFOE melesat 24,65 persen ke Rp354
- NTBK mencatat kenaikan paling agresif, melesat 34,15 persen ke Rp110
- ESTA menanjak 34,64 persen ke Rp206
- DADA turut terkerek 9,88 persen ke Rp178
- TRIN melompat 33,77 persen ke Rp202
- RMKE menguat 8,66 persen hingga menutup perdagangan di Rp2.510 per saham
Kenaikan harga yang signifikan ini menjadi perhatian utama BEI, yang kemudian memutuskan untuk melakukan suspensi demi menjaga stabilitas pasar.
Tujuan dan Dampak dari Penghentian Sementara
Tujuan utama dari penghentian sementara perdagangan saham ini adalah untuk memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan kembali keputusan investasi mereka. BEI berharap, dengan adanya suspensi ini, investor dapat lebih berhati-hati dan melakukan analisis yang lebih mendalam sebelum melakukan transaksi. Langkah ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya aksi panic buying atau panic selling yang dapat memperburuk kondisi pasar. Dampak dari suspensi ini diharapkan dapat menciptakan pasar yang lebih stabil dan teratur, serta melindungi investor dari potensi kerugian akibat spekulasi yang tidak terkendali.