Bitcoin kembali menunjukkan performa impresif, memicu gelombang optimisme di kalangan investor. Setelah melewati berbagai rintangan dan koreksi pasar, aset kripto terkemuka ini berhasil menembus level psikologis yang signifikan dan mendekati titik tertinggi sepanjang masanya. Kenaikan ini memicu spekulasi dan analisis mendalam tentang potensi tren kenaikan baru yang mungkin akan segera dimulai. Para analis pasar kini berlomba-lomba memberikan proyeksi dan pandangan mereka mengenai arah pergerakan Bitcoin selanjutnya, dengan beberapa di antaranya bahkan memprediksi dimulainya fase price discovery rally yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Momentum positif ini tentu menjadi angin segar bagi para pelaku pasar kripto yang telah lama menantikan pemulihan dan pertumbuhan berkelanjutan. Performa Bitcoin saat ini menjadi sorotan utama dan menjadi penentu arah bagi aset kripto lainnya. Seberapa jauh reli ini akan berlangsung dan apakah rekor tertinggi baru akan tercapai? Pertanyaan-pertanyaan ini terus bergulir seiring dengan pergerakan dinamis pasar kripto.
Lonjakan Harga Bitcoin Terbaru
Pada hari Minggu, Bitcoin mengalami kenaikan yang cukup signifikan, mendekati angka 3 persen dan mencapai level 125.154,80 dolar AS. Jika dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah, nilai tersebut setara dengan sekitar Rp2,07 miliar per keping. Pencapaian ini menandai level tertinggi yang berhasil diraih Bitcoin dalam kurun waktu dua bulan terakhir, setelah sebelumnya sempat mengalami koreksi harga pada minggu sebelumnya. Secara keseluruhan, nilai Bitcoin telah menunjukkan penguatan yang cukup solid, yakni sekitar 14 persen dari titik terendahnya. Hal ini mengindikasikan adanya momentum pemulihan yang kuat dan minat beli yang kembali meningkat di kalangan investor.
Pergerakan harga Bitcoin yang positif ini tentu menjadi perhatian utama bagi para pelaku pasar. Banyak yang menantikan kelanjutan tren kenaikan ini dan berharap Bitcoin dapat terus mencetak rekor-rekor baru di masa depan. Sentimen pasar yang positif dan dukungan dari berbagai pihak menjadi faktor kunci yang dapat mendorong harga Bitcoin lebih tinggi lagi. Namun, tetap perlu diingat bahwa pasar kripto sangat fluktuatif dan selalu ada risiko koreksi harga yang perlu diwaspadai.
Analisis Teknikal dan Level Kunci Bitcoin
Di awal pekan, Bitcoin berhasil merebut kembali zona harga antara 115.000 hingga 117.000 dolar AS. Area ini sebelumnya berfungsi sebagai area support yang krusial pada awal kuartal ketiga. Setelah berhasil kembali ke zona tersebut, harga Bitcoin terus menunjukkan tren kenaikan yang kuat hingga akhirnya menembus level 120.000 dolar AS pada hari Kamis. Rekt Capital, seorang analis kripto terkemuka, menyoroti bahwa Bitcoin mampu menutup perdagangan harian di atas level tersebut tanpa perlu melakukan pengujian ulang terhadap posisi 117.000 dolar AS.
Menurut Rekt Capital, pergerakan harga seperti ini secara historis sering kali menjadi sinyal kuat akan adanya potensi kenaikan menuju level resistensi berikutnya, yaitu 123.000 dolar AS. Bahkan, jika momentum terus berlanjut, bukan tidak mungkin harga Bitcoin akan melampaui level tersebut dan mencetak rekor tertinggi baru. Analisis teknikal ini memberikan gambaran yang cukup optimis mengenai prospek harga Bitcoin dalam jangka pendek hingga menengah. Namun, tetap perlu diingat bahwa analisis teknikal hanyalah salah satu alat bantu dalam pengambilan keputusan investasi dan tidak menjamin kepastian pergerakan harga di masa depan.
Prediksi dan Sentimen Pasar Terhadap Bitcoin
Rekt Capital menambahkan, pola pergerakan harga Bitcoin saat ini sangat mirip dengan kinerja harian yang mengantarkan Bitcoin mencapai rekor tertinggi sebelumnya di angka 124.474 dolar AS pada pertengahan Agustus. Kesamaan pola ini semakin memperkuat keyakinan bahwa Bitcoin berpotensi untuk kembali mencetak rekor baru dalam waktu dekat. Sementara itu, Ted Pillows, seorang pengamat pasar yang cukup berpengalaman, memberikan pandangan yang lebih hati-hati. Ia menekankan bahwa jika Bitcoin mampu bertahan di kisaran harga antara 120.000 hingga 121.000 dolar AS, maka peluang untuk mencapai level tertinggi baru akan semakin besar.
Namun, Pillows juga mengingatkan bahwa jika area tersebut kembali jebol, harga Bitcoin berpotensi mengalami penurunan untuk menguji level support di angka 117.000 dolar AS. Meskipun demikian, ia menilai bahwa risiko terjadinya koreksi besar dalam waktu dekat relatif kecil. Pillows menjelaskan bahwa secara historis, Bitcoin cenderung mencapai titik terendahnya pada bulan September. Data historis menunjukkan bahwa sejak tahun 2016, Bitcoin telah mencapai titik terendah sebanyak tujuh kali di bulan September. Berdasarkan pola historis ini, Pillows berpendapat bahwa titik terendah Bitcoin kemungkinan besar telah tercapai dan harga tidak akan turun di bawah 107.000 dolar AS.