Harga emas terus mencetak rekor baru, melampaui ekspektasi para analis dan membuat sejarah di pasar global. Pada tanggal 6 Oktober 2025, harga emas mencapai US$ 3.910,39 per troy ons, menandai level tertinggi sepanjang masa. Kenaikan ini didorong oleh kombinasi faktor, termasuk melemahnya dolar AS, meningkatnya ketidakpastian geopolitik, kekhawatiran tentang intervensi politik terhadap The Fed, dan pembelian besar-besaran dari bank sentral. Momentum kenaikan harga emas ini diperkirakan akan terus berlanjut, dengan banyak analis memprediksi harga emas akan segera menembus level psikologis US$ 4.000 per troy ons. Investor swasta juga semakin tertarik pada emas, dengan kepemilikan ETF berbasis emas meningkat tajam. Kenaikan harga emas ini mencerminkan peran emas sebagai aset safe haven yang dicari selama masa ketidakpastian ekonomi dan politik.
Rekor Harga Emas Tertinggi Sepanjang Sejarah
Pada tanggal 6 Oktober 2025, harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, mencapai US$ 3.910,39 per troy ons. Ini adalah tonggak sejarah bagi pasar emas, karena harga emas belum pernah mencapai level ini sebelumnya. Kenaikan harga emas ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk:
- Melemahnya Dolar AS: Dolar AS telah melemah dalam beberapa bulan terakhir, membuat emas lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lain.
- Ketidakpastian Geopolitik: Meningkatnya ketidakpastian geopolitik, seperti perang dagang antara AS dan China, telah mendorong investor untuk mencari aset safe haven seperti emas.
- Kekhawatiran Intervensi Politik terhadap The Fed: Beberapa investor khawatir bahwa pemerintah AS akan mencoba untuk mempengaruhi kebijakan moneter The Fed, yang dapat menyebabkan inflasi.
- Pembelian Besar-besaran dari Bank Sentral: Bank sentral di seluruh dunia telah membeli emas dalam jumlah besar dalam beberapa bulan terakhir, yang telah mendukung harga emas.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Beberapa faktor utama mendorong kenaikan harga emas ini. Pertama, suku bunga rendah mengurangi biaya peluang untuk menyimpan emas, yang tidak memberikan imbal hasil. Kedua, inflasi tinggi meningkatkan daya tarik emas sebagai penyimpan nilai. Ketiga, dolar AS yang melemah membuat emas lebih murah bagi pembeli internasional dan meningkatkan daya saingnya dengan mata uang lainnya. Kekacauan politik di AS juga melemahkan kepercayaan terhadap dolar, yang selanjutnya mendukung harga emas. Siklus pemangkasan suku bunga dan serangan terhadap The Fed menambah tekanan pada dolar AS. Kombinasi inflasi tinggi dan kebijakan moneter longgar mengingatkan pada era 1970-an, yang juga merupakan periode kenaikan harga emas yang signifikan.
Prospek Harga Emas: Mampukah Tembus US$4.000?
Analis dari bank-bank besar memperkirakan bahwa harga emas akan segera menguji bahkan melampaui batas psikologis US$4.000 per troy ons. Kapitalisasi pasar ETF emas juga melonjak tajam, sementara permintaan emas batangan dari institusi dan bank sentral terus tak terbendung. Reli ini mencerminkan "badai sempurna" yang tercipta dari faktor makroekonomi, melemahnya dolar AS, meningkatnya risiko geopolitik, kekhawatiran intervensi politik terhadap The Fed, dan pembelian besar-besaran dari sektor resmi. Analis teknikal melihat US$4.000 sebagai level resistensi psikologis berikutnya, dengan potensi "overshoot" menuju US$4.200-US$4.300 jika momentum tetap terjaga.
Peran Investor Swasta dalam Mendorong Harga Emas
Selain faktor geopolitik dan kebijakan The Fed, investor swasta juga memainkan peran penting dalam mendorong harga emas. Kepemilikan Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis emas meningkat paling tajam dalam lebih dari tiga tahun pada bulan September. Investor swasta menambah lebih dari 100 ton emas ke portofolio mereka sepanjang September, jumlah tertinggi dalam lebih dari tiga tahun. Meskipun kepemilikan total ETF emas masih jauh di bawah puncak tahun 2020, investor swasta masih relatif kurang terdiversifikasi ke emas, menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut.
Lonjakan Harga Perak: Mendekati Rekor Tertinggi
Seperti emas, harga perak juga mengalami lonjakan yang signifikan. Pada tanggal 6 Oktober 2025, harga perak mencapai US$ 48,21 per troy ons, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 48,41 yang tercipta pada tahun 2011. Kenaikan harga perak ini mencerminkan meningkatnya permintaan untuk logam mulia ini, baik sebagai investasi maupun sebagai bahan industri.