Menteri Keuangan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral terlibat dalam diskusi mengenai data terkait subsidi LPG 3 kg. Perbedaan pendapat ini muncul ke permukaan setelah Menteri Keuangan menyampaikan rincian harga asli barang-barang bersubsidi, termasuk LPG 3 kg, dalam sebuah rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI. Menurut Menteri Keuangan, pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga jual kepada masyarakat melalui subsidi, baik untuk sektor energi maupun non-energi. Data yang dipaparkan menunjukkan besaran subsidi yang signifikan untuk berbagai komoditas, termasuk LPG 3 kg, BBM, listrik, dan pupuk. Namun, data ini kemudian dipertanyakan oleh Menteri ESDM terkait dengan angka subsidi LPG 3 kg.
Perbedaan Data Subsidi LPG 3 Kg
Dalam rapat kerja tersebut, Menteri Keuangan memaparkan bahwa harga asli LPG 3 kg mencapai Rp 42.750 per tabung, namun dijual kepada masyarakat dengan harga Rp 12.750 per tabung. Ini berarti pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 30.000 atau sekitar 70 persen dari harga aslinya. Subsidi LPG 3 kg ini memakan anggaran yang cukup besar, mencapai Rp 80,2 triliun pada APBN 2024 dan dinikmati oleh 41,5 juta pelanggan. Selain LPG 3 kg, Menteri Keuangan juga merinci besaran subsidi untuk komoditas lain seperti Solar, Pertalite, minyak tanah, tarif listrik 900 VA, pupuk Urea, dan pupuk NPK. Data ini memberikan gambaran tentang beban anggaran yang ditanggung pemerintah untuk menjaga stabilitas harga barang-barang kebutuhan pokok.
Respon Menteri ESDM terhadap Data Subsidi
Menteri ESDM menanggapi pernyataan Menteri Keuangan terkait data harga asli dan angka subsidi LPG 3 kg. Menurutnya, Menteri Keuangan mungkin salah dalam membaca data tersebut dan memerlukan penyesuaian lebih lanjut. Menteri ESDM menduga bahwa Menteri Keuangan, yang baru menjabat, mungkin belum menerima data lengkap dari para bawahannya. Ia menekankan bahwa Kementerian ESDM sedang merancang skema subsidi LPG yang lebih tepat sasaran. Pernyataan ini mengindikasikan adanya perbedaan pemahaman atau informasi antara kedua kementerian mengenai data subsidi LPG.
Rencana Subsidi LPG Tepat Sasaran
Kementerian ESDM tengah berupaya untuk merancang skema subsidi LPG yang lebih tepat sasaran. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa subsidi benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak dan mengurangi potensi penyalahgunaan atau kebocoran anggaran. Skema subsidi yang tepat sasaran diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran negara dan memberikan dampak yang lebih signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Detail mengenai skema subsidi baru ini belum diumumkan secara rinci, namun Kementerian ESDM berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar subsidi LPG dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat yang membutuhkan.