Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa yang dinamis pada perdagangan hari ini. Sempat bergerak terbatas, IHSG akhirnya ditutup menguat, didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri dan aktivitas investor asing. Pergerakan sektor saham juga bervariasi, dengan beberapa sektor mencatatkan kenaikan signifikan sementara yang lain mengalami koreksi. Analis memberikan proyeksi optimis untuk kelanjutan tren positif IHSG, dengan catatan bahwa stabilitas ekonomi dan aliran dana asing akan menjadi faktor kunci. Kebijakan pemerintah yang mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi juga diharapkan dapat memberikan dorongan tambahan bagi pasar saham. Namun, investor tetap perlu waspada terhadap potensi risiko dan volatilitas pasar. Pemilihan saham yang tepat dan diversifikasi portofolio menjadi strategi penting untuk mengoptimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko kerugian. Sentimen pasar secara umum masih positif, meskipun ada beberapa faktor eksternal yang perlu diwaspadai, seperti perkembangan ekonomi global dan kebijakan moneter negara-negara maju.
Analisis Pergerakan IHSG Hari Ini
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak terbatas dengan potensi menguji level 8.260–8.302. Analisis teknikal menunjukkan bahwa IHSG saat ini tengah membentuk bagian dari wave [v] dari wave 5. Meskipun sempat melemah tipis pada hari sebelumnya, IHSG mampu bertahan di atas garis moving average 20 (MA20), yang menjadi area penopang jangka pendek. Skenario utama adalah penguatan IHSG akan menguji area 8.260–8.302, namun dalam skenario alternatif, kenaikan indeks berpotensi terbatas di kisaran 8.180–8.197 sebelum kembali terkoreksi. Level support IHSG berada di 8.099 dan 8.022, sementara area resistance terdekat tercatat di 8.217 dan 8.260. Pergerakan indeks saham hari ini menunjukkan ketahanan pasar terhadap tekanan jual, didukung oleh sentimen positif dari dalam negeri.
Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas
MNC Sekuritas dalam riset hariannya mencermati beberapa saham dengan rekomendasi yang berbeda. Saham AKRA direkomendasikan Buy on Weakness, dengan penilaian bahwa AKRA berada pada bagian dari wave v dari wave (c) dari wave [y]. Selain AKRA, saham lain yang menjadi pertimbangan adalah BBYB dengan rekomendasi Spec Buy, serta EXCL dan INDF dengan rekomendasi Buy on Weakness. Rekomendasi ini didasarkan pada analisis teknikal dan fundamental perusahaan-perusahaan tersebut. Investor disarankan untuk mempertimbangkan rekomendasi ini sebagai salah satu faktor dalam pengambilan keputusan investasi, namun tetap melakukan riset dan analisis independen. Diversifikasi portofolio juga penting untuk mengurangi risiko investasi. Pemilihan saham yang tepat dapat membantu investor mencapai tujuan keuangan mereka.
Faktor Pendorong dan Penopang IHSG
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan menilai koreksi yang terjadi kemarin bersifat terbatas dan sehat, karena adanya dukungan kuat dari sektor perbankan, energi, dan infrastruktur yang menopang tren utama IHSG. Setelah dua kali secara beruntun menyentuh level ATH baru, indeks komposit pada Rabu (8/10/2025) ditutup melemah tipis 0,04% ke posisi 8.166. Pola uptrend IHSG berpeluang bertahan hingga akhir pekan, bahkan berpotensi berlanjut ke pekan depan, selama arus dana asing dan stabilitas rupiah tetap terjaga. Kondisi makroekonomi domestik yang solid, inflasi yang terjaga, dan surplus perdagangan menjadi bahan bakar utama penguatan IHSG. Optimisme pasar juga terdorong oleh stabilitas politik pascapergantian Menteri Keuangan dan ekspektasi terhadap stimulus fiskal tambahan pada kuartal IV-2025.
Sektor yang Tertinggal dan Unggul
Dalam dua hari perdagangan yang mencatat rekor tertinggi, beberapa sektor masih tertinggal, seperti saham sektor industri dan konsumer siklikal yang mengalami koreksi. Sementara itu, sektor infrastruktur justru konsisten menempati tiga besar sektor dengan pertumbuhan tertinggi. Sektor infrastruktur diuntungkan oleh percepatan proyek strategis nasional, dorongan investasi pemerintah, serta potensi aliran dana swasta ke proyek energi, telekomunikasi, dan transportasi publik. Infrastruktur menjadi sektor defensif yang tetap menarik di tengah perlambatan konsumsi. Sektor industri dan konsumer siklikal masih tertekan oleh melemahnya daya beli akibat inflasi pangan dan depresiasi rupiah yang menekan biaya impor bahan baku. Rotasi sektor menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh investor.
Penutupan IHSG dan Aktivitas Saham
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 8.250,93 pada Kamis (9/10/2025), seiring dengan kehadiran Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks komposit ditutup menguat sebesar 1,04% atau 84,90 poin menuju posisi 8.250,93. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level terendahnya pada 8.159,94 dan sempat menyentuh posisi tertinggi di 8.272,63. Tercatat, sebanyak 433 saham meningkat, 229 saham turun, dan 135 saham stagnan, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp15.481 triliun. Saham dengan kapitalisasi jumbo yang menguat dipimpin oleh AMMN dan BBNI, sementara BBRI dan ASII juga memberikan kontribusi positif. Stockbit Sekuritas merilis saham tambang seperti TINS, BRMS, hingga CUAN menjadi favorit asing untuk dikoleksi pada jeda perdagangan hari ini, sementara saham BUMI, GOTO, hingga bank jumbo seperti BBRI dan BBCA menjadi sasaran penjualan.
Kondisi Awal Perdagangan dan Sektor Pendukung
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat tipis 0,26% ke level 8.187,19 pada pukul 09.30 WIB. Penguatan tersebut didukung oleh kenaikan di sejumlah sektor, terutama infrastruktur, kesehatan, dan non-siklikal. Sektor infrastruktur mencatat penguatan tertinggi sebesar 1,55%, disusul oleh sektor kesehatan yang naik 1,17%, dan sektor barang konsumsi non-siklikal yang naik 1,06%. Kenaikan ini menandakan adanya rotasi dana investor ke saham-saham defensif di tengah pergerakan pasar yang cenderung terbatas. Sementara itu, beberapa sektor mengalami pelemahan, seperti keuangan, barang baku, serta BUMN20. Indeks likuiditas utama LQ45 juga terpantau melemah, sedangkan indeks berbasis syariah menunjukkan performa positif.
Unusual Market Activity dan Suspensi Saham
Dalam perdagangan hari ini, BEI menetapkan terjadi Unusual Market Activity (UMA) untuk saham RATU, TRUE, YPAS, NIKL, dan ABBA. Beberapa saham lain yang sebelumnya disuspensi kini telah dibuka kembali (unsuspend), di antaranya SRAJ, MLPL, FOLK, VKTR, dan CLAY. Adapun saham yang disuspensi hari ini adalah AGII meliputi DADA, ESTA, NTBK, UFOE, ASHA, dan TRIN, serta RMKE. Investor perlu memperhatikan pengumuman UMA dan suspensi saham untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.