Tim Nasional Indonesia akan menghadapi tantangan berat melawan Irak dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan krusial ini akan digelar di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu, 12 Oktober 2025. Skuad Garuda, yang tergabung di Grup B, menyadari posisinya sebagai underdog, terutama setelah kekalahan 2-3 dari Arab Saudi di pertandingan sebelumnya. Pertandingan melawan Irak menjadi penentu penting untuk asa Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia. Kemenangan menjadi harga mati, mengingat persaingan ketat di grup yang sama dengan Arab Saudi yang semakin kuat.
Tekanan besar berada di pundak para pemain untuk memberikan yang terbaik dan membuktikan bahwa mereka mampu bersaing di level internasional. Dukungan penuh dari para suporter dan strategi yang tepat dari tim pelatih diharapkan dapat membawa Indonesia meraih hasil positif.
Analisis Pertandingan Indonesia vs Irak: Garuda Underdog
Timnas Indonesia menyadari betul status mereka sebagai tim underdog dalam pertandingan melawan Irak. Secara peringkat FIFA, Indonesia berada jauh di bawah Irak. Indonesia saat ini menempati posisi ke-119, sementara Irak berada di peringkat ke-58. Perbedaan peringkat ini mencerminkan kualitas tim secara keseluruhan dan pengalaman bermain di level internasional. Kekalahan dari Arab Saudi di pertandingan sebelumnya semakin memperburuk posisi Indonesia dan berpotensi menurunkan peringkat FIFA mereka. Namun, semangat juang dan motivasi tinggi para pemain diharapkan dapat menjadi modal penting untuk mengatasi perbedaan kualitas tersebut. Indonesia harus bermain dengan disiplin, fokus, dan memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk mencetak gol.
Performa Timnas Indonesia Melawan Irak di Laga Sebelumnya
Sebelum pertemuan kali ini, Indonesia memiliki catatan buruk saat berhadapan dengan Irak di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pada pertemuan pertama di Basra, Indonesia menelan kekalahan telak 1-5. Kemudian, pada pertemuan kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Indonesia kembali menyerah dengan skor 0-2. Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa Irak memiliki keunggulan signifikan dalam hal kualitas pemain dan strategi permainan. Namun, kekalahan tersebut menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan strategi yang lebih efektif di pertandingan selanjutnya. Tim pelatih telah melakukan evaluasi menyeluruh dan merancang taktik yang tepat untuk meredam kekuatan Irak dan memaksimalkan potensi serangan Indonesia.
Kekuatan Baru Skuad Garuda: Pemain Naturalisasi
Perbedaan signifikan dalam pertandingan kali ini adalah kehadiran beberapa pemain naturalisasi baru yang memperkuat Timnas Indonesia. Nama-nama seperti Jay Idzes (sang kapten), Kevin Diks, Maarten Paes, hingga Ole Romeny memberikan dimensi baru bagi skuad Garuda. Kehadiran mereka diharapkan dapat meningkatkan kualitas tim secara keseluruhan, terutama dalam hal pengalaman bermain di level Eropa dan kemampuan teknis. Para pemain naturalisasi ini diharapkan dapat beradaptasi dengan cepat dan memberikan kontribusi maksimal bagi tim. Pengalaman mereka bermain di liga-liga top Eropa akan sangat berharga dalam menghadapi tekanan dan intensitas pertandingan melawan Irak. Integrasi yang baik antara pemain naturalisasi dan pemain lokal akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia.
Perubahan Strategi: Pergantian Pelatih Timnas
Selain kehadiran pemain naturalisasi, perubahan juga terjadi di jajaran tim pelatih. Indonesia kini dilatih oleh Patrick Kluivert, menggantikan Shin Tae-yong. Sementara itu, Irak kini dilatih oleh Graham Arnold, yang menggantikan Jesus Casas. Pergantian pelatih ini membawa harapan baru bagi kedua tim. Kluivert diharapkan dapat membawa sentuhan taktik baru dan meningkatkan performa tim. Arnold juga memiliki tugas berat untuk membawa Irak meraih hasil positif dan melaju ke putaran final Piala Dunia. Perbedaan gaya kepelatihan dan strategi yang diterapkan oleh masing-masing pelatih akan menjadi faktor penentu dalam pertandingan ini.
Prediksi Pertandingan: Peluang dan Tantangan
Supercomputer Besoccer memprediksi bahwa peluang kemenangan Indonesia hanya sebesar 12,1 persen, hasil imbang 20 persen, dan kemenangan Irak mencapai 67,2 persen. Prediksi ini menunjukkan bahwa Indonesia menghadapi tantangan yang sangat berat. Peluang kemenangan Indonesia dengan skor 1-0 hanya 5 persen, sementara hasil imbang 1-1 memiliki persentase 9,6 persen. Kemenangan Irak dengan skor 1-0 memiliki persentase tertinggi, yaitu 14,4 persen. Meskipun prediksi ini kurang menguntungkan bagi Indonesia, namun sepak bola selalu penuh kejutan. Indonesia harus berjuang sekuat tenaga dan memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk membalikkan prediksi tersebut. Dukungan dari para suporter dan semangat pantang menyerah para pemain akan menjadi modal penting untuk meraih hasil positif.
Susunan Pemain: Strategi dan Formasi
Berikut adalah perkiraan susunan pemain kedua tim:
Indonesia:
- Maarten Paes
- Calvin Verdonk
- Justin Hubner
- Jay Idzes
- Rizky Ridho
- Kevin Diks
- Joey Pelupessy
- Thom Haye
- Ragnar Oratmangoen
- Miliano Jonathans
- Ole Romeny
Pelatih: Patrick Kluivert
Irak:
- Jalal Hassan
- Merchas Doski
- Zaid Tahseen
- Rebin Sulaka
- Sherko Karim
- Marko Farji
- Kevin Yakob
- Amir Al Ammari
- Youssef Amyn
- Aymen Hussein
- Ibrahim Bayesh
Pelatih: Graham Arnold