Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia disuguhkan pemandangan langit yang memukau, yaitu fenomena Supermoon. Bulan tampak lebih besar dan bercahaya dari biasanya, sehingga menarik perhatian banyak orang. Supermoon memang tergolong sebagai fenomena langit yang tidak sering terjadi. Sepanjang tahun 2025, tercatat hanya satu Supermoon yang terjadi hingga bulan Oktober. Tentunya banyak yang bertanya-tanya, apakah masih ada kesempatan untuk menyaksikan Supermoon lagi di tahun ini? Kapan tepatnya Supermoon berikutnya akan menghiasi langit malam? Rasa penasaran ini wajar, mengingat keindahan Supermoon selalu berhasil membuat takjub. Informasi yang akurat mengenai jadwal Supermoon sangat penting agar kita bisa mempersiapkan diri dan menikmati momen tersebut. Mari kita simak penjelasan lengkapnya mengenai jadwal Supermoon yang akan datang.
Jadwal Lengkap Supermoon 2025: Catat Tanggalnya!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi resmi terkait jadwal Supermoon di sisa tahun 2025. Menurut BMKG, setelah Supermoon yang terjadi pada 7 Oktober 2025, masih ada dua Supermoon lagi yang akan muncul. Kedua fenomena tersebut akan terjadi pada:
- Rabu, 5 November 2025
- Kamis, 4 Desember 2025
Dengan demikian, dua bulan terakhir di tahun 2025 akan dihiasi oleh Supermoon yang terjadi setiap bulan purnama. Bagi para pecinta astronomi atau sekadar pengagum keindahan langit malam, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan dua Supermoon yang akan datang ini. Catat tanggalnya dan persiapkan diri untuk menikmati pemandangan bulan yang luar biasa!
Mengapa Supermoon Terjadi? Penjelasan Ilmiah
Supermoon terjadi ketika Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi dalam orbitnya. Orbit Bulan mengelilingi Bumi tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran, melainkan elips. Karena itu, ada saatnya Bulan berada lebih dekat (perigee) dan lebih jauh (apogee) dari Bumi. Ketika bulan purnama bertepatan dengan posisi perigee inilah, Supermoon terjadi. Saat Supermoon, Bulan akan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya jika dibandingkan dengan bulan purnama biasa. Secara visual, perbedaan ukuran dan kecerahan ini cukup signifikan sehingga dapat dinikmati oleh mata telanjang. Fenomena ini murni disebabkan oleh faktor astronomi dan tidak memiliki dampak negatif bagi kehidupan di Bumi.
Waktu Terbaik untuk Menyaksikan Supermoon
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik saat menyaksikan Supermoon, perhatikan waktu pengamatan yang ideal. Waktu terbaik untuk melihat Supermoon adalah saat Bulan baru terbit, atau saat pergantian sore ke malam hari. Pada saat itu, Bulan akan tampak sangat jelas dan mempesona di langit. Warna bulan juga akan terlihat lebih indah saat baru terbit. Namun, perlu diingat bahwa kondisi atmosfer dan cuaca juga dapat memengaruhi tampilan Bulan. Jika langit berawan atau kualitas udara buruk, pandangan ke arah Bulan bisa terhalang atau kurang jelas. Jadi, pastikan untuk memantau kondisi cuaca sebelum merencanakan pengamatan Supermoon.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penampakan Bulan
Tampilan Bulan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama kondisi atmosfer dan cuaca. Keberadaan awan, polusi udara, dan partikel lain di atmosfer dapat menghalangi atau mengurangi kejernihan pandangan ke arah Bulan. Selain itu, fase Bulan juga memengaruhi penampakannya. Bulan mengalami berbagai fase, mulai dari bulan baru, sabit, kuartal pertama, purnama, kuartal ketiga, hingga kembali ke bulan baru. Setiap fase memiliki karakteristik visual yang berbeda. Untuk menyaksikan Supermoon, tentu saja kita harus menunggu hingga fase bulan purnama tiba. Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat lebih bijak dalam merencanakan dan menikmati pengamatan Bulan.