Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan desakan kepada pemerintah untuk menolak kehadiran tim atlet senam artistik Israel yang dijadwalkan bertanding di Jakarta pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025. Penolakan ini didasari oleh komitmen konstitusional Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan sebagai bentuk konsistensi terhadap sikap yang selama ini dipegang teguh. MUI khawatir kehadiran tim Israel dapat memicu gejolak di masyarakat dan merusak kepercayaan publik terhadap perjuangan Palestina. Desakan ini muncul sebagai antisipasi agar kejadian serupa saat pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak terulang kembali. MUI juga menekankan bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga pemerintah perlu menjaga posisi tersebut dengan tegas. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga citra dan diplomasi Indonesia di mata dunia, terutama setelah pernyataan tegas Presiden terkait dukungan terhadap Palestina. MUI juga meminta semua pihak terkait, termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), untuk mengambil langkah pencegahan.
Desakan MUI Terkait Keikutsertaan Atlet Israel
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Prof Sudarnoto Abdul Hakim, secara tegas menyatakan penolakannya terhadap keikutsertaan tim olahraga Israel, termasuk dalam kejuaraan senam artistik. Ia menekankan pentingnya pemerintah untuk mengantisipasi hal ini sejak awal. Menurutnya, dukungan terhadap Palestina adalah amanat konstitusi yang tidak boleh dikompromikan oleh kepentingan apapun. Selama Palestina masih dalam penjajahan Israel dan belum merdeka, Indonesia harus terus berpihak pada Palestina. Sikap ini bukan hanya soal politik, tetapi juga soal kemanusiaan dan keadilan. Prof Sudarnoto juga mengingatkan agar pemerintah tidak mengabaikan potensi gejolak yang mungkin timbul di masyarakat jika tim Israel tetap diizinkan bertanding.
Potensi Gejolak Publik dan Dampak Negatif
Prof Sudarnoto juga menyoroti potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat mengundang tim Israel. Ia khawatir bahwa kehadiran atlet Israel dapat memicu kemarahan publik dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang selama ini mendukung perjuangan Palestina. Selain itu, langkah ini juga dinilai dapat merusak citra diplomasi Indonesia di tingkat global. Komitmen tegas pemerintah yang telah disampaikan oleh Presiden dalam berbagai forum internasional terkait dukungan terhadap Palestina, dapat dipertanyakan jika Indonesia mengizinkan tim Israel untuk bertanding. Oleh karena itu, MUI mendesak pemerintah untuk fokus dan berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait isu ini.
Konsistensi Sikap Indonesia terhadap Palestina
MUI menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, dan pemerintah perlu konsisten menjaga posisi tersebut. Komitmen ini tidak boleh diganggu oleh siapapun, termasuk oleh kepentingan ekonomi atau politik sesaat. Prof Sudarnoto juga meminta kementerian dan pihak penyelenggara untuk segera mengambil langkah antisipatif. Ia mencontohkan negara-negara lain yang berani menolak kehadiran atlet Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina. Konsistensi sikap ini penting untuk menjaga marwah Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta
Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang akan digelar di Jakarta pada 19-25 Oktober 2025 mendatang. Ajang bertajuk 53rd Artistic Gymnastics World Championships Jakarta 2025 ini akan mempertandingkan Men's Artistic Gymnastics (MAG) dan Women's Artistic Gymnastics (WAG). Diperkirakan sekitar 500 atlet dari 78 negara akan berpartisipasi dalam ajang tersebut. Kejuaraan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi pengembangan olahraga senam artistik di Indonesia. Namun, isu keikutsertaan tim Israel menjadi perhatian utama, mengingat potensi dampak negatif yang mungkin timbul.
Pendaftaran dan Harapan Federasi Senam Israel
Federasi Senam Israel menyatakan telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta. Juru bicara Federasi Senam Israel menyatakan bahwa mereka berhubungan langsung dengan penyelenggara dan yakin bahwa pertimbangan eksternal tidak akan mempengaruhi olahraga. Mereka berharap pihak penyelenggara kompetisi menyetujui masuknya delegasi serta persyaratan keamanan untuk memastikan delegasi dapat berpartisipasi dengan aman selama kejuaraan. Namun, dengan adanya desakan dari MUI, harapan Federasi Senam Israel tersebut menjadi semakin sulit untuk diwujudkan.