Tim dari Badan Gizi Nasional (BGN) menemukan fakta mengejutkan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan dalam program tersebut mengandung senyawa nitrit dengan kadar yang sangat tinggi, bahkan mencapai empat kali lipat dari batas aman yang ditetapkan. Temuan ini menjadi penyebab utama terjadinya keracunan massal yang menimpa 1.315 warga. Investigasi mendalam dilakukan untuk mengungkap penyebab dan dampak dari kejadian ini, serta mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang kualitas dan keamanan pangan yang disajikan dalam program-program pemerintah, serta pentingnya pengawasan yang ketat terhadap kandungan zat berbahaya dalam makanan. Pemerintah daerah dan pusat diharapkan segera mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi kesehatan masyarakat dari risiko keracunan makanan.
Kadar Nitrit dalam MBG Melebihi Batas Aman
Investigasi yang dilakukan oleh BGN mengungkapkan bahwa sampel sisa makanan dari program MBG mengandung nitrit dengan kadar 3,91 dan 3,54 mg/L. Angka ini jauh melampaui standar yang ditetapkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), yaitu 1 mg/L untuk kadar maksimum nitrit yang boleh dikonsumsi dalam minuman. Bahkan, jika dibandingkan dengan standar Kanada yang lebih longgar, yaitu 3 mg/L, kadar nitrit dalam sampel makanan tersebut tetap melebihi batas aman. Temuan ini menunjukkan adanya masalah serius dalam proses produksi atau pengolahan makanan yang disajikan dalam program MBG, sehingga menyebabkan kandungan nitrit yang sangat tinggi dan membahayakan kesehatan konsumen.
Sumber Nitrit dalam Makanan
Nitrit adalah senyawa kimia yang terdiri dari nitrogen dan oksigen (NO?). Senyawa ini sering digunakan sebagai pengawet dalam daging olahan seperti sosis dan ham. Tujuannya untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya dan memberikan warna merah muda yang menarik pada daging. Selain itu, nitrit juga berperan dalam siklus nitrogen alami. Beberapa buah dan sayuran secara alami mengandung nitrit dalam jumlah kecil. Namun, kadar nitrit dapat meningkat akibat aktivitas bakteri yang mengubah nitrat menjadi nitrit, atau sebaliknya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan kualitas bahan makanan serta proses pengolahan agar kadar nitrit tidak melebihi batas aman.
Dampak Buruk Kelebihan Nitrit bagi Kesehatan
Kandungan nitrit yang berlebihan dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah methemoglobinemia, kondisi di mana darah kekurangan oksigen. Selain itu, nitrit juga berisiko tinggi membentuk nitrosamin, senyawa karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker lambung dan pankreas. Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan makanan yang mengandung nitrit tinggi dan memastikan makanan yang dikonsumsi aman dan sehat. Gejala keracunan nitrit yang paling umum adalah mual, muntah, dan nyeri lambung, yang sesuai dengan gejala yang dialami oleh sebagian besar korban keracunan MBG di Bandung Barat.
Gejala Keracunan Nitrit pada Korban MBG
Tim investigasi BGN melakukan wawancara dengan para korban keracunan, dokter yang menangani di Puskesmas Cipongkor dan RSUD Cililin, serta mempelajari rekam medis dan pola gejala utama yang dialami korban. Hasilnya menunjukkan bahwa gejala yang paling dominan adalah gangguan pada saluran pencernaan bagian atas, seperti mual, muntah, atau nyeri lambung, yang dialami oleh 36% korban. Sementara itu, hanya 3% korban yang mengalami diare, padahal diare biasanya menjadi gejala utama dalam kasus keracunan makanan. Pola gejala ini menguatkan dugaan bahwa keracunan tersebut disebabkan oleh senyawa nitrit.
Tindak Lanjut Pasca-Keracunan
Setelah kasus keracunan massal ini terungkap, pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan segera mengambil tindakan cepat dan tepat. Beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain: melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab utama tingginya kadar nitrit dalam makanan MBG, meningkatkan pengawasan terhadap kualitas dan keamanan bahan makanan yang digunakan dalam program-program pemerintah, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya nitrit dan cara mencegah keracunan makanan, serta memberikan kompensasi dan perawatan yang memadai kepada para korban keracunan. Dengan tindakan yang komprehensif, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan masyarakat dapat merasa aman dan terlindungi.