Sebanyak 23 relawan dari Global Sumud Flotilla (GSF) Malaysia, yang sempat ditahan oleh otoritas Israel saat berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, akhirnya tiba kembali dengan selamat di Kuala Lumpur. Kedatangan mereka menandai berakhirnya sebuah episode menegangkan yang menarik perhatian dunia internasional, sekaligus menyoroti kembali isu blokade Israel terhadap Gaza. Pemerintah Malaysia mengutuk keras tindakan penahanan tersebut dan berupaya sekuat tenaga untuk memulangkan warganya dengan selamat. Insiden ini juga memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk organisasi kemanusiaan dan pemimpin negara, yang menyerukan diakhirinya blokade dan penghormatan terhadap hak asasi manusia warga Palestina. Kisah para relawan ini menjadi simbol solidaritas global terhadap perjuangan rakyat Palestina. Peristiwa ini juga menyoroti peran penting diplomasi dan kerjasama internasional dalam menyelesaikan konflik dan melindungi warga negara di luar negeri. Kedatangan mereka di Kuala Lumpur disambut dengan rasa syukur dan kelegaan oleh keluarga, kerabat, dan masyarakat Malaysia.
Kedatangan Relawan Malaysia di Kuala Lumpur
Para relawan GSF Malaysia tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada hari Selasa, 7 Oktober 2025. Kementerian Luar Negeri Malaysia secara resmi mengumumkan dan mengonfirmasi kedatangan mereka, memastikan bahwa seluruh 23 warga negara Malaysia yang terlibat dalam misi kemanusiaan tersebut berada dalam kondisi selamat dan sehat. Kedatangan mereka disambut hangat oleh perwakilan pemerintah, keluarga, dan media. Keberhasilan pemulangan ini menjadi bukti komitmen pemerintah Malaysia dalam melindungi warganya di luar negeri, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan dan risiko. Pemerintah Malaysia terus berupaya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warganya di seluruh dunia, serta aktif terlibat dalam diplomasi internasional untuk menyelesaikan konflik dan melindungi hak asasi manusia.
Apresiasi kepada Pemerintah Turki dan Negara Lain
Kementerian Luar Negeri Malaysia menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Pemerintah Turki atas bantuan dan dukungan mereka dalam memfasilitasi pemulangan para relawan yang ditahan. Setelah dibebaskan dari tahanan Israel, para relawan diterbangkan ke Istanbul, Turki, menggunakan pesawat sewaan sebelum melanjutkan perjalanan mereka kembali ke Malaysia. Pemerintah Malaysia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Yordania, Mesir, Amerika Serikat, dan negara-negara ASEAN yang turut membantu memastikan pemulangan warga Malaysia dengan aman. Kerjasama dan dukungan dari berbagai negara ini menunjukkan pentingnya solidaritas internasional dalam menghadapi tantangan kemanusiaan dan diplomasi.
Misi Kemanusiaan Global Sumud Flotilla
Para relawan Malaysia merupakan bagian dari Global Sumud Flotilla (GSF), sebuah inisiatif kemanusiaan yang bertujuan untuk menembus blokade Israel terhadap Jalur Gaza dan memberikan bantuan kepada penduduk setempat. Armada GSF terdiri dari beberapa kapal yang membawa bantuan medis, makanan, dan perlengkapan lainnya. Namun, ketika armada mendekati perairan Gaza, pasukan Israel melakukan tindakan pembajakan terhadap kapal-kapal GSF dan menahan para relawan serta aktivis yang berada di dalamnya. Tindakan ini menuai kecaman luas dari komunitas internasional, yang menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia. Misi GSF ini menjadi simbol perlawanan terhadap blokade dan upaya untuk memberikan harapan kepada warga Gaza.
Kecaman Perdana Menteri Anwar Ibrahim terhadap Israel
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengecam keras tindakan Israel terhadap para relawan Malaysia. Dia menegaskan bahwa Malaysia akan mengambil segala langkah yang sah dan sesuai dengan hukum internasional untuk memastikan bahwa Israel bertanggung jawab atas tindakannya, terutama yang menyangkut keselamatan dan kesejahteraan warga negaranya. Anwar Ibrahim menekankan bahwa keselamatan dan martabat rakyat Malaysia adalah prioritas utama pemerintah, dan pemerintah tidak akan mentolerir tindakan apapun yang membahayakan mereka tanpa konsekuensi yang setimpal. Pernyataan tegas Perdana Menteri Anwar Ibrahim mencerminkan komitmen Malaysia untuk melindungi warganya dan mendukung perjuangan rakyat Palestina.