Restoran Sanuk Thai Noodle milik Jesselyn Lauwreen, juara MasterChef Indonesia musim ke-8, dikabarkan tutup. Padahal, restoran yang menyajikan hidangan khas Thailand ini sempat viral dan menjadi incaran para pecinta kuliner. Antrean panjang hingga 2 jam menjadi pemandangan biasa di awal pembukaannya. Kabar penutupan ini tentu mengejutkan banyak pihak, terutama para pelanggan setia yang menggemari cita rasa autentik boat noodle ala Jesselyn. Banyak yang menyayangkan keputusan ini, mengingat potensi Sanuk Thai Noodle yang begitu besar di pasar kuliner Indonesia. Penutupan restoran ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi para alumni MasterChef dalam membangun bisnis kuliner.
Para jebolan MasterChef Indonesia memang banyak yang mencoba peruntungan di dunia bisnis kuliner setelah kompetisi berakhir. Ragam konsep ditawarkan, mulai dari masakan Nusantara, hidangan Western, hingga cita rasa internasional seperti Thailand. Namun, kesuksesan di galeri MasterChef tidak menjamin keberhasilan di dunia bisnis nyata. Banyak faktor yang mempengaruhi keberlangsungan sebuah restoran, mulai dari kualitas makanan, pelayanan, hingga manajemen internal yang solid. Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan Sanuk Thai Noodle, yang sempat begitu populer, harus menutup pintunya? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Sanuk Thai Noodle: Perjalanan Singkat Restoran Viral
Sanuk Thai Noodle pertama kali membuka cabangnya di Pantai Indah Kapuk (PIK) pada Februari 2024. Restoran ini langsung mencuri perhatian karena menawarkan konsep boat noodle yang unik dan autentik. Kelezatan kuah yang dimasak selama 9 jam serta penggunaan bahan-bahan segar menjadi daya tarik utama. Antrean panjang menjadi bukti popularitas Sanuk di kalangan pecinta kuliner. Melihat antusiasme pasar yang tinggi, Jesselyn kemudian membuka cabang kedua di Gading Serpong hanya berselang 8 bulan kemudian. Namun sayang, euforia tersebut tidak bertahan lama.
Pada akhir September 2025, Jesselyn mengumumkan bahwa seluruh cabang Sanuk Thai Noodle akan ditutup. Kabar ini disampaikan melalui unggahan video di akun TikTok pribadinya. Dalam video tersebut, Jesselyn mengungkapkan kesedihannya atas keputusan sulit ini. Ia menganggap Sanuk sebagai 'bayi' yang telah dirawat dan dibesarkannya dengan sepenuh hati sejak Juli 2023. Penutupan ini tentu menjadi pukulan berat bagi Jesselyn, mengingat dedikasi dan kerja keras yang telah dicurahkannya untuk membangun Sanuk.
Alasan di Balik Penutupan Restoran Jesselyn
Meskipun tidak disebutkan secara gamblang, Jesselyn memberikan sedikit petunjuk mengenai alasan di balik penutupan Sanuk Thai Noodle. Dalam video TikTok-nya, ia menyinggung tentang ketidaksesuaian prinsip antara para pemilik usaha. Ia menjelaskan bahwa membuka restoran bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang orang-orang yang bekerja di belakangnya. Ketika para pemegang kepentingan tidak lagi sejalan, keberlangsungan bisnis menjadi sulit untuk dipertahankan.
Masalah internal dengan para pemilik usaha lain tampaknya menjadi faktor utama yang membuat Jesselyn memilih untuk mundur. Wanita kelahiran tahun 2000 ini mengaku telah menjalankan tugasnya sejak awal, mulai dari menjadi wajah restoran hingga menciptakan resep-resep andalan. Namun, perbedaan visi dan misi dengan pemilik lainnya membuat Jesselyn merasa tidak bisa lagi melanjutkan usahanya. Ia menganggap penutupan ini sebagai sebuah babak baru dan pelajaran berharga dalam perjalanan bisnisnya.
Harapan Jesselyn untuk Sanuk Thai Noodle
Meskipun harus menutup Sanuk Thai Noodle, Jesselyn tidak sepenuhnya menyerah. Ia berjanji akan membuka kembali restoran tersebut di masa depan, ketika ia sudah memiliki kendali penuh atas usahanya sendiri. Ia bahkan memberikan kode bahwa mungkin akan membuka restoran dengan konsep serupa dengan nama yang berbeda. Jesselyn berharap para pelanggannya tetap setia menanti dan mendukungnya di masa depan.
Keputusan Jesselyn untuk menutup Sanuk Thai Noodle menunjukkan betapa pentingnya keselarasan visi dan misi dalam sebuah bisnis. Meskipun memiliki produk yang berkualitas dan populer, sebuah usaha tidak akan bertahan lama jika tidak didukung oleh manajemen internal yang solid dan tim yang sejalan. Semoga Jesselyn dapat segera mewujudkan mimpinya untuk membuka kembali Sanuk Thai Noodle dengan konsep yang lebih matang dan manajemen yang lebih baik.