Ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Barcelona pada Kamis, 2 Oktober 2025, untuk menyuarakan solidaritas terhadap Palestina. Aksi ini, yang merupakan bagian dari gerakan mogok nasional mahasiswa, berkembang menjadi perusakan sejumlah restoran internasional, termasuk gerai kopi populer, Starbucks. Para demonstran mengecam perusahaan-perusahaan tersebut atas dugaan keterlibatan atau sikap diam terkait krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza. Kejadian ini menyoroti meningkatnya ketegangan global seputar konflik Israel-Palestina dan dampaknya terhadap bisnis internasional. Aksi protes serupa juga diperkirakan akan meluas ke kota-kota lain di Eropa dan Amerika Utara, menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.
Demonstrasi Pro-Palestina Sasar Gerai Starbucks di Barcelona
Aksi unjuk rasa di Barcelona menjadi sorotan utama setelah ratusan demonstran memadati jalanan dan menyasar beberapa gerai Starbucks. Mereka mengekspresikan kemarahan atas situasi di Palestina, menuduh perusahaan-perusahaan multinasional seperti Starbucks terlibat atau tidak cukup bersuara menentang tindakan kekerasan. Aksi ini merupakan bagian dari gelombang protes yang lebih luas yang dipicu oleh peristiwa baru-baru ini yang melibatkan armada bantuan kemanusiaan menuju Gaza. Para pengunjuk rasa menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan pesan mereka, termasuk vandalisme dan grafiti. Dinding gerai kopi dicoret-coret dengan pesan-pesan seperti "Bebaskan Palestina", "Zionis terlibat", dan "Hentikan Genosida", yang mencerminkan sentimen kuat di antara para demonstran.
Pemicu Aksi: Penyerangan Armada Kemanusiaan Global Sumud Flotilla
Kemarahan para demonstran dipicu oleh insiden sehari sebelumnya, di mana kapal perang Israel menyerang dan mencegat Global Sumud Flotilla. Armada kemanusiaan ini membawa bantuan ke Gaza. Armada yang terdiri dari sekitar 45 kapal, termasuk yang membawa aktivis Swedia Greta Thunberg, dicegat di perairan internasional oleh angkatan laut Israel. Tindakan ini memicu kecaman internasional dan memperburuk ketegangan yang sudah tinggi terkait konflik Israel-Palestina. Insiden ini juga memicu seruan untuk tindakan yang lebih tegas terhadap Israel dan dukungan yang lebih besar untuk rakyat Palestina. Laporan dari lapangan menunjukkan bahwa beberapa kapal dinaiki secara paksa oleh tentara Israel, sementara komunikasi dengan kapal lain terputus. Video yang beredar menunjukkan tentara Israel memaksa aktivis mengangkat tangan dan membuang ponsel mereka ke laut.
Reaksi Internasional dan Tuduhan Pembajakan
Para aktivis menggambarkan tindakan angkatan laut Israel sebagai "pembajakan" dan penahanan ilegal. Anggota Parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina, Rima Hassan, menyatakan bahwa ratusan orang ditangkap secara sewenang-wenang. Spanyol dan Italia, yang sebelumnya telah mengingatkan armada agar menghentikan pelayaran sebelum memasuki zona blokade Israel, kini mengecam keras tindakan tersebut. Kecaman internasional terhadap tindakan Israel semakin meningkat, dengan banyak negara dan organisasi menyerukan penyelidikan independen dan akuntabilitas atas insiden tersebut. Armada Global Sumud sendiri sebelumnya telah melaporkan serangan drone saat singgah di Tunisia sebelum akhirnya dicegat militer Israel. Insiden ini menambah daftar panjang dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional di wilayah tersebut.