Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tengah berupaya keras untuk mencegah penyebaran penyakit campak menjadi kejadian luar biasa (KLB). Pemerintah kota mengambil langkah proaktif dengan memberikan layanan imunisasi secara massal kepada anak-anak di wilayahnya. Upaya ini dilakukan menyusul adanya temuan kasus campak yang cukup signifikan di beberapa kelurahan di Bukittinggi.
Wabah campak menjadi perhatian serius karena potensi penularannya yang tinggi dan dampaknya yang bisa berbahaya, terutama bagi anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi. Imunisasi merupakan cara paling efektif untuk melindungi diri dari penyakit campak dan komplikasinya. Pemerintah Kota Bukittinggi mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program imunisasi ini demi kesehatan dan keselamatan bersama.
Antisipasi KLB Campak di Bukittinggi
Pemerintah Kota Bukittinggi menunjukkan komitmen kuat dalam mengantisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak. Langkah utama yang diambil adalah dengan memberikan layanan imunisasi secara intensif. Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menekankan pentingnya imunisasi bagi anak-anak untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat campak. Ia mengimbau seluruh warga Bukittinggi untuk membawa anak-anak mereka mendapatkan imunisasi di fasilitas kesehatan terdekat.
Pemerintah kota juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari WHO, untuk memantau dan mengendalikan penyebaran campak. Langkah-langkah preventif terus ditingkatkan untuk memastikan kesehatan masyarakat Bukittinggi tetap terjaga.
Imbauan Imunisasi dan Edukasi Masyarakat
Walikota Ramlan Nurmatias mengungkapkan bahwa cakupan imunisasi campak yang rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya wabah dan KLB. Ia menyoroti laporan adanya penolakan terhadap program imunisasi dari beberapa warga dan orang tua murid. Oleh karena itu, edukasi mengenai pentingnya imunisasi dan bahaya virus campak terus digencarkan kepada masyarakat.
Pemerintah kota berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat imunisasi dalam melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya. Edukasi ini dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial, pertemuan warga, dan sosialisasi di sekolah-sekolah.
Tindakan Dinas Kesehatan dan Surat Edaran
Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Bukittinggi, Ramli Andrian, menjelaskan bahwa tim kesehatan telah bergerak aktif ke sekolah-sekolah untuk memberikan imunisasi campak. Sampel darah dari warga yang terjangkit juga telah diambil dan diperiksa di laboratorium khusus Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Untuk memperkuat upaya pencegahan, Pemkot Bukittinggi telah menerbitkan surat edaran tentang wajib imunisasi campak dengan nomor 400.7/968/DKK-P2P-SURV.SE/2025. Surat edaran ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi dan melindungi masyarakat dari ancaman penyakit campak. Tiga kelurahan dengan kasus campak yang cukup banyak, yaitu Kelurahan Pakan Kurai, Tarok Dipo, dan Campago Guguak Bulek, menjadi fokus perhatian dalam program imunisasi ini.