Tragedi runtuhnya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, meninggalkan duka mendalam. Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan evakuasi dan identifikasi korban. Insiden yang terjadi pada Senin (29/9/2025) ini, menarik perhatian banyak pihak. Proses identifikasi jenazah dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, di mana keluarga korban dengan cemas menunggu kabar. Jumlah korban terus bertambah seiring berjalannya waktu, menuntut kerja keras tim SAR untuk menemukan dan mengevakuasi seluruh korban yang terdampak. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan bangunan dan perlunya pengawasan yang ketat terhadap konstruksi, terutama di tempat-tempat yang melibatkan banyak orang. Doa dan harapan terus dipanjatkan agar seluruh korban dapat segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Evakuasi Korban Runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny
Tim SAR gabungan tanpa lelah melakukan evakuasi korban dari reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny. Kondisi di lokasi kejadian sangat memprihatinkan, dengan puing-puing bangunan yang berserakan. Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya korban tambahan. Alat berat dikerahkan untuk membantu mengangkat material bangunan yang menimpa korban. Tim medis juga bersiaga di lokasi untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban yang berhasil dievakuasi.
Update Jumlah Korban Musibah Runtuhnya Musala
Berdasarkan data terbaru yang disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, total korban tercatat sebanyak 167 orang. Dari jumlah tersebut, 103 orang ditemukan selamat, 14 orang meninggal dunia, dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan. Sementara itu, 49 orang lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim SAR. Data ini terus diperbarui seiring berjalannya proses evakuasi.
Identifikasi Jenazah Korban di RS Bhayangkara
Delapan jenazah korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan identifikasi. Proses identifikasi melibatkan tim forensik yang bekerja keras untuk memastikan identitas setiap jenazah. Keluarga korban dengan sabar menunggu hasil identifikasi, berharap dapat segera memakamkan anggota keluarga mereka dengan layak.
Perkembangan Proses Pencarian Korban
Proses pencarian korban yang masih hilang terus dilakukan secara intensif. Tim SAR memperluas area pencarian dan menggunakan berbagai metode, termasuk penyisiran manual dan penggunaan alat pendeteksi. Tantangan utama dalam proses pencarian adalah kondisi reruntuhan yang sulit dijangkau dan potensi bahaya longsor susulan. Meskipun demikian, tim SAR tetap bersemangat dan berkomitmen untuk menemukan seluruh korban yang masih tertimbun reruntuhan.
Respons Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah daerah dan pusat memberikan respons cepat terhadap musibah runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny. Bantuan logistik, tenaga medis, dan peralatan dikerahkan untuk mendukung proses evakuasi dan penanganan korban. Masyarakat juga turut berpartisipasi dengan memberikan bantuan sukarela dan doa untuk kelancaran proses evakuasi dan pemulihan. Solidaritas dan kepedulian dari berbagai pihak sangat membantu meringankan beban para korban dan keluarga yang terdampak.