Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa Bank Mandiri telah mengajukan permintaan penambahan dana dari pemerintah. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dari dana Rp 55 triliun yang sebelumnya ditempatkan pemerintah dalam bentuk deposito on call pada tanggal 12 September 2025, telah disalurkan untuk pembiayaan kredit ke sektor padat karya dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Permintaan ini diajukan karena Bank Mandiri melihat potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit ke sektor properti dan otomotif. Langkah ini diharapkan dapat menjadi stimulus positif bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan global dan domestik. Pemerintah terus berupaya untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan dapat memberikan dampak yang optimal bagi masyarakat dan dunia usaha, dengan fokus pada sektor-sektor yang memiliki multiplier effect tinggi.
Permintaan Tambahan Dana dari Bank Mandiri
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa Bank Mandiri membutuhkan tambahan dana untuk dapat disalurkan sebagai kredit ke sektor properti dan otomotif. Menurutnya, sekitar 70 persen dari dana yang sebelumnya diberikan oleh pemerintah telah tersalurkan. Hal ini mengindikasikan bahwa Bank Mandiri memiliki kapasitas dan potensi untuk menyalurkan lebih banyak kredit jika diberikan tambahan modal. Permintaan ini muncul setelah Purbaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Mandiri Club di Jakarta Selatan, guna memantau penyaluran dana pemerintah.
Penempatan dana pemerintah di Bank Mandiri dan bank-bank Himbara lainnya merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan kredit dan ekonomi. Dengan tambahan dana, Bank Mandiri dapat memperluas jangkauan pembiayaan ke sektor-sektor strategis yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat. Sektor properti dan otomotif dipilih karena memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi, melibatkan banyak industri terkait, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara.
Dampak Penyaluran Dana Pemerintah terhadap Pertumbuhan Kredit
Purbaya Yudhi Sadewa optimis bahwa penyaluran dana pemerintah melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dapat meningkatkan pertumbuhan kredit dan ekonomi. Ia mencatat bahwa pertumbuhan kredit telah meningkat dari 8 persen menjadi hampir 11 persen dalam waktu kurang dari satu bulan setelah penyaluran dana. Hal ini dianggap sebagai sinyal positif bahwa stimulus yang diberikan pemerintah mulai berjalan efektif dalam mendorong aktivitas ekonomi. Dengan demikian, Purbaya memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV dapat mencapai di atas 5,5 persen.
Keyakinan ini didasarkan pada data dan pantauan langsung terhadap penyaluran dana serta dampaknya terhadap sektor riil. Pemerintah terus memantau dan mengevaluasi efektivitas penyaluran dana agar dapat memberikan hasil yang maksimal bagi perekonomian. Kolaborasi antara pemerintah dan perbankan diharapkan dapat menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Realisasi Penyaluran Dana oleh Bank Mandiri
Bank Mandiri mencatat bahwa hingga akhir September 2025, telah berhasil menyalurkan sebesar Rp 34,5 triliun atau setara dengan 63 persen dari total dana pemerintah sebesar Rp 55 triliun. Penyaluran dana ini diprioritaskan untuk memperkuat industri padat karya yang berorientasi ekspor serta sektor yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dan menjadi sumber utama penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah, termasuk UMKM. Melalui pembiayaan ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk membantu jutaan pelaku usaha agar terus tumbuh, naik kelas, dan menjadi penopang ekonomi kerakyatan yang tangguh.
Komitmen Bank Mandiri dalam menyalurkan dana pemerintah secara efektif dan efisien merupakan bagian dari dukungan terhadap program pemulihan ekonomi nasional. Dengan fokus pada sektor-sektor yang memiliki dampak langsung terhadap masyarakat dan penciptaan lapangan kerja, Bank Mandiri berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Komitmen Bank Mandiri dalam Memperluas Fungsi Intermediasi
Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menyatakan bahwa tambahan likuiditas ini menjadi katalis penting dalam memperluas fungsi intermediasi perseroan. Bank Mandiri optimis dapat menyerap penempatan dana ini secara optimal hingga 100 persen pada akhir tahun ini, dengan prioritas pada sektor dan industri padat karya serta UMKM yang terbukti mampu menjadi penopang kehidupan ekonomi keluarga di berbagai wilayah Indonesia.
Selain sektor padat karya dan UMKM, Bank Mandiri juga turut menyalurkan kredit ke sektor-sektor strategis lainnya, antara lain perkebunan dan ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam dan energi terbarukan, layanan kesehatan, manufaktur, serta kawasan industri. Diversifikasi penyaluran kredit ini bertujuan untuk mendukung berbagai sektor ekonomi yang memiliki potensi pertumbuhan dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional.