Aksi perampokan brutal menggemparkan sebuah toko perhiasan di San Ramon, California, Amerika Serikat. Sebanyak 23 orang pencuri bertopeng dan berpakaian serba hitam berhasil menggasak perhiasan senilai 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 16 miliar hanya dalam waktu satu menit. Peristiwa yang terjadi pada siang bolong ini terekam jelas oleh kamera pengawas, menunjukkan betapa terorganisirnya aksi kejahatan tersebut. Pihak kepolisian menduga kuat bahwa para pelaku merupakan bagian dari geng pencuri terorganisasi yang kerap melakukan aksi serupa di wilayah tersebut. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus perampokan toko perhiasan yang semakin meresahkan masyarakat. Upaya pengejaran terhadap para pelaku terus dilakukan, dengan harapan dapat segera mengungkap jaringan kejahatan ini dan membawa mereka ke pengadilan.
Kronologi Perampokan Toko Perhiasan Heller Jewelers
Perampokan terjadi di Heller Jewelers, sebuah toko perhiasan yang terletak di pusat perbelanjaan yang berjarak sekitar 56 kilometer dari San Francisco. Pada siang hari yang naas itu, 23 perampok menyerbu masuk ke dalam toko dengan menggunakan linggis dan beliung untuk memecahkan etalase kaca. Tanpa ragu, mereka menguras seluruh perhiasan yang ada di dalam etalase dan berusaha melarikan diri secepat mungkin. Aksi mereka terbilang sangat cepat dan terencana, hanya berlangsung sekitar satu menit. Sistem keamanan toko yang sempat mengunci pintu otomatis tidak mampu menghalangi para pelaku untuk kabur. Mereka bahkan nekat menembaki sistem kunci otomatis tersebut agar bisa keluar dari toko.
- Perampokan terjadi siang bolong di Heller Jewelers.
- 23 perampok terlibat, menggunakan linggis dan beliung.
- Aksi berlangsung sekitar 1 menit, menggasak perhiasan senilai Rp 16 Miliar.
Modus Operandi Geng Perampok Terorganisasi
Kepolisian San Ramon menduga bahwa aksi perampokan ini dilakukan oleh geng pencuri terorganisasi yang sudah berpengalaman. Para pelaku tiba di lokasi dengan menggunakan enam kendaraan dan memarkirkannya tidak jauh dari pintu masuk toko. Hal ini mengindikasikan bahwa perampokan ini telah direncanakan dengan matang jauh-jauh hari. Setelah berhasil menggasak perhiasan, mereka melarikan diri dengan kecepatan tinggi. Sempat terjadi pengejaran oleh polisi, namun dihentikan karena para pelaku melaju melawan arus dan membahayakan pengguna jalan lain. Unit drone kepolisian berhasil merekam seluruh aktivitas para perampok, termasuk kendaraan yang digunakan dan identifikasi para pelaku.
Upaya Penangkapan dan Pengembangan Kasus
Setelah kejadian perampokan, polisi bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan. Hingga saat ini, tujuh tersangka telah berhasil ditangkap dalam dua penggerebekan berbeda di wilayah Oakland dan Dublin. Salah satu tersangka masih berusia di bawah umur, yaitu 17 tahun. Semua tersangka diketahui merupakan warga Oakland dengan rentang usia antara 17 hingga 31 tahun. Polisi menduga bahwa mereka terlibat dalam sejumlah kejahatan serupa di kawasan Bay Area. Selain penangkapan, polisi juga berhasil menemukan dua senjata api serta sejumlah perhiasan curian yang diyakini dibuang saat para tersangka melarikan diri. Beberapa kendaraan yang digunakan dalam perampokan juga dilaporkan sebagai kendaraan curian. Kasus ini masih terus dikembangkan untuk mengungkap seluruh jaringan kejahatan dan menangkap pelaku lainnya.
Sejarah Perampokan di Heller Jewelers
Ternyata, toko perhiasan Heller Jewelers bukan kali ini saja menjadi sasaran perampokan. Pada Maret 2023, toko ini juga pernah diserbu oleh tujuh orang bertopeng yang berhasil mencuri jam tangan dan kalung senilai sekitar 1,1 juta dollar AS. Dalam kasus tersebut, polisi berhasil melacak para pelaku melalui alat pelacak tersembunyi yang dipasang dalam salah satu jam tangan Rolex. Empat orang pelaku akhirnya dijatuhi hukuman penjara federal. Hingga saat ini, belum diketahui apakah kelompok perampok dalam dua kasus perampokan ini merupakan orang-orang yang sama. Pihak kepolisian belum memberikan tanggapan resmi terkait hal ini. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi pemilik toko perhiasan untuk meningkatkan sistem keamanan dan kewaspadaan terhadap potensi tindak kejahatan.