Artis Chiki Fawzi mengenang satu tahun kepergian ibundanya, Marissa Haque, dengan cerita yang mengharukan sekaligus penuh semangat perjuangan. Di tengah kesedihannya, Chiki juga dihadapkan pada kabar kurang menyenangkan terkait rekan-rekan seperjuangannya dalam misi kemanusiaan Global South Flotilla untuk Palestina yang ditangkap oleh militer Israel. Peristiwa ini semakin memantapkan keyakinannya tentang pentingnya membela Palestina, bukan hanya sebagai isu politik dan kemanusiaan, tetapi juga sebagai bagian dari sejarah spiritual yang mendalam.
Chiki Fawzi mengungkapkan bahwa perjuangan membela Palestina adalah panggilan jiwa yang telah lama ia rasakan. Ia meyakini bahwa tanah Palestina, khususnya Baitul Maqdis, memiliki makna yang sangat penting bagi umat Muslim. Baginya, Baitul Maqdis adalah tujuan akhir dari perjuangan seluruh umat Muslim, tanah yang dijanjikan oleh para nabi. Keyakinan ini mendorongnya untuk terus berjuang, mengikuti jejak Rasulullah, para sahabat, dan Salahuddin Al-Ayyubi dalam upaya membebaskan Palestina. Meskipun menghadapi berbagai rintangan, Chiki tetap optimis dan bersemangat untuk mengambil bagian dalam perjuangan ini.
Makna Perjuangan Kemanusiaan di Palestina bagi Chiki Fawzi
Menurut Chiki Fawzi, perjuangan kemanusiaan di Palestina memiliki makna yang sangat mendalam, bukan hanya sekadar tindakan politik atau kemanusiaan semata. Ia melihatnya sebagai bagian dari sejarah spiritual yang panjang dan penting bagi umat Muslim. Baginya, Palestina adalah tanah yang diberkahi, tempat Baitul Maqdis berada, yang memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Chiki meyakini bahwa perjuangan untuk membebaskan Palestina adalah bagian dari visi besar yang telah dipersiapkan sejak zaman Rasulullah SAW. Perjuangan ini bukan hanya tugas umat Muslim, tetapi juga tanggung jawab seluruh umat manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Ia juga terinspirasi oleh keterlibatan aktivis non-Muslim dari berbagai negara dalam misi kemanusiaan ini. Dukungan dan semangat yang ditunjukkan oleh mereka semakin memantapkan keyakinannya bahwa perjuangan untuk Palestina adalah perjuangan universal yang melampaui batas-batas agama dan kebangsaan. Chiki merasa terharu dan tersentuh ketika mendengar aktivis seperti Greta Thunberg menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat Indonesia terhadap perjuangan Palestina.
Restu Orang Tua dalam Misi Kemanusiaan
Dalam setiap langkah perjuangannya, Chiki Fawzi selalu meminta restu dan doa dari ayahnya, Ikang Fawzi. Ia menyadari bahwa perjuangannya tidaklah mudah dan penuh dengan risiko. Oleh karena itu, dukungan dan restu dari orang tua sangatlah penting baginya. Bahkan, sebelum berencana untuk ikut dalam rombongan Global Sumud Flotilla, Chiki menyempatkan diri untuk berziarah ke makam ibundanya. Ia merasa perlu untuk meminta doa dan restu dari almarhumah ibunya agar diberikan kelancaran dan keselamatan dalam menjalankan misinya. Proses meminta izin kepada ayahnya tidaklah mudah, namun pada akhirnya, Ikang Fawzi memberikan restunya dengan berat hati.
Qadarullah dan Empati pada Orang Tua
Chiki Fawzi menyadari bahwa ada takdir yang mungkin menghalanginya untuk ikut berlayar dalam misi kemanusiaan tersebut. Ia merenungkan bahwa tanggal dan jam yang sama ketika rekan-rekannya ditawan oleh militer Israel adalah tanggal dan jam yang sama dengan kepergian ibundanya setahun lalu. Ia membayangkan betapa hancurnya perasaan ayahnya jika ia juga ditangkap oleh Israel pada tanggal yang sama. Setelah mempertimbangkan segala sesuatunya, Chiki akhirnya memutuskan untuk tidak ikut berlayar. Ia merasa bahwa ia harus berempati kepada ayahnya dan menghormati takdir yang telah digariskan.
Chiki meyakini bahwa semua yang terjadi adalah qadarullah, kehendak Allah SWT. Ia menerima dengan lapang dada bahwa ada rencana lain yang lebih baik untuknya. Meskipun tidak bisa ikut berlayar, ia tetap berkomitmen untuk terus berjuang demi kemerdekaan Palestina dengan cara lain. Ia membuka peluang untuk kembali berlayar dan berjuang jika ada kesempatan di masa depan. Semangat dan keyakinannya tidak pernah pudar, dan ia akan terus berusaha memberikan kontribusi terbaiknya untuk perjuangan yang ia yakini.