Seorang balita di Karangasem, Bali, mengalami kejadian nahas setelah digigit anjing liar di depan rumahnya. Insiden ini menyebabkan luka serius di bagian dahi, yang memerlukan penanganan medis intensif. Korban, yang baru berusia tiga tahun, langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun, karena luka yang cukup parah, ia kemudian dirujuk ke rumah sakit umum untuk perawatan lebih lanjut. Pihak keluarga dan warga setempat masih berusaha mencari anjing yang menyerang balita tersebut, sementara petugas kesehatan berupaya memastikan apakah anjing itu terinfeksi rabies atau tidak. Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap hewan liar, terutama yang berkeliaran di lingkungan tempat tinggal.
Kronologi Kejadian Nahas
Insiden tragis ini terjadi di Banjar Dinas Pekandelan, Desa Culik, Kecamatan Abang, Karangasem. Balita berinisial IGWP sedang berada di teras rumahnya setelah bangun tidur. Tiba-tiba, seekor anjing liar muncul dan langsung menyerang, menggigit dahinya hingga terluka. Jeritan kesakitan IGWP membuat keluarga dan warga sekitar panik dan berusaha mengejar anjing tersebut. Sayangnya, anjing itu berhasil melarikan diri dan hingga kini belum ditemukan. Keluarga korban segera membawa IGWP ke Puskesmas Abang untuk mendapatkan penanganan medis awal. Luka di dahi balita tersebut cukup dalam sehingga memerlukan enam jahitan.
Penanganan Medis dan Vaksinasi Anti Rabies
Setelah mendapatkan pertolongan pertama di Puskesmas Abang, IGWP dirujuk ke RSUD Karangasem untuk penanganan lebih intensif. Mengingat luka gigitan berada di bagian kepala yang berisiko, tim medis memberikan serum antirabies (SAR) untuk mencegah infeksi rabies. Vaksin antirabies (VAR) juga telah diberikan sebagai langkah pencegahan tambahan. Saat ini, kondisi IGWP sudah stabil dan diperbolehkan pulang, namun tetap harus kontrol rutin untuk memantau perkembangan penyembuhan luka dan memastikan tidak ada komplikasi. Keluarga korban sangat berterima kasih atas respon cepat dan penanganan medis yang diberikan oleh petugas kesehatan.
Upaya Pencarian Anjing dan Deteksi Rabies
Keberadaan anjing yang menyerang IGWP masih menjadi misteri. Warga setempat terus melakukan pencarian, tetapi belum berhasil menemukan anjing tersebut. Ketidakjelasan status rabies pada anjing tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Kepala UPTD Puskeswan Karangasem, I Ketut Suardita, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kejadian ini. Ia menambahkan bahwa sampel dari anjing tersebut perlu diuji di laboratorium untuk memastikan apakah anjing tersebut terinfeksi rabies atau tidak. Pihaknya berjanji akan segera turun ke lokasi untuk melakukan investigasi dan mengambil tindakan yang diperlukan jika anjing tersebut berhasil ditangkap.
Imbauan dan Kewaspadaan Masyarakat terhadap Anjing Liar
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan anjing liar. Masyarakat diimbau untuk tidak membiarkan anak-anak bermain tanpa pengawasan di area yang rawan keberadaan hewan liar. Selain itu, penting untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat anjing liar yang mencurigakan atau menunjukkan perilaku agresif. Vaksinasi rabies pada hewan peliharaan juga merupakan langkah penting untuk mencegah penyebaran virus rabies. Diharapkan dengan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah, kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.