Tampang Heryanto (27), seorang kepala toko minimarket yang tega membunuh anak buahnya, hanya bisa tertunduk lesu saat digelandang oleh Sat Reskrim Polres Karawang. Heryanto ditetapkan sebagai tersangka atas penemuan mayat seorang wanita yang mengambang di sungai Citarum, Desa Curug, Kabupaten Karawang, pada Selasa (7/10/2024). Penangkapan ini merupakan hasil dari serangkaian penyelidikan intensif yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Kasus pembunuhan yang menggemparkan ini bermula dari laporan penemuan mayat wanita di sungai Citarum. Tim gabungan dari Polres Karawang dan Polda Jawa Barat bergerak cepat untuk mengungkap identitas korban dan pelaku. Berdasarkan hasil penyelidikan mendalam, polisi berhasil mengidentifikasi korban sebagai DO (21), seorang karyawan minimarket yang bekerja di bawah kepemimpinan Heryanto. Motif pembunuhan yang terungkap kemudian sungguh memilukan, didorong oleh faktor ekonomi dan rasa tergiur akan harta benda korban. Heryanto mengakui perbuatannya dan kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.
Penangkapan Pelaku Pembunuhan di Rest Area Purwakarta
Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Nazal Fawwaz, mengungkapkan bahwa Tim Taktis Sanggabuana Polres Karawang bersama Resmob Polda Jawa Barat berhasil mengamankan pelaku penganiayaan berat yang menyebabkan hilangnya nyawa korban. Pelaku yang berinisial H (27) ditangkap di salah satu retail Rest Area KM 72A, Desa Cigelam, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, pada Rabu (8/10/2025) sekitar pukul 18.30 WIB. Penangkapan ini menjadi titik terang dalam pengungkapan kasus pembunuhan yang sempat membuat resah masyarakat Karawang. Keberhasilan tim gabungan dalam menangkap pelaku tidak lepas dari kerja keras dan koordinasi yang baik antar aparat kepolisian.
Identifikasi Korban: Karyawan Minimarket di Karawang
Korban yang ditemukan mengambang di sungai Citarum berhasil diidentifikasi sebagai DO (21), seorang warga Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang. DO diketahui merupakan seorang karyawan minimarket yang berlokasi di rest area Kilometer 72A Tol Cipularang. Fakta yang lebih mengejutkan adalah DO merupakan bawahan dari pelaku Heryanto, yang menjabat sebagai kepala toko di minimarket tersebut. Hubungan antara pelaku dan korban yang semula adalah atasan dan bawahan, ternyata menyimpan sebuah tragedi yang mengerikan.
Motif Pembunuhan: Terhimpit Ekonomi dan Incar Harta
Heryanto mengakui bahwa ia membunuh DO dengan cara mencekik. Motif pembunuhan ini didasari oleh faktor ekonomi dan niat untuk menguasai harta benda korban. "Dibunuhnya dicekik pak, karena butuh ekonomi," ujar Heryanto saat diwawancarai awak media di Mapolres Karawang. Ia mengaku tergiur dengan barang-barang berharga yang dikenakan DO, seperti telepon genggam, sepeda motor, hingga perhiasan. Kondisi ekonomi yang sulit diduga menjadi pemicu utama Heryanto untuk melakukan tindakan keji tersebut.
Pengakuan Tersangka: Awalnya Curhat Masalah Asmara
Heryanto juga mengungkapkan bahwa awalnya ia merasa dekat dengan DO karena korban sering curhat kepadanya mengenai masalah asmara. "Awalnya jauh-jauh hari dia (korban) sering curhat sama saya katanya dia ada masalah, suka sama cowok tapi cowok itu udah enggak ada rasa lagi sama dia. Jadi dekat sering saya kasih saran," imbuhnya. Namun, kedekatan ini ternyata dimanfaatkan oleh Heryanto untuk melancarkan aksi jahatnya. Ia bahkan sempat menyarankan DO untuk berobat kepada orang pintar agar bisa melupakan mantan pacarnya. Pertemuan dengan orang pintar tersebut menjadi awal mula terjadinya tragedi pembunuhan ini.
Kronologi Kejadian: Saran Berobat Berujung Maut
Heryanto menuturkan bahwa ia menyarankan DO untuk berobat kepada orang pintar yang ia kenal. "Makin berjalan waktu sering cerita, kemudian saya menyarankan dia untuk berobat kebetulan saya kenal sama orang pintar yang bisa ngobatin itu. Dan kemarin terjadilah pertemuan itu, tapi singkat cerita saya tergiur tadi (harta DO) tidak ada rencana itu (pembunuhan dan pemerkosaan)," pungkasnya. Meskipun Heryanto mengklaim bahwa pembunuhan tersebut tidak direncanakan, namun fakta menunjukkan bahwa ia telah melakukan tindakan keji yang merenggut nyawa seorang wanita muda. Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati terhadap orang di sekitar kita, bahkan terhadap orang yang kita anggap dekat.