Aksi demonstrasi yang dipelopori oleh Generasi Z (Gen Z) di Maroko terus berlanjut memasuki hari ketujuh, Jumat (3/10/2025). Gelombang protes ini semakin meluas ke berbagai kota besar di seluruh negara, menyuarakan tuntutan mendesak akan reformasi di sektor layanan kesehatan dan pendidikan publik. Para demonstran juga secara terbuka menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Aziz Akhannouch, sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja pemerintah saat ini. Aksi yang didominasi anak muda ini menunjukkan kekhawatiran mendalam terhadap masa depan mereka dan kondisi sosial ekonomi negara. Demonstrasi ini juga menandakan perubahan lanskap politik di Maroko, di mana generasi muda semakin berani menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka secara langsung.
Gelombang Unjuk Rasa Gen Z Guncang Maroko
Demonstrasi besar-besaran ini tidak hanya terpusat di ibu kota Rabat, tetapi juga merambah kota-kota besar lainnya seperti Agadir, Casablanca, dan Tangier. Ribuan demonstran turun ke jalan, membawa spanduk dan meneriakkan yel-yel yang mengecam ketidakadilan sosial dan menuntut perubahan yang signifikan. Aksi ini dipicu oleh kekecewaan mendalam terhadap kualitas layanan publik, terutama di sektor kesehatan dan pendidikan. Meninggalnya sejumlah ibu hamil di rumah sakit umum di Agadir menjadi katalisator kemarahan publik, memicu gelombang protes yang semakin membesar.
Tuntutan Reformasi Layanan Kesehatan dan Pendidikan
Tuntutan utama para demonstran adalah reformasi menyeluruh di sektor layanan kesehatan dan pendidikan publik. Mereka menuntut peningkatan kualitas fasilitas kesehatan, ketersediaan layanan yang lebih terjangkau, dan peningkatan kualitas pendidikan di semua tingkatan. Para demonstran juga menyoroti masalah ketimpangan sosial yang semakin meningkat, yang menyebabkan kesenjangan akses terhadap layanan publik yang berkualitas. Mereka percaya bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua warga negara memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang layak.
GenZ 212: Kekuatan di Balik Layar Demonstrasi
Kelompok yang mengorganisir aksi demonstrasi ini adalah GenZ 212, sebuah komunitas daring yang terbentuk di platform Discord pada pertengahan September. Nama kelompok ini merujuk pada generasi yang lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an, serta kode telepon negara Maroko, +212. Meskipun memiliki anggota yang cukup besar, kepemimpinan kelompok ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, mereka terus-menerus menyerukan aksi damai dan menolak segala bentuk kekerasan maupun perusakan.
Seruan Aksi Damai dan Solidaritas
GenZ 212 secara konsisten menekankan pentingnya aksi damai dan menghindari segala bentuk kekerasan. Mereka menyerukan kepada para peserta aksi untuk mengenakan pakaian hitam sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban luka dan tewas dalam insiden sebelumnya. Kelompok ini juga telah mengeluarkan pernyataan terbuka yang mengutuk segala bentuk kerusuhan dan vandalisme. Meskipun sempat terjadi insiden kekerasan pada hari-hari sebelumnya, laporan dari jurnalis AFP menyebutkan bahwa aksi pada Kamis dan Jumat berlangsung relatif damai.
Respon Pemerintah dan Reaksi Internasional
Di tengah memanasnya situasi, Uni Eropa turut angkat bicara. Dalam pernyataan resminya, mereka mengakui pentingnya partisipasi pemuda dalam kehidupan publik dan meminta semua pihak untuk menahan diri. Pemerintah Maroko sendiri belum memberikan tanggapan resmi terhadap tuntutan para demonstran. Namun, pihak berwenang telah mengerahkan pasukan keamanan untuk mengendalikan massa dan mencegah terjadinya kerusuhan. Situasi ini terus berkembang, dan masa depan reformasi di Maroko masih belum pasti.