Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Tel Aviv, Israel, pada hari Sabtu, menyuarakan tuntutan mendesak kepada pemerintah. Massa yang berkumpul menyerukan diakhirinya segera konflik yang sedang berlangsung di Gaza dan pembebasan semua sandera yang ditawan. Aksi demonstrasi besar-besaran ini mencerminkan meningkatnya ketidakpuasan publik dan tekanan yang semakin besar pada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di tengah harapan baru untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Sentimen di antara para pengunjuk rasa sangat kritis terhadap Netanyahu, dengan banyak yang menyatakan keraguan bahwa ia akan bertindak dengan itikad baik untuk mencapai resolusi damai.
Gelombang Protes dan Ketidakpercayaan pada Netanyahu
Gelombang protes yang melanda Tel Aviv menunjukkan betapa dalamnya kekecewaan rakyat terhadap kepemimpinan Netanyahu. Para demonstran menuduh perdana menteri berpotensi menghambat tercapainya kesepakatan damai, seperti yang dituduhkan padanya di masa lalu. Ketidakpercayaan ini menjadi tema sentral dalam aksi protes tersebut, mewarnai harapan apa pun yang mungkin masih ada untuk resolusi segera. Walaupun ketidakpercayaan pada Netanyahu begitu besar, sebagian pengunjuk rasa masih menyimpan secercah harapan, didorong oleh sinyal positif yang datang dari Washington dan Gaza. Mereka berharap intervensi dari pihak eksternal dapat membantu membuka jalan bagi penyelesaian yang dinegosiasikan.
Harapan pada Rencana Perdamaian Trump
Di tengah ketidakpastian, muncul harapan baru setelah kelompok Hamas menyatakan bahwa mereka menerima beberapa poin kunci dalam rencana perdamaian yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump. Rencana tersebut mencakup penghentian total pertempuran, penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta pertukaran tahanan antara kedua belah pihak. Penerimaan sebagian rencana perdamaian ini oleh Hamas memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi upaya diplomatik. Banyak yang melihat rencana Trump sebagai jalur yang mungkin menuju deeskalasi dan akhirnya, perdamaian abadi.
Respons Israel dan Implementasi Rencana Perdamaian
Menyusul tanggapan Hamas terhadap rencana perdamaian Trump, kantor Netanyahu mengumumkan bahwa Israel sedang mempersiapkan implementasi segera tahap pertama dari rencana tersebut, yang berfokus pada pembebasan sandera. Pengumuman ini disambut dengan hati-hati oleh para pengunjuk rasa, yang tetap waspada tetapi berharap bahwa itu menandakan pergeseran nyata dalam sikap pemerintah. Meskipun serangan udara Israel terus berlanjut pada hari Sabtu pagi, intensitasnya dilaporkan menurun setelah Trump secara terbuka menyerukan penghentian pengeboman, yang menggarisbawahi keseriusan situasi dan kebutuhan mendesak untuk perdamaian. Perkembangan ini memberikan secercah harapan di tengah konflik yang berkepanjangan.