Presiden Taiwan, Lai Ching-te, menunjukkan dukungannya kepada Jepang dengan mengunggah foto dirinya sedang menikmati sushi di media sosial. Unggahan ini muncul setelah adanya laporan bahwa Tiongkok berencana menghentikan impor makanan laut dari Jepang, menambah ketegangan yang sudah ada antara kedua negara. Langkah ini dilihat sebagai simbol solidaritas Taiwan terhadap Jepang di tengah perselisihan diplomatik yang berkembang. Tindakan Lai ini juga mencerminkan hubungan erat antara Taiwan dan Jepang, terutama dalam menghadapi tekanan dari Tiongkok.
Dukungan Taiwan untuk Jepang Melalui Unggahan Sushi
Presiden Lai Ching-te secara terbuka menunjukkan dukungan kepada Jepang dengan mengunggah foto dirinya menikmati hidangan sushi. Tindakan ini dilakukan sebagai respons terhadap potensi penghentian impor makanan laut Jepang oleh Tiongkok. Unggahan tersebut menampilkan Lai yang tersenyum sambil memegang sepiring sushi, disertai dengan pesan yang menyebutkan asal bahan-bahan sushi tersebut, seperti yellowtail dari Kagoshima dan kerang dari Hokkaido.
Unggahan ini tidak hanya sekadar promosi kuliner, tetapi juga mengandung pesan politik yang kuat. Lai, yang dikenal sebagai pembela kedaulatan Taiwan, ingin menunjukkan solidaritasnya terhadap Jepang di tengah tekanan yang meningkat dari Tiongkok.
Latar Belakang Perselisihan Jepang dan Tiongkok
Perselisihan antara Jepang dan Tiongkok semakin memanas setelah Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, mengisyaratkan kemungkinan intervensi militer Tokyo jika terjadi serangan terhadap Taiwan. Pernyataan ini memicu kemarahan Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak segan menggunakan kekuatan untuk menyatukan kembali pulau itu.
Tiongkok telah memanggil duta besar Jepang dan mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Jepang. Selain itu, penundaan perilisan setidaknya dua film Jepang di Tiongkok juga menjadi indikasi meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Reaksi Tiongkok Terhadap Aksi Presiden Taiwan
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengecam unggahan Lai Ching-te sebagai "aksi tipuan". Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, menyatakan bahwa Jepang harus "berperilaku bermartabat" dan mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki hubungan, termasuk mencabut pernyataan Takaichi.
Tiongkok menganggap pernyataan Takaichi sebagai ancaman terhadap kedaulatan dan integritas wilayahnya. Beijing mendesak Tokyo untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk meredakan ketegangan dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi.
Solidaritas Internasional untuk Jepang
Menteri Luar Negeri Taiwan, Lin Chia-lung, mengkritik Partai Komunis Tiongkok (PKT) atas penggunaan taktik pemaksaan ekonomi dan intimidasi militer terhadap negara lain. Ia juga mengajak warga Taiwan untuk mendukung Jepang dengan mengunjungi negara tersebut dan membeli produk-produk Jepang.
Duta Besar AS untuk Jepang, George Glass, menyatakan bahwa Washington akan mendukung Tokyo selama perselisihan ini. Ia mengecam tindakan pemaksaan Beijing dan menegaskan komitmen AS untuk mendukung sekutunya, Jepang. Amerika Serikat sebelumnya juga memberikan dukungan saat Tiongkok memberlakukan larangan terhadap makanan laut Jepang.
