Harga emas dunia mencetak sejarah baru dengan menembus level US$4.000 per troy ons pada hari ini. Kenaikan signifikan ini didorong oleh berbagai faktor, mulai dari ketidakpastian ekonomi global hingga ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai aset safe haven, kembali menjadi primadona di kalangan investor yang mencari perlindungan nilai di tengah gejolak pasar. Lonjakan harga ini juga dipicu oleh meningkatnya permintaan dari bank sentral dan investor ritel, serta melemahnya nilai tukar dolar AS. Sentimen pasar yang kuat dan keyakinan akan reli berkelanjutan semakin memperkuat posisi emas sebagai aset investasi yang menarik. Analis memprediksi bahwa harga emas berpotensi terus meningkat, dengan target selanjutnya berada di angka psikologis US$5.000, terutama jika The Fed terus melonggarkan kebijakan moneternya. Fenomena \"fear of missing out\" (FOMO) juga turut berperan dalam mendorong harga emas semakin tinggi, karena semakin banyak investor yang ingin memiliki emas meskipun harganya sudah tinggi.
Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi
Pada hari Rabu, 8 Oktober 2025, harga emas di pasar spot mencapai US$4.006,08 per troy ons pada pukul 09.31 WIB, melonjak sebesar 0,56%. Kenaikan ini menandai pertama kalinya harga emas menembus level US$4.000, sebuah pencapaian bersejarah yang mencerminkan sentimen pasar yang sangat positif terhadap logam mulia ini. Sepanjang tahun ini, harga emas di pasar spot telah melonjak sebesar 51,82%, menunjukkan kinerja yang luar biasa di tengah ketidakpastian ekonomi global. Lonjakan harga emas ini juga terlihat di pasar kontrak berjangka di Amerika Serikat (AS), di mana harga emas telah menembus US$4.000 pada perdagangan hari Selasa.
Pendorong Utama Kenaikan Harga Emas
Kenaikan harga emas didorong oleh kombinasi beberapa faktor utama. Salah satunya adalah lonjakan permintaan dari investor yang mencari aset yang aman (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang meningkat. Emas secara tradisional dianggap sebagai penyimpan nilai yang handal di masa-masa sulit. Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), juga menjadi pendorong utama. Suku bunga yang lebih rendah cenderung membuat emas lebih menarik dibandingkan aset-aset yang memberikan imbal hasil, seperti obligasi.
- Ketidakpastian ekonomi global
- Gejolak geopolitik
- Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed
- Permintaan aset safe haven
Sentimen Pasar dan Target Harga Selanjutnya
Analis logam independen, Tai Wong, menyatakan bahwa pasar saat ini sangat percaya pada reli emas ini. Ia menambahkan bahwa target berikutnya yang jelas adalah angka psikologis US$5.000, terutama jika The Fed terus menurunkan suku bunga. Meskipun mungkin ada guncangan sesaat, seperti tercapainya gencatan senjata permanen di Timur Tengah atau Ukraina, faktor-faktor pendorong utama seperti utang global yang membengkak, diversifikasi cadangan devisa, dan pelemahan dolar AS tampaknya tidak akan berubah dalam jangka menengah. Kondisi politik di negara-negara besar juga turut mempengaruhi harga emas.
Faktor-faktor Eksternal yang Mempengaruhi Harga Emas
Kondisi politik di AS, seperti penutupan (shutdown) pemerintah federal, juga menambah tekanan pada pasar. Penutupan pemerintah menunda publikasi data ekonomi utama, memaksa investor untuk bergantung pada indikator non-pemerintah untuk memperkirakan waktu dan besaran penurunan suku bunga The Fed. Selain itu, gejolak politik di negara lain seperti Prancis dan Jepang juga memicu lonjakan permintaan terhadap emas sebagai aset pelindung nilai. Investor mencari tempat yang aman untuk menyimpan aset mereka di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.
Efek \"Fear of Missing Out\" (FOMO) pada Pasar Emas
Menurut analis UBS, Giovanni Staunovo, efek \"fear of missing out\" (takut tertinggal) juga memperkuat reli harga emas ini. Banyak investor yang tetap membeli emas meskipun harganya sudah tinggi, dan hal itu justru mendorong kenaikan harga lebih jauh. Fenomena ini menunjukkan bahwa sentimen pasar yang kuat dan keyakinan akan reli berkelanjutan semakin memperkuat posisi emas sebagai aset investasi yang menarik.