Aksi unjuk rasa ribuan penambang di depan Kantor PT Timah Tbk berujung ricuh pada Senin (6/10/2025). Massa yang awalnya berdemonstrasi damai, akhirnya terlibat bentrok dengan aparat keamanan dan merusak fasilitas kantor perusahaan. Kejadian ini dipicu oleh tuntutan para penambang terkait harga timah, izin usaha pertambangan (IUP), dan pembebasan rekan-rekan mereka yang ditangkap. Aksi demonstrasi ini menjadi sorotan utama karena melibatkan ribuan orang dan menimbulkan kerugian материальная bagi PT Timah Tbk.
Massa yang marah berhasil menerobos masuk ke area kantor setelah terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian. Mereka melempari petugas dengan minuman dan batu, memicu respons dari pihak kepolisian dengan menggunakan water canon dan gas air mata. Kendati sempat dipukul mundur, massa kembali berkumpul dan melanjutkan aksi demonstrasi mereka. Para pengunjuk rasa menuntut kenaikan harga timah, pembubaran satgas terkait pertambangan, dan pelepasan IUP yang tidak produktif agar dapat dikelola oleh masyarakat. Mereka juga meminta pembebasan penambang yang telah diamankan oleh pihak berwajib.
Awal Mula Demonstrasi dan Tuntutan Penambang
Aksi demonstrasi ribuan penambang dimulai sekitar pukul 11.15 WIB di depan Kantor PT Timah Tbk. Awalnya, aksi berjalan tertib dengan para koordinator lapangan (korlap) menyampaikan aspirasi dan tuntutan para penambang. Namun, suasana mulai memanas ketika sebagian pendemo melemparkan minuman ke arah petugas kepolisian yang berjaga di depan gerbang kantor. Aksi ini memicu reaksi dari aparat, mengingat sebelumnya para pendemo berjanji akan melakukan aksi damai. Tuntutan utama para penambang meliputi:
- Kenaikan harga timah yang dianggap tidak sesuai dengan biaya operasional.
- Pembubaran satuan tugas (satgas) yang dianggap menghambat aktivitas penambangan.
- Pelepasan izin usaha pertambangan (IUP) yang tidak produktif agar bisa dikelola masyarakat.
- Pembebasan penambang yang ditangkap terkait aktivitas penambangan ilegal.
Para penambang merasa tidak mendapatkan keadilan dan kesetaraan dalam mencari nafkah di wilayah mereka sendiri. Mereka ingin memiliki akses yang lebih mudah dan menguntungkan dalam mengelola sumber daya alam yang ada.
Bentrokan dengan Aparat dan Perusakan Fasilitas
Setelah menyampaikan tuntutan, massa demonstran semakin memanas karena tidak ada respons dari pihak PT Timah Tbk. Situasi ini mendorong mereka untuk menerobos masuk ke dalam kantor perusahaan. Di sisi lain, tepatnya di depan Transmart Pangkalpinang, para pendemo juga merobohkan pagar besi pembatas untuk masuk ke area tersebut. Setelah berhasil masuk ke area kantor, massa kembali melakukan perusakan dengan merusak sejumlah fasilitas seperti kaca, meja, dan kursi.
Di halaman gedung utama, terlihat kepulan asap hitam akibat pembakaran barang-barang yang dilemparkan dari lantai dua gedung. Aksi anarkis ini menunjukkan kekecewaan dan kemarahan para penambang terhadap PT Timah Tbk dan pemerintah. Bentrokan dengan aparat kepolisian pun tidak terhindarkan, dengan penggunaan water canon dan gas air mata untuk membubarkan massa. Meskipun demikian, para penambang tetap bertahan dan terus menyuarakan tuntutan mereka.
Dampak dan Tindak Lanjut Aksi Unjuk Rasa
Aksi unjuk rasa ribuan penambang ini berdampak signifikan terhadap operasional PT Timah Tbk dan situasi keamanan di Pangkalpinang. Kerusakan fasilitas kantor menyebabkan kerugian материальная yang cukup besar. Selain itu, aksi ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Pihak kepolisian terus melakukan pengamanan dan berupaya untuk menenangkan situasi. Pemerintah daerah dan PT Timah Tbk diharapkan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk merespons tuntutan para penambang dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan. Dialog antara pihak-pihak terkait perlu diintensifkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.