Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren positifnya pada pekan ini, didorong oleh kombinasi faktor-faktor yang berasal dari dalam negeri serta sentimen global yang cenderung positif. Optimisme ini didasarkan pada kinerja IHSG yang solid pada penutupan perdagangan sebelumnya, di mana indeks berhasil mencatatkan kenaikan yang signifikan. Para analis pasar melihat adanya potensi bagi IHSG untuk terus mempertahankan momentumnya, meskipun tetap mewaspadai adanya risiko koreksi jangka pendek yang mungkin timbul akibat data domestik yang kurang memuaskan atau kebijakan moneter yang lebih ketat dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor risiko sebelum mengambil keputusan investasi.
Prospek Penguatan IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan bahwa IHSG akan melanjutkan penguatannya pada pekan ini. Analis dari IPOT merekomendasikan investor untuk mencermati beberapa saham yang berpotensi memberikan keuntungan (cuan). Salah satu saham yang direkomendasikan adalah ASII.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi optimis bahwa IHSG akan terus bergerak naik setelah penutupan sebelumnya yang positif. "Dengan demikian, IHSG pekan ini berpeluang melanjutkan penguatan menuju level resistance 8.168," tulis Imam dalam risetnya. Level resistance ini menjadi target yang ingin dicapai oleh IHSG dalam jangka pendek. Investor disarankan untuk memantau pergerakan IHSG secara seksama dan mempertimbangkan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Faktor Domestik dan Global yang Mempengaruhi Pasar Saham
Meskipun terdapat potensi penguatan, Imam juga mengingatkan investor tentang adanya risiko koreksi jangka pendek. Risiko ini dapat berasal dari data ekonomi domestik yang kurang menggembirakan atau sinyal kebijakan moneter yang lebih ketat (hawkish) dari The Fed. Ketidakpastian ekonomi global, seperti fluktuasi harga komoditas dan pergerakan arus modal asing, juga dapat memberikan tekanan pada IHSG. Oleh karena itu, investor perlu mempertimbangkan berbagai faktor ini sebelum membuat keputusan investasi.
Imam menyoroti isu fiscal uncertainty di Amerika Serikat (AS) yang belum sepenuhnya teratasi, yang dapat memengaruhi pasar keuangan global. "Di tengah situasi tersebut, pelaku pasar akan menyoroti beberapa agenda penting dari The Fed, termasuk pidato dari dua pejabatnya, Raphael Bostic dan Michelle Bowman, serta rilis FOMC Minutes pada 8 Oktober," tegasnya.
Investor juga menantikan data Initial Jobless Claims (9 Oktober) untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah suku bunga, terutama sinyal pelonggaran kebijakan moneter di tengah tren pelemahan ekonomi. Perkembangan di China, terutama tindak lanjut dari stimulus fiskal mereka, juga menjadi perhatian investor karena dapat memengaruhi harga komoditas ekspor Indonesia.
Sentimen Positif dalam Negeri yang Mendukung IHSG
Selain faktor-faktor eksternal, sentimen positif dari dalam negeri juga menjadi pendorong bagi IHSG. Pemerintah terus berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor strategis. Kebijakan-kebijakan yang mendukung investasi dan kemudahan berusaha diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong aliran modal masuk ke pasar saham Indonesia. Dengan kombinasi sentimen positif dari dalam dan luar negeri, IHSG memiliki potensi untuk terus mencatatkan kinerja yang positif di masa mendatang.