Pada perdagangan Senin (6/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan sebesar 0,27%, mencapai level 8.139,89. Beberapa saham menjadi motor penggerak utama kenaikan indeks, di antaranya BREN yang melonjak 4,45%, BRPT naik 3,90%, dan CDIA yang mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 15,61%. Sebaliknya, beberapa saham justru menjadi penekan indeks, yaitu DSSA yang turun 1,96%, FILM yang terkoreksi tajam sebesar 14,75%, dan TLKM yang melemah 1,95%.
Dari sisi aktivitas perdagangan, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) di pasar reguler dengan nilai mencapai Rp472,17 miliar. Secara sektoral, sebagian besar sektor mengalami pertumbuhan positif, dengan sektor teknologi memimpin kenaikan sebesar 2,36%. Namun, sektor industri mengalami penurunan sebesar 1,53%. Harga emas dunia juga mencuri perhatian dengan melonjak 1,7% ke level USD 3.948 per troy ons, mencetak rekor tertinggi baru. Kenaikan harga emas ini memberikan sentimen positif bagi saham-saham perusahaan tambang emas seperti BRMS dan ARCI.
Sektor Teknologi Jadi Penopang IHSG
Sektor teknologi menjadi bintang pada perdagangan hari Senin, dengan mencatatkan kenaikan tertinggi di antara sektor lainnya. Penguatan ini didorong oleh sentimen positif terhadap prospek pertumbuhan perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia. Investasi di bidang teknologi terus meningkat, dan adopsi teknologi oleh masyarakat juga semakin luas. Hal ini menjadi katalis positif bagi kinerja perusahaan-perusahaan di sektor ini, yang pada gilirannya berdampak pada pergerakan IHSG secara keseluruhan. Beberapa saham teknologi yang menjadi penggerak utama kenaikan sektor ini antara lain adalah saham CDIA yang mengalami lonjakan harga signifikan. Selain itu, sentimen terhadap perkembangan ekonomi digital di Indonesia juga turut memberikan dorongan positif.
Rekomendasi Saham dari Mega Capital Sekuritas (MCS)
Mega Capital Sekuritas (MCS) memberikan rekomendasi saham untuk perdagangan hari ini, meliputi saham TPIA, BUKA, dan ARCI. Rekomendasi ini didasarkan pada analisis teknikal dan fundamental yang telah dilakukan oleh tim analis MCS. Untuk saham TPIA, MCS memberikan rekomendasi buy pada rentang harga 7.800-7.850, dengan target price (TP) pada rentang 8.125-8.300, dan stop loss (SL) pada level 7.400. Sementara itu, untuk saham BUKA, rekomendasi buy diberikan pada rentang harga 191-194, dengan TP pada rentang 197-200, dan SL pada level 180. Terakhir, untuk saham ARCI, rekomendasi buy diberikan pada rentang harga 1.050-1.060, dengan TP pada rentang 1.090-1.110, dan SL pada level 975. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para investor dalam mengambil keputusan investasi.
Sentimen Positif Harga Emas Dorong Saham Tambang Emas
Kenaikan harga emas dunia memberikan sentimen positif bagi saham-saham perusahaan tambang emas, seperti BRMS dan ARCI. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pendapatan perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari penjualan emas. Ketika harga emas naik, potensi keuntungan perusahaan juga meningkat, sehingga menarik minat investor untuk membeli saham perusahaan tambang emas. Selain itu, emas juga dianggap sebagai aset safe haven yang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi global. Oleh karena itu, kenaikan harga emas juga dapat menjadi indikator meningkatnya kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi global, sehingga mereka beralih ke aset yang lebih aman seperti emas.
Akuisisi CDIA atas CSI dan MIM
PT Chandra Daya Investasi (CDIA) telah menyelesaikan akuisisi penuh atas saham Chandra Shipping International (CSI) dan Marina Indah Maritim (MIM). Sebelumnya, CDIA hanya menguasai 49% saham di kedua perusahaan tersebut, karena statusnya sebagai penanaman modal asing (PMA). Sisa saham sebesar 51% dimiliki oleh Buana Primatama Niaga (BPN) yang terafiliasi dengan Grup Prajogo Pangestu. Akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja CDIA secara keseluruhan, serta memperkuat posisinya di industri pelayaran dan maritim. Langkah ini juga menunjukkan komitmen CDIA untuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia.