Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan dan dapat mengganggu fungsi pernapasan normal. ISPA dapat memengaruhi bagian atas saluran pernapasan, termasuk sinus hingga pita suara, atau bagian bawah, mulai dari pita suara hingga paru-paru. Kondisi ini sangat rentan dialami oleh anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penting untuk mengenali gejala ISPA sejak dini agar mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi serius.
Menurut data dari Institute for Health Metrics and Evaluations (HME) tahun 2019, penyakit pernapasan termasuk dalam daftar 10 penyakit yang paling sering terjadi di Indonesia. Bahkan, kualitas udara yang buruk menjadi salah satu faktor risiko kematian tertinggi setelah hipertensi, gula darah tinggi, merokok, dan obesitas. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran akan gejala ISPA dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami tanda-tanda infeksi pernapasan.
Gejala ISPA pada Orang Dewasa
Berikut adalah 12 gejala ISPA yang perlu diwaspadai pada orang dewasa:
- Batuk: Batuk adalah salah satu gejala utama ISPA. Batuk bisa berupa batuk kering atau batuk berdahak, tergantung pada jenis infeksinya. Intensitas batuk juga bervariasi, mulai dari ringan hingga parah yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Nafsu Makan Menurun: Infeksi sering kali menyebabkan penurunan nafsu makan. Hal ini wajar karena tubuh fokus melawan infeksi. Namun, penurunan nafsu makan yang signifikan dapat menyebabkan kelemahan dan memperlambat proses pemulihan.
- Pilek atau Nyeri Sinus: Hidung berair atau tersumbat juga merupakan gejala umum ISPA, terutama jika infeksi menyerang sinus. Nyeri pada area sinus juga bisa menyertai.
- Mual, Muntah, atau Diare: Masalah pencernaan seperti mual, muntah, dan diare bisa menjadi gejala ISPA. Gejala ini lebih sering terjadi pada infeksi virus tertentu.
- Demam: Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi. Suhu tubuh di atas normal bisa menjadi tanda ISPA. Perhatikan suhu tubuh dan segera konsultasikan dengan dokter jika demam tinggi dan tidak mereda.
- Sakit Kepala: Sakit kepala sering menyertai ISPA. Sakit kepala bisa disebabkan oleh demam atau ketegangan otot akibat infeksi.
- Lemas atau Lelah: ISPA sering membuat tubuh terasa lemas dan lelah. Hal ini karena tubuh bekerja keras melawan infeksi. Istirahat yang cukup penting untuk memulihkan energi.
- Sesak Napas atau Sulit Bernapas: Sesak napas atau kesulitan bernapas adalah gejala serius yang memerlukan perhatian medis segera. Ini bisa menjadi tanda infeksi telah menyebar ke paru-paru.
- Nyeri Otot dan Sendi: Nyeri otot dan sendi sering terjadi pada ISPA. Nyeri ini bisa membuat tubuh terasa tidak nyaman dan membatasi gerakan.
- Suara Serak: Perubahan suara menjadi serak bisa menjadi gejala ISPA. Ini menandakan infeksi memengaruhi saluran pernapasan atas.
- Sakit Tenggorokan: Rasa sakit atau perih di tenggorokan adalah gejala umum ISPA. Sakit tenggorokan dapat membuat sulit menelan makanan dan minuman.
- Hidung Tersumbat: Hidung tersumbat terjadi ketika saluran hidung dipenuhi lendir atau mengalami pembengkakan. Kondisi ini membuat sulit bernapas melalui hidung.
Penyebab ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut beberapa penyebabnya:
- Infeksi saluran pernapasan atas: Virus seperti rhinovirus, coronavirus, dan adenovirus adalah penyebab umum infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek dan sinusitis. Bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae juga dapat menyebabkan infeksi.
- Infeksi saluran pernapasan bawah: Virus seperti influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan virus parainfluenza sering menjadi penyebab infeksi saluran pernapasan bawah seperti bronkitis dan pneumonia. Bakteri seperti Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia pneumoniae juga dapat menyebabkan infeksi.
Siapa yang Paling Berisiko Terkena ISPA?
Meskipun semua orang dapat terkena ISPA, beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi, di antaranya:
- Anak-anak: Sistem kekebalan tubuh anak-anak belum sepenuhnya berkembang, sehingga lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.
- Lansia: Sistem kekebalan tubuh lansia cenderung melemah, sehingga lebih sulit melawan infeksi.
- Orang dengan penyakit kronis: Individu dengan penyakit jantung, paru-paru, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap komplikasi ISPA.
- Perokok: Merokok merusak saluran pernapasan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Tips Mencegah Penyebaran ISPA
Karena sebagian besar penyebab ISPA tidak dapat diobati secara langsung, pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari infeksi. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah penyebaran ISPA:
- Cuci tangan secara teratur: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama setelah beraktivitas di tempat umum, sebelum makan, dan setelah batuk atau bersin.
- Hindari menyentuh wajah: Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih, karena virus dan bakteri dapat masuk ke tubuh melalui area ini.
- Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin: Gunakan tisu atau lipatan siku untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin. Buang tisu bekas ke tempat sampah dan segera cuci tangan.
- Hindari kontak dekat dengan orang sakit: Jaga jarak dengan orang yang sedang sakit untuk mengurangi risiko penularan infeksi.
- Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh: Bersihkan dan disinfeksi permukaan seperti gagang pintu, sakelar lampu, dan meja secara teratur untuk membunuh virus dan bakteri.