Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jember menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan Imunisasi Tambahan Serentak (ITAS) sebagai langkah krusial untuk menekan angka kasus campak di wilayah Jember. Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap peningkatan kasus campak yang mengkhawatirkan, dengan data hingga 9 September 2025 mencatat 174 kasus terduga campak, di mana 49 di antaranya telah terkonfirmasi positif. Melihat urgensi situasi ini, pemerintah daerah bersama dengan tenaga kesehatan bergerak cepat untuk memperluas cakupan imunisasi campak rubella bagi anak-anak di Jember. ITAS dilaksanakan secara serentak mulai tanggal 6 hingga 21 Oktober, menargetkan kelompok usia yang rentan terhadap penyakit ini. Langkah ini diharapkan dapat memberikan perlindungan maksimal bagi anak-anak Jember dari bahaya campak dan komplikasinya. PPNI Jember memainkan peran penting dalam memastikan keberhasilan program imunisasi ini. Dukungan penuh diberikan melalui mobilisasi anggota dan penyediaan sumber daya untuk pelaksanaan ITAS di berbagai lokasi.
PPNI Jember Dukung Imunisasi Tambahan Serentak (ITAS)
PPNI Jember aktif terlibat dalam mendukung Imunisasi Tambahan Serentak (ITAS) yang bertujuan untuk mengurangi kasus campak di wilayah tersebut. Keterlibatan ini merupakan wujud kepedulian PPNI terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak yang rentan terhadap penyakit campak. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan tenaga kesehatan, PPNI Jember berupaya untuk memastikan ITAS berjalan lancar dan efektif. Hal ini dilakukan demi mewujudkan generasi muda Jember yang sehat dan terlindungi dari penyakit menular. Dukungan ini melibatkan sosialisasi pentingnya imunisasi kepada masyarakat.
Data Kasus Campak di Jember dan Urgensi Imunisasi
Berdasarkan data yang tercatat hingga 9 September 2025, terdapat 174 kasus terduga campak di Jember, dengan 49 kasus yang telah terkonfirmasi positif. Angka ini menunjukkan bahwa campak masih menjadi masalah kesehatan yang serius di wilayah Jember dan memerlukan tindakan penanganan yang cepat dan tepat. Melihat tingginya angka kasus campak, pemerintah daerah bersama tenaga kesehatan berupaya untuk mempercepat cakupan imunisasi campak rubella bagi anak-anak melalui program ITAS. Imunisasi menjadi langkah preventif yang efektif untuk melindungi anak-anak dari infeksi virus campak dan komplikasinya yang berbahaya. Dengan cakupan imunisasi yang luas, diharapkan dapat tercipta kekebalan kelompok (herd immunity) yang mampu melindungi seluruh masyarakat dari penyebaran penyakit campak. Oleh karena itu, ITAS menjadi program yang sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan di Jember.
Sasaran dan Jadwal Pelaksanaan ITAS
Pelaksanaan ITAS menargetkan anak-anak dengan kelompok usia yang berbeda-beda, mulai dari usia 9 hingga 12 bulan, usia 12 hingga 47 bulan, dilanjutkan dengan anak usia 4 hingga 6 tahun, dan anak usia 7 tahun. Penting untuk diperhatikan bahwa ITAS tidak ditujukan untuk semua anak, melainkan hanya untuk kelompok usia yang telah ditentukan. Jadwal pelaksanaan ITAS berlangsung serentak mulai tanggal 6 hingga 21 Oktober. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan tahap flipping pada tanggal 22–28 Oktober, yaitu kunjungan door to door bagi anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi selama pelaksanaan ITAS. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua anak sasaran mendapatkan imunisasi campak rubella dan terlindungi dari penyakit ini.
Fokus Wilayah Terdampak dan Lokasi Imunisasi
ITAS difokuskan di 14 wilayah yang teridentifikasi terdampak kasus campak, yaitu Puger, Sabrang, Tempurejo, Mayang, Karangduren, Paleran, Sumberbaru, Klatakan, Sukorejo, Arjasa, Kaliwates, Sumbersari, Gladak Pakem, dan Patrang. Pemfokusan ini bertujuan untuk mempercepat penanganan dan pencegahan penyebaran campak di wilayah-wilayah yang paling berisiko. Kegiatan imunisasi dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas, posyandu, puskesmas pembantu (PUSTU), TK, PAUD, hingga kelompok bermain. Tujuannya adalah untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan imunisasi dan meningkatkan partisipasi dalam program ITAS. Dengan mendekatkan lokasi imunisasi kepada masyarakat, diharapkan cakupan imunisasi dapat ditingkatkan secara signifikan.
Kendala di Lapangan dan Upaya Edukasi
Dalam pelaksanaan ITAS, beberapa kendala di lapangan masih berkaitan dengan pemahaman masyarakat mengenai imunisasi. Kekhawatiran mengenai efek panas pasca imunisasi dan isu kehalalan vaksin menjadi hambatan yang perlu diatasi. Untuk mengatasi kendala ini, PPNI Jember terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi campak rubella dan keamanannya. Edukasi dilakukan melalui berbagai saluran, termasuk penyuluhan langsung, media sosial, dan kerjasama dengan tokoh masyarakat. Penjelasan mengenai fatwa halal dari MUI terkait vaksin campak rubella juga terus disosialisasikan untuk menghilangkan keraguan masyarakat. Dengan edukasi yang efektif, diharapkan masyarakat semakin memahami manfaat imunisasi dan bersedia untuk berpartisipasi dalam program ITAS.
Kolaborasi dan Dukungan dari Berbagai Pihak
PPNI Jember tidak bekerja sendiri dalam melaksanakan ITAS. Kolaborasi erat terjalin dengan Dinas Kesehatan, puskesmas, serta TP PKK Kabupaten Jember di bawah pimpinan Ning Ghyta Fawait. Dukungan juga datang dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Kolaborasi dari semua elemen ini menjadi kunci sukses pelaksanaan ITAS di Jember. Dengan bersinergi dan saling mendukung, program imunisasi dapat berjalan lebih efektif dan menjangkau seluruh masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, dukungan dari berbagai pihak juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program ITAS.