JP Morgan memproyeksikan harga Bitcoin (BTC) berpotensi melonjak hingga mencapai 165.000 dollar AS, setara dengan sekitar Rp 2,73 miliar. Proyeksi optimis ini didasarkan pada beberapa faktor kunci, termasuk meningkatnya daya tarik Bitcoin sebagai aset investasi alternatif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Permintaan terhadap emas sebagai safe haven juga menjadi pertimbangan penting dalam proyeksi tersebut. Analis JP Morgan melihat adanya pergeseran minat investor dari emas ke Bitcoin, terutama karena volatilitas Bitcoin yang relatif terhadap emas terus menurun. Hal ini menjadikan Bitcoin sebagai pilihan investasi yang semakin menarik bagi mereka yang mencari potensi keuntungan lebih tinggi dengan tingkat risiko yang terkendali.
Faktor Pendorong Proyeksi Harga Bitcoin
Proyeksi harga Bitcoin yang fantastis ini tidak lepas dari beberapa faktor fundamental yang mendukungnya. Salah satunya adalah meningkatnya adopsi Bitcoin sebagai aset investasi oleh berbagai kalangan, mulai dari investor ritel hingga institusi keuangan besar. Selain itu, Bitcoin juga semakin dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan devaluasi mata uang fiat, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang tidak pasti.
- Permintaan Emas dan Volatilitas Bitcoin: JP Morgan menyoroti bahwa kenaikan harga emas baru-baru ini justru menguntungkan Bitcoin. Rasio volatilitas Bitcoin terhadap emas yang menurun di bawah 2,0 membuatnya lebih menarik bagi investor yang mencari alternatif investasi dengan potensi keuntungan yang lebih tinggi.
- Kapitalisasi Pasar: Analisis JP Morgan menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar Bitcoin perlu meningkat sekitar 42 persen untuk menandingi investasi sebesar 6 triliun dollar AS yang saat ini berada di emas batangan, koin, dan ETF. Angka ini disesuaikan dengan risiko relatif antara kedua aset tersebut.
Performa Bitcoin di Kuartal III 2025
Bitcoin baru saja menyelesaikan kuartal ketiga tahun 2025 dengan mencatatkan rekor tertinggi. Hal ini semakin memperkuat keyakinan investor bahwa tren kenaikan harga Bitcoin akan berlanjut hingga akhir tahun. Pada September 2025, harga Bitcoin ditutup sekitar 5 persen lebih tinggi di angka 114.000 dollar AS, sebuah pencapaian yang mengejutkan banyak pihak karena biasanya September menjadi bulan yang kurang baik bagi Bitcoin.
Tren Historis Kenaikan Harga Bitcoin
Data historis menunjukkan bahwa kinerja Bitcoin di bulan September seringkali menjadi indikator penting untuk performa di kuartal keempat. Tahun-tahun seperti 2015, 2016, 2023, dan 2024 menunjukkan bahwa penutupan September yang positif seringkali diikuti oleh reli yang signifikan di kuartal keempat, dengan rata-rata kenaikan lebih dari 50 persen.
Pergeseran Tren Investasi ke Aset Lindung Nilai
Saat ini, investor juga menunjukkan minat yang besar terhadap aset-aset yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap devaluasi mata uang fiat. Strategi ini telah mendorong aliran dana yang signifikan ke Bitcoin dan ETF emas dalam setahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa investor semakin sadar akan pentingnya diversifikasi portofolio dan perlindungan nilai aset di tengah ketidakpastian ekonomi.