Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya (YPKDS) Sulawesi Selatan melakukan audiensi dengan Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, di Kantor Wali Kota Makassar. Pertemuan ini membahas program-program YPKDS, terutama terkait sosialisasi dan edukasi bahaya HIV/AIDS di masyarakat. YPKDS Sulsel menyampaikan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam pencegahan HIV/AIDS dan mengharapkan dukungan serta kolaborasi dari Pemerintah Kota Makassar. Pemerintah Kota Makassar menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung upaya-upaya penanggulangan HIV/AIDS di wilayahnya. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil dalam menghadapi tantangan kesehatan ini. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program-program pencegahan dan penanganan HIV/AIDS, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Makassar. Data kasus HIV di Makassar menunjukkan perlunya upaya bersama untuk menekan angka penularan. Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kesehatan, edukasi masyarakat, dan kampanye pencegahan. Audiensi ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait dari Pemerintah Kota Makassar dan YPKDS Sulsel, menunjukkan keseriusan kedua belah pihak dalam menangani masalah ini secara komprehensif.
Apresiasi Pemkot Makassar terhadap Upaya YPKDS Sulsel
Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata YPKDS Sulsel dalam mendampingi masyarakat dan menekan angka penularan HIV/AIDS. Beliau menekankan pentingnya silaturahmi dan kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat sipil. Pemerintah Kota Makassar mengakui dan mendukung program-program yang dijalankan YPKDS terkait penanganan HIV. Dukungan ini mencakup berbagai aspek, termasuk peningkatan akses layanan kesehatan, penyediaan informasi yang akurat, dan penghapusan stigma terhadap penyintas HIV/AIDS. Aliyah Mustika Ilham berharap kerjasama ini dapat terus ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih optimal. Kepala Dinas Sosial, Andi Bukti Djufri, menambahkan bahwa kasus HIV di Makassar masih menjadi perhatian khusus dan pihaknya siap mendukung program-program positif seperti yang dijalankan YPKDS. Dukungan ini akan diwujudkan melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan, pendampingan, dan penyediaan sumber daya.
Dukungan Pengurusan Dokumen Kependudukan bagi Penyintas HIV/AIDS
Sekretaris Dinas Dukcapil Makassar, Andi Salman Baso, menegaskan kesiapannya untuk membantu masyarakat, khususnya penyintas HIV/AIDS, dalam pengurusan dokumen kependudukan. Hal ini bertujuan agar mereka tetap mendapatkan hak-hak administratifnya sebagai warga negara. Dinas Dukcapil akan memberikan pelayanan khusus dan mempermudah proses pengurusan dokumen bagi penyintas HIV/AIDS. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap penyintas HIV/AIDS. Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk memastikan bahwa semua warga negara, termasuk penyintas HIV/AIDS, mendapatkan hak-haknya secara penuh. Dukungan ini mencakup berbagai jenis dokumen kependudukan, seperti KTP, Kartu Keluarga, dan akta kelahiran. Dengan memiliki dokumen kependudukan yang lengkap, penyintas HIV/AIDS dapat mengakses berbagai layanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan.
Data Kasus HIV di Makassar dan Tren Penularan
Data kasus HIV di Makassar menunjukkan perlunya perhatian serius. Pada tahun 2023, tercatat 1.015 kasus baru dari 57.690 orang yang diperiksa. Tahun 2024, terdapat 925 kasus baru dari 48.139 orang yang diperiksa. Sementara itu, pada Semester I 2025, tercatat 454 kasus baru dari 23.311 orang yang diperiksa. Tren penularan masih didominasi oleh kelompok Lelaki Sesama Lelaki (LSL), dan kasus telah menyebar ke berbagai kecamatan di Makassar. Pemerintah Kota Makassar terus berupaya untuk memperkuat layanan kesehatan di sejumlah puskesmas, memberikan edukasi kepada masyarakat, mendistribusikan alat pelindung, serta melaksanakan kampanye pencegahan bagi kelompok muda dan populasi kunci. Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS membutuhkan kerjasama dari semua pihak, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat umum. Data ini menjadi dasar untuk merancang program-program yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Strategi Pemkot Makassar dalam Pencegahan HIV/AIDS
Pemerintah Kota Makassar akan terus berupaya memperkuat layanan kesehatan di sejumlah puskesmas sebagai garda terdepan dalam penanganan HIV/AIDS. Peningkatan kualitas layanan mencakup penyediaan fasilitas yang memadai, tenaga medis yang terlatih, dan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan. Edukasi masyarakat menjadi kunci penting dalam pencegahan penularan HIV/AIDS. Pemerintah Kota Makassar akan mengintensifkan program-program edukasi yang menyasar berbagai kelompok usia dan lapisan masyarakat. Distribusi alat pelindung, seperti kondom, akan terus dilakukan secara luas dan mudah diakses oleh masyarakat. Kampanye pencegahan akan difokuskan pada kelompok muda dan populasi kunci yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS. Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
Komitmen Pemkot Makassar dan Kolaborasi Lintas Sektor
Audiensi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dalam upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS di Kota Makassar. Pemerintah Kota Makassar menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan komunitas, NGO, dan seluruh stakeholder dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, inklusif, dan bebas stigma terhadap penyintas HIV/AIDS. Kolaborasi ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Kesbangpol, dan organisasi masyarakat sipil. Dengan kerja sama yang solid, diharapkan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kota Makassar dapat berjalan lebih efektif dan memberikan hasil yang optimal. Pemerintah Kota Makassar berupaya mewujudkan masyarakat yang inklusif dan memberikan dukungan kepada penyintas HIV/AIDS agar dapat hidup sehat dan produktif.