Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini memberikan peringatan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa setelah pertemuan penting dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Pertemuan yang berlangsung di Kantor DEN, Jakarta Pusat ini menyoroti fokus pemerintah pada efektivitas penyerapan anggaran, khususnya terkait program makan bergizi gratis (MBG). Luhut menekankan pentingnya penyerapan anggaran yang optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, sekaligus mengingatkan agar anggaran yang telah dialokasikan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Peringatan ini muncul di tengah kekhawatiran mengenai potensi pemotongan anggaran MBG jika tidak terserap sesuai target yang ditetapkan. Pemerintah tampaknya semakin serius dalam memastikan program-program prioritas berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Luhut juga menekankan koordinasi yang baik antar lembaga pemerintah sangat krusial agar program ini berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Luhut Pantau Penyerapan Anggaran Makan Bergizi Gratis
Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa penyerapan anggaran untuk program makan bergizi gratis (MBG) menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan dengan Kepala BGN Dadan Hindayana. Luhut menekankan bahwa dengan penyerapan anggaran yang membaik, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tidak perlu melakukan pemotongan anggaran yang sudah dialokasikan. Pemerintah terus memantau perkembangan program ini untuk memastikan berjalan sesuai rencana. Program MBG menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak. Luhut juga menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak terkait dalam menyukseskan program ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan program MBG berjalan efektif dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Peringatan untuk BGN: Anggaran Harus Terserap Optimal
Selain memberikan peringatan kepada Menteri Keuangan, Luhut juga mengingatkan Kepala BGN Dadan Hindayana untuk memastikan anggaran yang telah disiapkan oleh pemerintah benar-benar terserap dengan baik. Ia menekankan bahwa penyerapan anggaran yang optimal akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di daerah. Dana yang berputar di masyarakat akan menggerakkan roda ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Pemerintah berharap program MBG tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran menjadi kunci keberhasilan program ini. Luhut menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program MBG untuk memastikan mencapai tujuan yang diharapkan. Penyerapan anggaran yang maksimal adalah salah satu indikator penting keberhasilan program ini.
Ancaman Pemotongan Anggaran MBG dari Menkeu
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan peringatan keras kepada BGN terkait penyerapan anggaran program makan bergizi gratis (MBG). Purbaya tak segan mengancam akan memotong anggaran MBG senilai Rp71 triliun jika tidak terserap hingga Oktober 2025. Ancaman ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan anggaran negara digunakan secara efektif dan efisien. Purbaya menekankan bahwa uang yang berputar di bawah akan menggerakkan ekonomi, sehingga penyerapan anggaran yang lambat akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Pemerintah berharap BGN dapat segera meningkatkan penyerapan anggaran MBG agar program ini dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. Peringatan ini juga menjadi pengingat bagi semua lembaga pemerintah untuk selalu berupaya meningkatkan kinerja dan efektivitas dalam penggunaan anggaran negara.
Klaim BGN: Penyerapan Anggaran Sudah Capai Target
Kepala BGN Dadan Hindayana mengklaim bahwa masalah pendanaan untuk program makan bergizi gratis (MBG) ke depan tidak akan menemui kendala. Ia melaporkan bahwa realisasi penyerapan anggaran BGN saat ini sudah mencapai Rp21,64 triliun, atau sekitar 34 persen dari total anggaran. Khusus untuk bantuan pemerintah program makan bergizi, Dadan menyebutkan bahwa penyerapan anggaran sudah mencapai Rp18,63 triliun, atau 37 persen. Ia mengklaim bahwa dalam waktu 9 bulan, sudah 37 persen penerima manfaat yang merasakan dampak positif dari program MBG. Klaim ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran terkait potensi pemotongan anggaran dan memastikan program MBG dapat terus berjalan sesuai rencana. Pemerintah terus berupaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan program MBG untuk memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.