Pada suatu malam di tahun 1787, seorang astronom bernama William Herschel mencatat sebuah fenomena aneh. Ia melihat cahaya terang yang berlangsung selama berjam-jam, seterang Nebula Orion, muncul dari sisi gelap Bulan. Peristiwa ini, yang kini dikenal sebagai Transient Lunar Phenomenon (TLP), atau fenomena cahaya sesaat di permukaan Bulan, telah membingungkan para ilmuwan selama berabad-abad. Bentuknya pun beragam, mulai dari kilatan cahaya, bercak merah keunguan, hingga kabut samar yang menutupi sebagian permukaan Bulan. Ribuan laporan mengenai TLP telah tercatat, berasal dari pengamatan menggunakan teleskop, kamera, bahkan mata telanjang. Para ilmuwan terus berusaha mengungkap misteri di balik fenomena aneh ini, mempelajari durasi dan lokasi TLP untuk memahami penyebabnya. Apakah itu tumbukan meteoroid, pelepasan gas dari interior Bulan, atau efek dari angin matahari? Penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk memecahkan teka-teki ini.
Mengenal Transient Lunar Phenomenon (TLP)
Transient Lunar Phenomenon (TLP) adalah peristiwa singkat di mana cahaya, warna, atau perubahan tampilan lain terlihat di permukaan Bulan. Fenomena ini menarik perhatian para astronom dan ilmuwan selama berabad-abad. Meskipun beberapa penjelasan telah diajukan, penyebab pasti dari banyak TLP masih menjadi misteri. Laporan tentang TLP bervariasi dalam durasi, intensitas, dan lokasi, yang membuat identifikasi dan klasifikasi menjadi tantangan. Observasi modern dan analisis data historis membantu para ilmuwan memahami lebih baik berbagai jenis TLP dan mekanisme yang mungkin memicunya.
Beberapa karakteristik umum TLP meliputi:
- Durasi: TLP bisa berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa jam.
- Intensitas: Kecerahan TLP bervariasi dari samar hingga cukup terang untuk dilihat dengan teleskop kecil.
- Warna: Beberapa TLP dilaporkan memiliki warna kemerahan, kebiruan, atau keputihan.
- Lokasi: TLP telah diamati di berbagai wilayah di Bulan, tanpa pola yang jelas.
Penyebab Kilatan Cahaya di Permukaan Bulan
Salah satu penjelasan yang paling mungkin untuk TLP adalah tumbukan meteoroid. Ketika meteoroid menabrak permukaan Bulan, energi kinetiknya diubah menjadi panas dan cahaya, menghasilkan kilatan singkat yang dapat dilihat dari Bumi. Kilatan supercepat yang berlangsung kurang dari satu menit kemungkinan besar disebabkan oleh tumbukan meteoroid. Bahkan, batu antariksa seberat bola biliar pun dapat menghasilkan cahaya sesaat ketika menabrak permukaan Bulan. Fenomena ini, yang disebut lunar impact flashes (LIFs), sudah lama dicurigai menjadi sumber TLP, dan baru pada tahun 1990-an, dengan bantuan kamera video berkecepatan tinggi, keberadaannya dapat dipastikan.
Peran Gas Radon dalam Fenomena TLP
Selain tumbukan meteoroid, pelepasan gas dari interior Bulan juga dapat menyebabkan TLP. Gas radon, yang bersifat radioaktif, memancarkan cahaya ketika meluruh dan dapat terlihat dari Bumi. Cahaya yang bertahan beberapa menit kemungkinan disebabkan oleh gas radon yang keluar dari interior Bulan. Lokasi-lokasi TLP yang bertahan lama sering kali bertepatan dengan area yang memiliki konsentrasi radon tinggi. Pelepasan gas bisa terjadi secara eksplosif akibat moonquake atau gempa Bulan, yang menyebabkan radon memancar dan menghasilkan cahaya.
Angin Matahari dan Efeknya pada Permukaan Bulan
Angin matahari, aliran partikel bermuatan dari Matahari, juga dapat berkontribusi pada TLP. Partikel-partikel ini dapat mengionisasi debu di permukaan Bulan, melemparkannya ke atas dan membentuk awan debu. Awan debu ini kemudian dapat membiaskan cahaya bintang atau benda terang lain di dekat Bulan, sehingga tampak seperti permukaannya bercahaya. Fenomena ini dapat menjelaskan laporan TLP yang bertahan selama berjam-jam. Meskipun tidak semua astronom yakin dengan keberadaan TLP berdurasi panjang, efek angin matahari pada debu Bulan tetap menjadi area penelitian yang menarik.
Studi dan Observasi Terkini TLP
Proyek-proyek seperti NELIOTA (Near-Earth Object Lunar Impacts and Optical Transients), yang didanai oleh Badan Antariksa Eropa (ESA), telah merekam ratusan LIF di permukaan Bulan. Selama sembilan tahun, NELIOTA berhasil merekam 193 kilatan di permukaan Bulan. Studi terbaru juga memetakan jalur jatuhan batu di permukaan Bulan, yang menunjukkan aktivitas seismik dan peristiwa tumbukan dalam 500 ribu tahun terakhir. Observasi ini membantu para ilmuwan memahami frekuensi dan distribusi tumbukan meteoroid, serta aktivitas geologis Bulan.
Misteri yang Belum Terpecahkan Seputar TLP
Meskipun banyak kemajuan telah dicapai dalam memahami TLP, beberapa misteri masih belum terpecahkan. Misalnya, laporan tentang TLP berdurasi panjang masih menjadi perdebatan di kalangan astronom. Beberapa berpendapat bahwa fenomena tersebut mungkin disebabkan oleh efek tidak langsung dari angin matahari, sementara yang lain percaya bahwa itu adalah kesalahan identifikasi atau pantulan cahaya dari satelit. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifikasi penyebab pasti dari semua jenis TLP dan mengungkap rahasia Bulan.