Misteri ribuan lubang yang membentang di Lembah Pisco, Andes Peru selatan, akhirnya mulai terkuak. Selama hampir seabad, formasi aneh yang dikenal sebagai Monte Sierpe, atau gunung ular, ini membingungkan para ilmuwan dan arkeolog. Namun, penelitian terbaru yang memanfaatkan teknologi drone dan analisis serbuk sari kuno, memberikan petunjuk baru tentang tujuan sebenarnya dari situs misterius ini. Diduga kuat, lubang-lubang ini dulunya merupakan bagian dari pasar yang ramai bagi peradaban pra-Inca, sebelum kemudian digunakan sebagai sistem akuntansi oleh bangsa Inca.
Penemuan ini memberikan wawasan berharga tentang kehidupan dan peradaban kuno di wilayah Peru, serta menunjukkan betapa kompleks dan majunya masyarakat pra-Columbus. Dengan mengungkap misteri Monte Sierpe, para peneliti berharap dapat lebih memahami sejarah dan budaya masyarakat yang pernah mendiami wilayah tersebut.
Asal Usul dan Penemuan Awal Lubang Misterius di Peru
Situs Monte Sierpe pertama kali menarik perhatian publik pada tahun 1933, ketika National Geographic menerbitkan foto udara yang menakjubkan. Namun, tidak ada catatan tertulis yang menjelaskan asal usul dan fungsi lubang-lubang tersebut, sehingga memicu berbagai spekulasi. Beberapa hipotesis yang diajukan mencakup fungsi pertahanan, sistem akuntansi, tempat penyimpanan, lahan pertanian, pengumpulan air, hingga penangkapan kabut. Bahkan, ada pula teori yang mengaitkannya dengan keberadaan alien dan peradaban kuno yang dipengaruhi oleh makhluk luar angkasa. Kurangnya bukti konkret membuat misteri ini semakin menarik dan memicu perdebatan di kalangan para ahli.
Penelitian Modern Mengungkap Fungsi Sebenarnya
Berkat teknologi modern seperti drone dan analisis serbuk sari, para peneliti kini dapat melihat Monte Sierpe dari perspektif yang berbeda. Rekaman drone memungkinkan pemetaan situs secara detail, sementara analisis serbuk sari memberikan informasi tentang jenis tanaman yang pernah tumbuh di sekitar lubang-lubang tersebut. Dari data yang terkumpul, muncul dugaan kuat bahwa situs ini awalnya berfungsi sebagai pasar yang ramai bagi peradaban pra-Inca, tempat bertukarnya berbagai barang dan hasil bumi.
Analisis Mendalam Terhadap Struktur dan Isi Lubang
Setiap lubang di Monte Sierpe memiliki lebar antara 1 hingga 2 meter dan kedalaman 0,5 hingga 1 meter. Foto drone menunjukkan bahwa lubang-lubang ini diatur dalam sekitar 60 bagian berbeda yang dipisahkan oleh ruang kosong. Serbuk sari kuno yang ditemukan dalam lubang mengindikasikan keberadaan tanaman pangan seperti jagung, serta tanaman liar seperti buluh dan willow yang sering digunakan untuk membuat keranjang. Temuan ini mendukung teori bahwa lubang-lubang tersebut digunakan untuk menyimpan hasil panen dan barang-barang lainnya yang diperdagangkan di pasar.
Peran Kerajaan Chincha dan Kekaisaran Inca dalam Pemanfaatan Situs
Tim peneliti meyakini bahwa penduduk asli Kerajaan Chincha pra-Inca dari pesisir dan dataran tinggi Peru mungkin datang ke Monte Sierpe untuk bertukar barang. Komoditas penting seperti kapas, koka, jagung, dan cabai kemungkinan disimpan di dalam lubang dan dipertukarkan dengan barang lain. Analisis penanggalan menunjukkan bahwa situs ini digunakan antara 600 dan 700 tahun yang lalu, tepatnya pada Periode Pertengahan Akhir Peru (1000-1400 M). Setelah jatuhnya Kekaisaran Inca pada tahun 1532, situs ini masih digunakan hingga masa penjajahan Spanyol, sebelum akhirnya ditinggalkan.
Sistem Akuntansi Skala Besar Ala Inca
Selain sebagai pasar, tim peneliti juga berpendapat bahwa bangsa Inca menggunakan Monte Sierpe sebagai alat akuntansi skala besar. Pengaturan lubang yang tersegmentasi mencerminkan sistem penghitungan Inca yang menggunakan tali bersimpul yang disebut khipu. Salah satu perangkat khipu, yang menampilkan 80 kelompok tali, ditemukan di Lembah Pisco. Angka-angka yang tertera pada tali-tali tersebut menunjukkan serangkaian hubungan aritmatika yang kompleks, yang mengindikasikan adanya catatan operasi akuntansi yang mungkin digunakan di Monte Sierpe. Dengan kata lain, Monte Sierpe dapat dianggap sebagai "lembar kerja Excel" bagi Kekaisaran Inca.
