Ribuan wisatawan dilaporkan terjebak di lereng timur Gunung Everest akibat badai salju dahsyat. Peristiwa yang terjadi di wilayah Tibet ini menjadi perhatian serius, mengingat upaya penyelamatan terhambat oleh cuaca ekstrem dan minimnya jarak pandang. Badai salju yang melanda kawasan tersebut pada Sabtu (4/10/2025) lalu, disebut-sebut sebagai yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan para turis terpaksa berlindung di tenda-tenda mereka, sementara tim penyelamat berjuang menembus tebalnya salju dan gangguan komunikasi untuk mencapai lokasi. Keadaan ini menggambarkan betapa berbahayanya wisata di wilayah pegunungan tinggi, terutama saat cuaca buruk melanda.
Badai Salju Terparah Landa Everest
Badai salju yang menerjang lereng timur Gunung Everest pada awal Oktober ini, dinilai sebagai yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Dampaknya sangat signifikan, terutama bagi para wisatawan yang sedang berada di kawasan tersebut. Jarak pandang dilaporkan menurun drastis hingga kurang dari satu meter, membuat aktivitas di luar ruangan menjadi sangat berbahaya. Tebalnya salju juga menyebabkan jalanan menjadi licin dan sulit dilalui, sehingga menghambat mobilitas dan upaya penyelamatan.
Wisatawan Terjebak di Everest Base Camp
Akibat badai salju, sekitar 1.000 wisatawan dilaporkan terjebak di Everest Base Camp. Mereka terpaksa berlindung di dalam tenda untuk menghindari cuaca ekstrem. Di beberapa wilayah, salju menimbun tenda-tenda hingga seluruhnya tertutup, sehingga para wisatawan kesulitan untuk keluar. Bahkan, yak yang biasanya digunakan untuk membawa barang pun tidak dapat bergerak karena tebalnya salju. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, mengingat para wisatawan terisolasi dan membutuhkan bantuan segera.
Upaya Penyelamatan yang Terhambat
Upaya penyelamatan para wisatawan yang terjebak di Gunung Everest menghadapi berbagai kendala. Gangguan komunikasi menjadi masalah utama, karena menyulitkan koordinasi antara tim penyelamat dan para wisatawan yang membutuhkan bantuan. Selain itu, tebalnya salju juga menghambat pergerakan tim penyelamat dan alat berat yang digunakan untuk membersihkan jalan. Meskipun demikian, tim penyelamat lokal, warga desa, dan pemandu profesional terus berupaya mencapai kamp dan memberikan bantuan secepat mungkin. Mereka berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan para wisatawan yang terancam hipotermia dan kondisi serius lainnya.
Kondisi Turis yang Memprihatinkan
Beberapa turis dilaporkan berhasil menyelamatkan diri secara mandiri dari cuaca buruk di Everest. Namun, sebagian besar masih terjebak dan membutuhkan bantuan. Beberapa di antaranya mengalami hipotermia akibat suhu yang sangat dingin, dan berada dalam kondisi serius. Ketersediaan pasokan makanan dan air bersih juga menjadi perhatian, mengingat para wisatawan terisolasi dan mungkin mengalami kekurangan perbekalan. Kondisi ini semakin memperburuk situasi dan menekankan urgensi upaya penyelamatan.
Imbauan untuk Menunda Perjalanan
Pihak berwenang setempat mengimbau kepada siapa pun yang berencana mengunjungi wilayah Gunung Everest dalam waktu dekat, untuk menunda perjalanan mereka. Imbauan ini dikeluarkan sebagai langkah pencegahan, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu dan potensi terjadinya badai salju susulan. Para wisatawan juga diminta untuk terus memantau pengumuman resmi dari pihak berwenang, agar mendapatkan informasi terkini mengenai situasi dan kondisi di wilayah tersebut. Keselamatan para wisatawan menjadi prioritas utama, dan penundaan perjalanan dianggap sebagai langkah terbaik untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.