Konferensi tingkat tinggi di Sharm el-Sheikh, Mesir, yang digadang-gadang sebagai perjanjian damai untuk Timur Tengah, kembali mengesampingkan kemerdekaan Palestina. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa solusi satu negara maupun dua negara tidak menjadi fokus dalam pembicaraan tersebut. Saat ini, perhatian utama tertuju pada pembangunan kembali Jalur Gaza pasca-konflik yang berlangsung lebih dari dua tahun. Pernyataan Trump ini disampaikan saat kunjungan resminya ke Israel dan Sharm el-Sheikh.
Trump lebih memilih untuk mempromosikan rencananya yang mendapatkan dukungan dari Hamas, Israel, serta komunitas internasional. Dalam perjalanan pulang dari Sharm el-Sheikh, Trump menghindari pertanyaan tentang solusi dua negara saat berinteraksi dengan wartawan di Air Force One. Ia menekankan bahwa fokusnya adalah rekonstruksi Gaza, bukan perdebatan mengenai solusi satu atau dua negara. Menurutnya, ada beragam pandangan, dengan sebagian pihak mendukung solusi satu negara, sementara yang lain menginginkan solusi dua negara.
Fokus Pembangunan Kembali Gaza
Presiden Trump menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah membangun kembali Jalur Gaza setelah konflik yang berkepanjangan. Ia melihat pembangunan kembali ini sebagai langkah penting untuk menciptakan stabilitas dan kemakmuran di wilayah tersebut. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Hamas dan Israel, menunjukkan adanya kesamaan pandangan mengenai perlunya pemulihan Gaza. Trump berharap dengan fokus pada pembangunan kembali, perdamaian dan stabilitas jangka panjang dapat terwujud di wilayah tersebut. Upaya rekonstruksi ini diharapkan dapat memperbaiki infrastruktur yang rusak, menyediakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup warga Gaza.
Inisiatif Pemulihan Ekonomi Gaza
Selain pembangunan fisik, inisiatif pemulihan ekonomi juga menjadi fokus utama. Trump mendorong adanya investasi dan program-program yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Gaza. Ia percaya bahwa dengan memberikan harapan ekonomi kepada warga Gaza, mereka akan lebih enggan untuk terlibat dalam kekerasan dan terorisme. Inisiatif ini mencakup pelatihan keterampilan, dukungan untuk usaha kecil dan menengah, serta pengembangan sektor-sektor ekonomi potensial seperti pertanian dan pariwisata.
Seruan untuk Harmoni di Timur Tengah
Dalam pidatonya di Sharm el-Sheikh, Presiden Trump menyerukan era baru harmoni di Timur Tengah. Ia mengajak para pemimpin dunia untuk mengesampingkan perseteruan lama dan kebencian yang pahit. Trump menekankan bahwa ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh wilayah. Ia mendesak semua pihak untuk tidak lagi terikat pada pertempuran generasi masa lalu, melainkan fokus pada kerjasama dan perdamaian.
Mengakhiri Konflik dan Membangun Perdamaian
Trump menekankan pentingnya mengakhiri konflik dan membangun perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah. Ia mengajak semua pihak untuk terlibat dalam dialog konstruktif dan mencari solusi yang adil dan saling menguntungkan. Trump juga menawarkan bantuan Amerika Serikat dalam memediasi perundingan damai dan memfasilitasi kerjasama ekonomi. Ia percaya bahwa dengan kemauan politik dan komitmen yang kuat, perdamaian dapat dicapai di Timur Tengah.
Kritik terhadap Dukungan Negara Palestina
Selama Majelis Umum PBB, Trump mengkritik meningkatnya dukungan internasional terhadap pembentukan negara Palestina. Ia berpendapat bahwa hal ini sama saja dengan memberikan imbalan kepada Hamas atau menyerah kepada teroris. Trump menyatakan bahwa mengakui negara Palestina secara sepihak hanya akan mendorong berlanjutnya konflik. Ia menegaskan bahwa imbalan besar bagi teroris Hamas atas tindakan brutal mereka tidak dapat diterima.
Alternatif untuk Perdamaian yang Berkelanjutan
Trump menawarkan pendekatan alternatif untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya negosiasi langsung antara Israel dan Palestina tanpa prasyarat. Trump juga mendorong adanya kerjasama ekonomi dan pembangunan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga Palestina. Ia percaya bahwa dengan menciptakan peluang ekonomi dan meningkatkan keamanan, perdamaian dapat dicapai secara bertahap dan berkelanjutan. Trump meyakini bahwa solusi jangka panjang harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak dan menjamin keamanan serta kemakmuran bagi seluruh wilayah.