Pika Amerika, mamalia kecil yang menggemaskan dan bersuara khas di pegunungan Alpen, menghadapi tantangan besar di Pegunungan Rocky Colorado. Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Universitas Colorado Boulder mengungkapkan penurunan populasi pika muda yang mengkhawatirkan di wilayah tertentu. Penelitian ini, yang berfokus pada populasi pika selama bertahun-tahun di selatan Taman Nasional Rocky Mountain, menunjukkan bahwa jumlah pika muda yang lahir atau bermigrasi ke daerah tersebut tidak cukup untuk menggantikan pika dewasa yang lebih tua. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depan spesies ikonik ini dan kesehatan ekosistem pegunungan secara keseluruhan.
Penurunan populasi pika muda ini menjadi perhatian utama karena pika memainkan peran penting dalam ekosistem pegunungan. Mereka membantu menyebarkan biji-bijian, menjadi sumber makanan bagi predator, dan berkontribusi pada daur hara. Hilangnya pika dapat memiliki efek riak pada seluruh jaringan makanan dan kesehatan ekosistem. Studi ini menyoroti pentingnya pemantauan jangka panjang dan penelitian untuk memahami dampak perubahan lingkungan terhadap spesies yang rentan.
Penurunan Populasi Pika Muda: Temuan Utama
Studi yang dilakukan di dekat Taman Nasional Rocky Mountain ini menemukan bahwa tingkat rekrutmen pika muda telah menurun secara signifikan sejak tahun 1980-an. Artinya, populasi pika di wilayah tersebut didominasi oleh individu dewasa yang lebih tua, dengan sedikit pika muda yang menggantikan mereka. Penurunan ini mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan penurunan populasi secara keseluruhan dalam jangka panjang. Peneliti menggunakan data jangka panjang dari tahun 1981-2020 untuk melacak perubahan populasi pika dari waktu ke waktu. Metode ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi tren dan pola yang mungkin tidak terlihat dalam studi jangka pendek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa populasi pika muda menurun sekitar 50% sejak tahun 1980-an.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelangsungan Hidup Pika
Para peneliti belum sepenuhnya memahami penyebab utama penurunan jumlah pika muda ini. Namun, mereka mencurigai bahwa perubahan iklim memainkan peran penting. Suhu musim panas di Pegunungan Rocky telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, dan pika sangat sensitif terhadap panas. Mereka tidak memiliki mekanisme pendinginan yang efisien seperti berkeringat atau terengah-engah, sehingga mereka harus mengandalkan mencari tempat yang sejuk untuk mengatur suhu tubuh mereka. Peningkatan suhu dapat mempersulit pika untuk tetap sejuk, terutama bagi pika muda yang lebih rentan terhadap panas.
Hubungan Pika dengan Perubahan Iklim
Perubahan iklim dapat memengaruhi populasi pika melalui berbagai cara. Selain suhu yang lebih tinggi, perubahan iklim juga dapat menyebabkan perubahan dalam ketersediaan air dan vegetasi. Pika bergantung pada sumber air yang stabil, dan perubahan pola curah hujan dapat memengaruhi ketersediaan air bagi mereka. Selain itu, perubahan suhu dan curah hujan dapat memengaruhi jenis dan jumlah vegetasi yang tersedia bagi pika untuk dimakan. Semua faktor ini dapat berkontribusi pada penurunan populasi pika. Pika sangat rentan terhadap perubahan iklim karena mereka hanya dapat bertahan hidup dalam rentang suhu yang terbatas. Peningkatan suhu dapat menyebabkan stres panas, dehidrasi, dan bahkan kematian pada pika.
Implikasi Hilangnya Pika bagi Ekosistem
Chris Ray, penulis utama studi ini, menekankan pentingnya pika bagi ekosistem pegunungan. Ia menyatakan bahwa hilangnya pika akan mengurangi pengalaman di alam liar dan dapat memiliki konsekuensi yang luas bagi ekosistem. Pika berfungsi sebagai "sumber air" karena permafrost dan es musiman di habitat mereka mencair dan mengisi kembali sumber air selama musim panas. Hilangnya pika dapat memengaruhi ketersediaan air bagi manusia dan satwa liar lainnya.
Pika Sebagai Indikator Perubahan Lingkungan
Ray juga menyoroti bahwa pika adalah indikator yang berguna untuk memahami perubahan yang terjadi di dalam ekosistem pegunungan. Karena mereka mudah terlihat dan mencolok, perubahan dalam populasi mereka dapat menjadi peringatan dini tentang masalah lingkungan yang lebih luas. Studi ini menunjukkan bahwa pika muda mungkin mengalami kesulitan dalam migrasi melalui Pegunungan Rocky karena suhu yang meningkat. Untuk berpindah dari satu habitat pegunungan ke habitat lainnya, pika harus menuruni ketinggian dan menghadapi cuaca panas di sepanjang jalan. Ini dapat menjadi tantangan yang signifikan bagi pika muda yang lebih rentan terhadap panas.
