Presiden Prabowo Subianto melakukan perubahan penting dalam struktur pemerintahan di bidang pangan. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, dicopot dari jabatannya. Penggantinya adalah Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/P Tahun 2025. Perubahan ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang arah kebijakan pangan nasional ke depan dan dampaknya terhadap stabilitas harga pangan serta kesejahteraan petani. Pergantian ini juga menjadi sorotan karena terjadi di tengah upaya pemerintah untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Langkah ini menandai babak baru dalam pengelolaan sektor pangan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
Pencopotan Kepala Bapanas: Detail Keputusan Presiden
Keputusan Presiden Nomor 116/P Tahun 2025 secara resmi memberhentikan Arief Prasetyo Adi dari jabatannya sebagai Kepala Badan Pangan Nasional. Dalam surat keputusan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasa Arief selama menjabat. Meskipun demikian, Keppres tersebut tidak secara spesifik menyebutkan alasan di balik pencopotan ini. Presiden Prabowo hanya menyatakan bahwa pergantian ini dilakukan dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas pemerintahan. Hal ini memicu spekulasi mengenai faktor-faktor yang mungkin melatarbelakangi keputusan tersebut, termasuk evaluasi kinerja, perbedaan pandangan dalam kebijakan, atau pertimbangan strategis lainnya dalam pengelolaan sektor pangan nasional. Keputusan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus melakukan penyesuaian dan perbaikan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pembangunan di bidang pangan.
Amran Sulaiman Ditunjuk sebagai Pengganti
Sebagai pengganti Arief Prasetyo Adi, Presiden Prabowo menunjuk Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, untuk memimpin Badan Pangan Nasional. Penunjukan ini menimbulkan harapan baru dalam upaya meningkatkan kinerja Bapanas dan mewujudkan ketahanan pangan nasional. Amran Sulaiman, dengan pengalamannya sebagai Menteri Pertanian, diharapkan dapat membawa perspektif baru dan memperkuat sinergi antara sektor pertanian dan pangan. Tugas berat menanti Amran Sulaiman dalam menjaga stabilitas harga pangan, meningkatkan produksi pertanian, dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat Indonesia. Penunjukan ini juga menjadi sinyal bahwa pemerintah memberikan perhatian serius terhadap sektor pangan dan berupaya untuk memperkuat koordinasi antar lembaga terkait.
Alasan Pencopotan: Peningkatan Efektivitas Pemerintahan
Presiden Prabowo tidak memberikan penjelasan detail mengenai alasan pencopotan Arief Prasetyo Adi. Dalam Keppres, hanya disebutkan bahwa pencopotan dilakukan dalam rangka peningkatan efektivitas pelaksanaan tugas pemerintahan. Pernyataan ini menimbulkan berbagai interpretasi. Beberapa pengamat menduga bahwa pencopotan ini terkait dengan evaluasi kinerja Bapanas dalam menjaga stabilitas harga pangan dan mengatasi masalah-masalah terkait ketersediaan pangan. Ada juga yang berpendapat bahwa pencopotan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat koordinasi antar lembaga dalam sektor pangan. Apapun alasannya, keputusan ini menunjukkan bahwa pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pembangunan di bidang pangan.
Reaksi Internal Bapanas: Informasi Diterima Sore Hari
Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, membenarkan informasi mengenai pencopotan Arief Prasetyo Adi dan penunjukan Amran Sulaiman sebagai penggantinya. Sarwo Edhy mengungkapkan bahwa Surat Keputusan (SK) tersebut baru diterima pada sore hari tanggal 10 Oktober 2025. Menurutnya, SK tersebut berlaku sejak tanggal 9 Oktober 2025. Sarwo Edhy juga menyampaikan bahwa Arief Prasetyo Adi sempat masuk kantor seperti biasa pada pagi hari sebelum menerima informasi resmi mengenai pergantian tersebut pada sore harinya. Informasi ini memberikan gambaran mengenai proses pengambilan keputusan dan penyampaian informasi di internal Bapanas terkait pergantian kepemimpinan tersebut.