Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo terus berupaya memperkuat penanggulangan HIV dan AIDS dengan menggandeng berbagai pihak. Hal ini diwujudkan melalui program Pilot District-Based Public-Private-Community Partnership (PPCP) HIV yang dilaksanakan di Kantor Bupati Probolinggo pada Selasa, 14 Oktober 2025. Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam mencapai target “Three Zero”, yaitu zero infeksi baru HIV, zero kematian akibat AIDS, dan zero stigma serta diskriminasi terhadap orang dengan HIV (ODHIV). Program ini melibatkan berbagai unsur, termasuk fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) pemerintah, swasta, dan komunitas. Diharapkan dengan kolaborasi yang erat, penanggulangan HIV di Kabupaten Probolinggo dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Keterlibatan aktif dari semua pihak menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Pemerintah Kabupaten Probolinggo sangat serius dalam menangani permasalahan HIV/AIDS ini dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup ODHIV.
Kolaborasi Lintas Sektor dalam Penanggulangan HIV
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Nina Kartika, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat penanggulangan HIV di wilayahnya. Menurutnya, Dinkes tidak dapat bekerja sendiri dan penanggulangan HIV harus dilakukan secara terpadu antara pemerintah, swasta, dan komunitas. Melalui PPCP berbasis distrik ini, Dinkes ingin memastikan bahwa setiap pihak memiliki peran nyata dan terukur dalam memperluas akses layanan. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program penanggulangan HIV secara keseluruhan.
- Pemerintah:
- Menyediakan kebijakan dan regulasi yang mendukung.
- Menyediakan fasilitas layanan kesehatan.
- Melakukan koordinasi dengan pihak swasta dan komunitas.
- Swasta:
- Berpartisipasi aktif dalam memberikan layanan konseling, testing, dan pengobatan HIV.
- Mendukung program-program pencegahan HIV.
- Komunitas:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS.
- Mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV.
- Memberikan dukungan kepada ODHIV.
Pentingnya Keterlibatan Fasilitas Kesehatan Swasta dalam Layanan HIV
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah masih rendahnya partisipasi fasilitas kesehatan swasta dalam memberikan layanan konseling, testing, dan pengobatan HIV. Melalui kegiatan ini, Dinkes berupaya memperkuat jejaring kerja dan mendorong fasyankes swasta agar lebih aktif berpartisipasi. Keterlibatan aktif dari fasyankes swasta akan memperluas jangkauan layanan HIV dan memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan yang dibutuhkan. Selain itu, Dinkes juga berupaya membangun mekanisme pelayanan yang ramah, tanpa stigma, dan diskriminasi terhadap populasi kunci serta kelompok rentan lainnya. Pelayanan yang ramah dan non-diskriminatif akan mendorong lebih banyak orang untuk melakukan tes HIV dan mendapatkan pengobatan jika terinfeksi.
Dukungan untuk Target 95-95-95 dari Kemenkes
Kabupaten Probolinggo berkomitmen untuk mendukung pencapaian target 95-95-95 yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Target ini mencakup 95% ODHIV mengetahui statusnya, 95% yang terdiagnosis menjalani pengobatan, dan 95% dari mereka mencapai supresi virus. Untuk mencapai target ini, Dinkes terus berupaya meningkatkan akses layanan testing HIV, memperluas cakupan pengobatan ARV, dan memberikan dukungan kepada ODHIV agar patuh dalam menjalani pengobatan. Selain itu, Dinkes juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tes HIV dan pengobatan ARV.
Integrasi Data Layanan HIV dalam Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA)
Dinkes Kabupaten Probolinggo juga berupaya memastikan bahwa seluruh data layanan HIV, baik di fasilitas pemerintah maupun swasta, terintegrasi dalam Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) milik Kementerian Kesehatan RI. Integrasi data ini sangat penting untuk menghasilkan gambaran yang komprehensif tentang situasi HIV di daerah. Dengan data yang akurat dan lengkap, kebijakan dan intervensi dapat dirancang lebih tepat sasaran. Integrasi data juga memudahkan dalam memantau perkembangan program penanggulangan HIV dan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih.
Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan dalam Pelayanan HIV dan IMS
Selain meningkatkan akses layanan, kegiatan PPCP HIV juga bertujuan untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di semua lini, mulai dari pencegahan hingga pengobatan infeksi menular seksual (IMS). Dinkes ingin memastikan bahwa semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan dan pemahaman yang sama dalam memberikan pelayanan HIV dan IMS yang berkualitas, berkesinambungan, serta berperspektif hak asasi manusia. Pelatihan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa mereka selalu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terkini.
Peran Organisasi Komunitas dalam Pendampingan ODHIV
Dinkes Kabupaten Probolinggo juga menggandeng berbagai organisasi komunitas yang selama ini aktif dalam pendampingan ODHIV. Kolaborasi dengan komunitas dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta mengurangi stigma yang masih sering terjadi di lapangan. Organisasi komunitas memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan dukungan emosional, sosial, dan informasi kepada ODHIV. Mereka juga membantu ODHIV untuk mengakses layanan kesehatan dan mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi.
Melalui Pilot District-Based PPCP HIV ini, Dinkes berharap dapat menjadi contoh penerapan model kemitraan yang komprehensif dan berkelanjutan dalam penanggulangan HIV/AIDS di tingkat daerah. Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah, swasta, dan komunitas, diharapkan Kabupaten Probolinggo dapat mencapai target “Three Zero” dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi ODHIV.