Rencana pertemuan puncak antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mencuat. Hal ini menyusul percakapan telepon yang diklaim Kremlin berlangsung sangat jujur dan penuh kepercayaan antara kedua pemimpin negara tersebut. Pertemuan ini diharapkan dapat membahas berbagai isu penting, termasuk upaya penyelesaian konflik Ukraina yang sempat mereda setelah pertemuan sebelumnya di Alaska. Lokasi pertemuan yang diusulkan adalah Budapest, ibu kota Hungaria, yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Persiapan Pertemuan Putin-Trump di Budapest
Kremlin menyatakan persiapan pertemuan puncak antara Putin dan Trump akan segera dimulai. Ajudan utama Putin, Yuri Ushakov, menyampaikan bahwa perwakilan dari kedua negara akan segera menyelenggarakan pertemuan tersebut. Pemilihan Budapest sebagai lokasi pertemuan diusulkan oleh Trump dan langsung didukung oleh Putin. Diharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan solusi konkret terkait berbagai isu global yang menjadi perhatian bersama.
Isi Pembicaraan Telepon yang 'Jujur dan Penuh Kepercayaan'
Menurut Kremlin, percakapan telepon antara Putin dan Trump berlangsung selama 2,5 jam atas inisiatif Rusia. Ushakov menggambarkan percakapan tersebut sebagai "sangat substantif, dan pada saat yang sama, sangat jujur dan penuh kepercayaan." Detail spesifik dari percakapan itu dirahasiakan, namun diyakini mencakup isu-isu sensitif terkait keamanan global dan stabilitas regional. Kremlin menekankan pentingnya dialog terbuka dan jujur antara kedua pemimpin untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada.
Posisi Rusia Terkait Bantuan AS untuk Ukraina
Percakapan telepon itu terjadi saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan berkunjung ke Washington DC untuk membahas potensi pasokan rudal jarak jauh Tomahawk AS. Putin menegaskan kembali bahwa pasokan rudal tersebut tidak akan mengubah situasi di medan perang, tetapi justru akan merusak hubungan antara Rusia dan AS, serta menghambat prospek penyelesaian damai. Kremlin menyatakan bahwa Trump berjanji akan mempertimbangkan pandangan Putin sebelum bertemu dengan Zelensky.
Eskalasi Konflik Setelah Pertemuan di Alaska
Meskipun sempat ada harapan akan peredaan konflik setelah pertemuan puncak di Alaska, Moskow justru meningkatkan serangan terhadap kota-kota di Ukraina, terutama menargetkan infrastruktur energi dan kereta api. Kyiv membalas dengan serangan udara besar-besaran terhadap kilang minyak Rusia, yang menyebabkan kenaikan harga bensin dan gangguan pasokan di beberapa wilayah. Eskalasi ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan dan meningkatkan risiko konflik yang lebih luas.
Dampak Potensial Pertemuan Puncak Mendatang
Pertemuan puncak yang direncanakan di Budapest diharapkan dapat menjadi titik balik dalam hubungan antara Rusia dan AS. Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, dialog terbuka dan konstruktif antara kedua pemimpin dapat membuka jalan bagi solusi diplomatik dan mengurangi ketegangan global. Hasil dari pertemuan ini akan memiliki implikasi yang signifikan bagi keamanan dan stabilitas internasional, terutama dalam konteks konflik Ukraina dan isu-isu global lainnya.