Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif dengan kenaikan tipis 0,08 persen, mencapai level 8.257 pada perdagangan Jumat. Aktivitas perdagangan mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp24,14 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 48,15 miliar lembar. Dalam sepekan terakhir, IHSG mengalami penguatan sebanyak empat hari, menegaskan sentimen positif di pasar modal. Kinerja indeks saham secara keseluruhan menguat 1,72 persen sepanjang minggu lalu, memberikan harapan bagi para investor.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengonfirmasi bahwa perdagangan saham mayoritas ditutup di zona positif selama periode 6 hingga 10 Oktober 2025. Kapitalisasi pasar bursa mengalami peningkatan signifikan sebesar 3,19 persen, mencapai Rp15.560 triliun dari sebelumnya Rp15.079 triliun. Meskipun demikian, rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan sebesar 14,88 persen menjadi 42,318 miliar lembar saham. Sebaliknya, nilai transaksi harian justru mengalami peningkatan tertinggi, yaitu sebesar 12,48 persen, mencapai Rp28,15 triliun. Peningkatan juga terjadi pada frekuensi transaksi harian sebesar 11,83 persen menjadi 2,93 juta kali transaksi. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp728,91 miliar pada hari terakhir perdagangan, namun secara akumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing masih mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp53,49 triliun. Lalu bagaimana proyeksi IHSG untuk pekan ini? Berikut ulasannya.
Proyeksi Pergerakan IHSG: Analisis dan Prediksi
VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada pekan ini. Rentang support diprediksi berada di level 8.140 dan resistance di 8.310. Meskipun IHSG mencatatkan rekor tertinggi baru, penguatan ini dinilai berpotensi rapuh karena tidak diiringi dengan peningkatan volume transaksi. Sentimen-sentimen eksternal dan internal akan memengaruhi pergerakan pasar.
Sentimen yang Memengaruhi Pasar Saham
Beberapa sentimen yang diperkirakan akan memengaruhi pergerakan pasar saham pekan ini antara lain:
- Kebijakan tarif baru AS terhadap China: Kebijakan ini dapat meningkatkan ketidakpastian pasar di tengah upaya gencatan senjata dalam perang tarif. Koreksi di pasar saham AS menjadi bukti dampak negatif dari sentimen ini.
- Data ekonomi domestik: Investor menantikan rilis data pertumbuhan kredit September 2025 yang diperkirakan stagnan di level 7,5 persen year-on-year (yoy), serta data investasi asing langsung (FDI) kuartal III-2025 yang diprediksi terkontraksi 6 persen yoy. Data ini berpotensi direspons negatif karena mengindikasikan pemulihan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
- Kebijakan The Fed: Pasar akan mencermati pidato Gubernur The Fed untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga AS. Pernyataan dovish dapat menjadi penopang bagi pergerakan pasar saham.
Rekomendasi Saham dari Analis: ANTM dan MDKA
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi untuk dikoleksi pada pekan ini. Saham-saham ini dipilih berdasarkan potensi penguatannya dan analisis teknikal yang mendukung.
- ANTM (Aneka Tambang): Saham ANTM ditutup menguat 2,80 persen ke posisi 3.310 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksikan bahwa ANTM dapat menyentuh level 3.680 pada pekan ini. Kinerja positif sektor pertambangan dan potensi pertumbuhan harga komoditas menjadi faktor pendorong rekomendasi ini.
- MDKA (Merdeka Copper Gold): Saham MDKA ditutup menguat 3,04 persen ke posisi 2.370 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksikan bahwa MDKA dapat menyentuh level 2.700 pada pekan ini. Prospek pertumbuhan produksi dan harga tembaga menjadi alasan utama rekomendasi ini.
Analisis Teknikal dan Rekomendasi Saham Lainnya
Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan bahwa IHSG berpeluang menguat terbatas pada pekan ini, dengan support di level 8.100 dan resistance di 8.300. Pergerakan IHSG diperkirakan masih akan positif, meskipun ruang penguatannya terbatas dalam kisaran yang telah disebutkan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar
Beberapa faktor yang diperkirakan akan memengaruhi pasar antara lain:
- Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS: Stabilitas nilai tukar rupiah akan memberikan sentimen positif bagi pasar saham.
- Harga emas dunia: Fluktuasi harga emas dunia dapat memengaruhi kinerja saham-saham di sektor pertambangan.
- Rilis kinerja emiten kuartal III-2025: Kinerja keuangan emiten akan menjadi fokus perhatian investor.
- Data neraca dagang dan inflasi China: Data ekonomi China memiliki dampak signifikan terhadap pasar global.
- Perkembangan kebijakan The Fed terkait suku bunga: Kebijakan suku bunga The Fed akan terus menjadi perhatian utama.
Pilihan Saham: BIRD, PGEO, dan TKIM
Herditya merekomendasikan beberapa saham dari emiten yang dinilai menarik untuk dicermati oleh investor.
- BIRD (Bluebird): Saham BIRD ditutup menguat 3,06 persen ke level 1.850 pada pekan lalu. Herditya memproyeksikan bahwa BIRD dapat menyentuh level 1.895 pada pekan ini. Pemulihan sektor transportasi dan peningkatan mobilitas masyarakat menjadi faktor pendorong rekomendasi ini.
- PGEO (Pertamina Geothermal Energy): Saham PGEO ditutup menguat 1,04 persen ke posisi 1.460 pada pekan lalu. Herditya memproyeksikan bahwa PGEO dapat menyentuh level 1.570 pada pekan ini. Potensi pertumbuhan sektor energi terbarukan dan dukungan pemerintah terhadap energi bersih menjadi alasan utama rekomendasi ini.
- TKIM (Tjiwi Kimia): Saham TKIM ditutup menguat 3,24 persen ke posisi 7.175 pada pekan lalu. Herditya memproyeksikan bahwa TKIM bisa menyentuh level 7.575 pada pekan ini. Peningkatan permintaan produk kertas dan prospek pertumbuhan industri kemasan menjadi faktor pendukung rekomendasi ini.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.