Chiki Fawzi, seorang selebritas dan influencer, baru-baru ini berbagi cerita tentang reaksinya sang ayah, Ikang Fawzi, ketika ia meminta izin untuk ikut serta dalam aksi kemanusiaan Global Sumud Flotilla. Chiki, yang dikenal juga sebagai seorang ilustrator, mengungkapkan bahwa ayahnya sempat terkejut dan khawatir dengan keputusannya. Aksi kemanusiaan ini bertujuan untuk memberikan bantuan ke Gaza, namun sayangnya, Chiki tidak dapat ikut berlayar karena berbagai kendala di lapangan. Meskipun demikian, dukungan dan restu dari sang ayah tetap menjadi penyemangat bagi Chiki dalam menjalankan niat baiknya. Perjalanan Chiki ini menggambarkan bagaimana sebuah idealisme bertemu dengan realitas, serta pentingnya dukungan keluarga dalam setiap langkah yang diambil.
Reaksi Awal Ikang Fawzi: Antara Kaget dan Khawatir
Chiki Fawzi menceritakan bahwa reaksi awal Ikang Fawzi saat mendengar niatnya untuk ikut berlayar ke Gaza adalah kaget. Ikang bahkan menyebut Chiki "gila" karena khawatir dengan keselamatan putrinya. Reaksi ini wajar mengingat kondisi di Gaza yang tidak stabil dan penuh risiko. Sebagai seorang ayah, Ikang tentu ingin melindungi anaknya dari segala macam bahaya. Namun, Chiki tidak menyerah begitu saja. Ia mencoba memberikan pemahaman kepada ayahnya tentang tujuan mulia dari aksi kemanusiaan tersebut dan betapa pentingnya hal ini baginya. Komunikasi yang baik menjadi kunci dalam menjembatani perbedaan pandangan antara anak dan orang tua. Chiki menjelaskan secara rinci mengenai Global Sumud Flotilla dan alasan mengapa ia ingin terlibat. Dengan sabar, ia berusaha meyakinkan ayahnya bahwa ia telah mempertimbangkan segala risiko dan siap menghadapinya.
Upaya Chiki Fawzi Mendapatkan Restu Ayah
Setelah mendaftarkan diri dalam aksi kemanusiaan, Chiki Fawzi mulai memberikan gambaran kepada Ikang Fawzi mengenai kegiatan yang akan diikutinya. Ia menceritakan tentang tujuan Global Sumud Flotilla dan bagaimana ia merasa terpanggil untuk membantu. Meskipun awalnya Ikang belum memberikan izin, Chiki tidak menyerah. Ia terus berusaha memberikan pemahaman kepada ayahnya bahwa hal ini sudah menjadi perhatiannya sejak lama, terutama sejak ia kuliah di Malaysia dan memiliki banyak teman dari Palestina. Chiki kemudian melibatkan tokoh agama yang dikenal oleh Ikang, seperti Ustadz Bachtiar Nasir dan Ustadz Husein Gaza, untuk memberikan penjelasan dan meyakinkan Ikang tentang keamanan dan keberkahan dari aksi kemanusiaan tersebut. Upaya ini menunjukkan keseriusan Chiki dalam mendapatkan restu ayahnya dan membuktikan bahwa ia telah mempertimbangkan segala aspek sebelum mengambil keputusan.
Momen Haru di Bandara: Restu dan Dukungan Penuh
Momen mengharukan terjadi ketika Ikang Fawzi mengantarkan Chiki Fawzi ke bandara untuk terbang ke Tunisia. Kehadiran Ikang menunjukkan bahwa ia telah memberikan restu dan dukungan penuh kepada putrinya. Chiki merasa terharu dan bersyukur atas dukungan ayahnya. Ia menyadari bahwa restu orang tua sangat penting dalam setiap langkah yang diambil. Selama perjalanan ke Tunisia dan menanti kepastian untuk bisa ikut berlayar, Chiki selalu mengingat pesan dan dukungan dari ayahnya. Hal ini memberikan kekuatan dan semangat baginya untuk terus berjuang meskipun pada akhirnya ia tidak dapat ikut berlayar karena kendala teknis dan dugaan sabotase terhadap kapal-kapal yang akan digunakan. Dukungan Ikang menjadi bukti cinta seorang ayah kepada putrinya, yang mengizinkan anaknya mewujudkan mimpi dan idealisme yang diyakininya.