Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menunjukkan sinyal positif dengan kenaikan 0,35% menjadi Rp 7.525 pada perdagangan terakhir. Kenaikan ini menjadi angin segar setelah saham bank swasta terbesar ini mengalami tekanan sepanjang September 2025, dengan penurunan mencapai 5,57% dari akhir Agustus hingga akhir September. Sentimen pasar terhadap BBCA kini menunjukkan potensi pembalikan arah, didorong oleh valuasi yang dianggap menarik dan minat beli dari investor ritel yang meningkat signifikan. Apakah momentum ini akan berlanjut dan membawa BBCA menuju target harga yang lebih tinggi? Analis pasar memberikan pandangannya mengenai prospek saham BBCA ke depan, dengan mempertimbangkan faktor fundamental perusahaan, kondisi makroekonomi, dan dinamika aliran dana investor. Pertumbuhan jumlah investor ritel yang tertarik pada saham BBCA menjadi indikasi kuat bahwa kepercayaan terhadap kinerja dan potensi bank ini masih tinggi. Namun, tekanan jual dari investor asing juga menjadi perhatian yang perlu dicermati, mengingat dampaknya terhadap pergerakan harga saham dalam jangka pendek.
Valuasi BBCA Terlihat Murah
Saat ini, valuasi saham BBCA dinilai menarik dibandingkan dengan rata-rata historisnya. Berdasarkan data dari aplikasi Stockbit Sekuritas, rasio price to book value (PBV) BBCA berada di posisi 3,55 kali, di bawah -2 standar deviasi PBV rata-rata 3 tahun terakhir yang sebesar 3,95 kali. Demikian pula, price earning ratio (PER) Bank Central Asia tercatat 16,28 kali (TTM), juga di bawah -2 standar deviasi PER rata-rata 3 tahun terakhir yang berada di angka 17,56 kali.
- Rasio PBV di bawah rata-rata historis menunjukkan bahwa harga saham BBCA saat ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan nilai buku perusahaan.
- PER yang lebih rendah mengindikasikan bahwa investor membayar lebih murah untuk setiap pendapatan yang dihasilkan oleh BBCA.
Kondisi ini dapat menjadi daya tarik bagi investor yang mencari saham dengan valuasi yang wajar dan memiliki potensi pertumbuhan di masa depan. Meskipun demikian, investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kinerja keuangan perusahaan, prospek industri perbankan, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan sebelum membuat keputusan investasi.
Ritel Serbu Saham BBCA
Menariknya, di tengah valuasi yang dianggap murah, terjadi peningkatan signifikan jumlah investor ritel yang memegang saham BBCA. Data per 30 September menunjukkan bahwa jumlah pemegang saham BBCA mencapai 612.173 pihak, melonjak hampir 90 ribu pemegang saham dari posisi akhir Agustus yang masih 522.914 pihak. Fenomena ini mengindikasikan bahwa investor ritel melihat potensi keuntungan dari saham BBCA dan memanfaatkan momentum penurunan harga untuk mengakumulasi saham.
- Peningkatan jumlah investor ritel dapat memberikan dukungan terhadap harga saham BBCA.
- Partisipasi investor ritel yang aktif dapat meningkatkan likuiditas pasar dan mengurangi volatilitas.
Namun, penting untuk diingat bahwa investor ritel cenderung memiliki horison investasi yang lebih pendek dan sensitif terhadap sentimen pasar. Oleh karena itu, fluktuasi harga saham BBCA dapat dipengaruhi oleh aksi jual beli dari investor ritel dalam jangka pendek.
Asing Melepas Saham BCA
Di sisi lain, investor asing justru cenderung melepas saham BBCA. Dalam satu bulan terakhir, investor asing membukukan net sell saham BBCA sebesar Rp 7,02 triliun. Aksi jual oleh investor asing ini dapat memberikan tekanan terhadap harga saham BBCA dan menjadi faktor yang perlu diwaspadai.
- Aksi jual oleh investor asing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan strategi investasi, kondisi ekonomi global, atau sentimen negatif terhadap pasar saham Indonesia.
- Tekanan jual dari investor asing dapat memicu aksi jual lanjutan dari investor lain dan memperburuk penurunan harga saham.
Namun, perlu diingat bahwa investor asing seringkali memiliki horison investasi yang lebih panjang dan berfokus pada faktor fundamental perusahaan. Oleh karena itu, aksi jual oleh investor asing tidak selalu mencerminkan prospek buruk dari saham BBCA.
Target Harga Saham BBCA
Dengan valuasi yang menarik, minat beli dari investor ritel yang meningkat, dan tekanan jual dari investor asing, prospek saham BBCA menjadi kompleks dan menarik untuk dianalisis. Target harga saham BBCA akan sangat tergantung pada kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kinerja keuangan yang solid, memanfaatkan peluang pertumbuhan di sektor perbankan, dan mengelola risiko dengan baik. Selain itu, kondisi makroekonomi global dan domestik juga akan memainkan peran penting dalam menentukan arah pergerakan harga saham BBCA.
Investor perlu melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan investasi terkait saham BBCA. Konsultasi dengan penasihat keuangan profesional juga dapat membantu investor dalam mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing.