Presiden Taiwan, Lai Ching-te, mengumumkan peluncuran sistem pertahanan udara baru bernama T-Dome sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran atas potensi agresi dari China. Pengumuman ini disampaikan pada peringatan Hari Nasional Taiwan, menandai langkah signifikan dalam upaya pulau tersebut untuk memperkuat kemampuan pertahanannya. Sistem T-Dome dirancang untuk memberikan perlindungan berlapis dan dirancang untuk menetralkan berbagai ancaman udara. Langkah ini juga dilakukan sebagai bagian dari rencana Taiwan untuk meningkatkan anggaran pertahanannya dan mendukung industri pertahanan dalam negeri. Dengan ketegangan di Selat Taiwan yang terus meningkat, pengembangan T-Dome menunjukkan komitmen Taiwan untuk menjaga keamanan dan stabilitasnya. Sistem pertahanan baru ini diharapkan akan menjadi bagian penting dari strategi pertahanan Taiwan secara keseluruhan, melengkapi kemampuan yang ada dan memberikan lapisan keamanan tambahan bagi rakyat Taiwan.
Sistem Pertahanan Udara T-Dome Taiwan
Sistem T-Dome digambarkan sebagai sistem pertahanan udara berlapis ganda yang menampilkan deteksi tingkat tinggi dan kemampuan intersepsi yang efektif. Meskipun detail spesifik tentang teknologi dan kemampuan sistem belum diungkapkan secara rinci, pemerintah Taiwan menekankan bahwa proyek ini mencerminkan tekadnya untuk melindungi keamanan nasional. Sistem ini diharapkan dapat memberikan perisai pelindung terhadap berbagai ancaman udara, termasuk rudal dan pesawat terbang. Pembangunan T-Dome merupakan bagian dari upaya modernisasi militer Taiwan yang lebih luas, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan pulau itu dalam menghadapi tekanan militer yang semakin meningkat dari China.
Kemiripan dengan Iron Dome Israel
Terdapat indikasi bahwa sistem T-Dome dirancang menyerupai Iron Dome Israel, yang dikenal karena efektivitasnya dalam mencegat roket dan rudal jarak pendek. Iron Dome telah terbukti sukses besar dalam melindungi Israel dari serangan roket dari Gaza, dan Taiwan tampaknya ingin memanfaatkan keberhasilan itu dengan mengembangkan sistem serupa. Jika T-Dome memang didasarkan pada teknologi Iron Dome, itu akan mewakili peningkatan signifikan dalam kemampuan pertahanan udara Taiwan. Sistem pertahanan yang terinspirasi dari Iron Dome akan memberikan lapisan perlindungan penting terhadap potensi serangan.
Anggaran Pertahanan dan Modernisasi Militer
Pengembangan T-Dome didukung oleh peningkatan anggaran pertahanan Taiwan. Presiden Lai Ching-te telah mengumumkan rencana untuk mengajukan rancangan anggaran khusus militer sebelum akhir tahun, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan pulau itu. Peningkatan anggaran ini juga akan digunakan untuk mendukung pengembangan industri pertahanan dalam negeri Taiwan. Taiwan telah secara aktif memodernisasi militernya selama beberapa tahun terakhir, memperoleh rudal Patriot buatan AS dan mengembangkan sistem Sky Bow sendiri. Selain itu, Taiwan juga memperkenalkan rudal Chiang-Kong, yang diklaim mampu mencegat rudal balistik menengah.
Seruan untuk Perdamaian di Selat Taiwan
Dalam pidatonya, Presiden Lai juga menyerukan kepada China untuk meninggalkan penggunaan kekerasan atau paksaan dalam mengubah status quo di Selat Taiwan. Dia menekankan pentingnya dialog dan penyelesaian damai atas perbedaan. Lai mengutip pelajaran dari Perang Dunia II, dengan menyatakan bahwa perang hanya membawa penderitaan dan luka mendalam, dan menekankan bahwa tragedi sejarah itu tidak boleh terulang. Seruan untuk perdamaian ini menggarisbawahi preferensi Taiwan untuk solusi diplomatik atas ketegangan yang sedang berlangsung dengan China.