Lebih dari 4,5 miliar tahun lalu, sebuah peristiwa kosmik dahsyat mengguncang tata surya kita. Sebuah benda langit raksasa, yang kemudian dikenal sebagai Theia, bertabrakan dengan Bumi muda. Tabrakan kolosal ini tidak hanya membentuk Bulan yang kita lihat setiap malam, tetapi juga memengaruhi evolusi planet kita secara mendalam. Pertanyaan tentang asal-usul dan komposisi Theia telah lama membingungkan para ilmuwan. Riset terbaru berusaha mengungkap misteri ini dengan menganalisis isotop batuan Bumi dan Bulan, memberikan petunjuk baru tentang "tetangga" kosmik Bumi di masa lalu. Penelitian ini membuka jendela baru ke masa-masa awal tata surya dan proses pembentukan planet yang kompleks.
Asal Usul Theia: Tetangga Bumi Purba?
Teori yang berlaku umum menyatakan bahwa Bulan terbentuk akibat tabrakan antara Bumi dan Theia. Namun, sifat dan asal usul Theia tetap menjadi misteri. Ilmuwan telah lama bertanya-tanya: Seberapa besar Theia? Terbuat dari apa? Dan dari mana asalnya sebelum bertabrakan dengan Bumi? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Theia kemungkinan besar terbentuk di bagian dalam tata surya, dekat dengan orbit Bumi. Ini berarti bahwa Bumi dan Theia mungkin pernah menjadi "tetangga" kosmik, berbagi lingkungan yang sama selama masa awal pembentukan planet. Gagasan ini mengubah pemahaman kita tentang sejarah tata surya dan bagaimana planet-planet di dalamnya berinteraksi.
Menelusuri Jejak Theia Melalui Isotop
Untuk mengungkap asal usul Theia, para ilmuwan menggunakan pendekatan inovatif dengan menganalisis isotop batuan Bumi dan Bulan. Isotop adalah variasi unsur kimia yang memiliki jumlah neutron berbeda dalam intinya. Pada masa awal tata surya, isotop tidak tersebar secara merata. Akibatnya, rasio isotop dapat memberikan petunjuk tentang tempat suatu benda terbentuk di tata surya. Dengan membandingkan rasio isotop besi, kromium, molibdenum, dan zirkonium dari sampel batuan Bumi dan Bulan, para peneliti dapat melacak jejak Theia dan menentukan wilayah asalnya.
Perbandingan Isotop Bumi dan Bulan
Analisis isotop mengungkapkan hubungan yang kuat antara Bumi dan Bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi isotop Bumi dan Bulan sangat mirip, menguatkan teori bahwa Bulan terbentuk dari material yang berasal dari Bumi setelah tabrakan dengan Theia. Penelitian ini melangkah lebih jauh dengan membandingkan komposisi isotop Bumi dengan komposisi keseluruhan Bumi, memungkinkan para ilmuwan untuk memperkirakan ukuran dan komposisi Theia.
Peran Inti Bumi dalam Mengungkap Misteri
Fakta bahwa Bumi telah memiliki inti cair jauh sebelum tabrakan dengan Theia memberikan petunjuk penting. Inti cair Bumi mengandung elemen-elemen seperti besi dan molibdenum. Kelangkaan elemen-elemen ini di mantel Bumi menunjukkan bahwa besi yang ditemukan di mantel kemungkinan berasal dari Theia. Dengan menganalisis komposisi besi di mantel Bumi, para ilmuwan dapat memperoleh wawasan lebih lanjut tentang komposisi Theia dan tempat asalnya. Komposisi suatu benda merekam seluruh sejarah pembentukannya, termasuk tempat asalnya.
Komposisi Theia: Lebih Dekat ke Matahari?
Para peneliti juga membandingkan komposisi batuan Bumi dan Bulan dengan komposisi meteorit, pecahan asteroid dari berbagai wilayah tata surya. Hasilnya menunjukkan bahwa komposisi Bumi mencerminkan campuran berbagai jenis meteorit. Namun, material Theia tampak berbeda. Temuan ini mengindikasikan bahwa Theia mungkin tersusun dari material yang belum teridentifikasi sebelumnya dan mungkin terbentuk lebih dekat ke Matahari dibandingkan Bumi. Penelitian ini membuka kemungkinan baru tentang keragaman material di tata surya awal dan bagaimana planet-planet terbentuk dari material yang berbeda-beda.
