Tragedi memilukan mengguncang Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, ketika musala yang sedang digunakan runtuh secara tiba-tiba. Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin sore, 6 Oktober 2025, dan langsung memicu kepanikan serta upaya penyelamatan besar-besaran. Puluhan santri yang sedang melaksanakan ibadah menjadi korban dalam kejadian ini. Tim penyelamat dari berbagai instansi, termasuk Basarnas, BPBD, dan relawan, segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Suasana duka menyelimuti area pondok pesantren, dengan keluarga dan kerabat korban berdatangan untuk mencari kabar orang-orang terkasih. Upaya evakuasi berlangsung dramatis dan penuh tantangan, mengingat kondisi bangunan yang hancur dan potensi adanya korban yang masih terjebak di reruntuhan. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan pemeliharaan infrastruktur bangunan, terutama di tempat-tempat yang menjadi pusat aktivitas banyak orang. Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan dapat segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti runtuhnya musala tersebut dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Evakuasi Korban Runtuhnya Musala
Proses evakuasi korban runtuhnya musala di Ponpes Al Khoziny menjadi prioritas utama setelah kejadian tragis tersebut. Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, dan berbagai relawan bekerja tanpa henti untuk mencari dan menyelamatkan para santri yang tertimbun reruntuhan. Alat berat dikerahkan untuk membantu membersihkan puing-puing bangunan, namun petugas tetap berhati-hati agar tidak membahayakan korban yang mungkin masih hidup. Kondisi di lokasi kejadian sangat memprihatinkan, dengan debu dan serpihan bangunan berserakan di mana-mana. Tim medis juga disiagakan untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban yang berhasil dievakuasi. Evakuasi dilakukan secara bertahap, dengan fokus pada area-area yang diduga terdapat banyak korban. Keluarga santri yang cemas menunggu di sekitar lokasi kejadian dengan harapan cemas, menantikan kabar baik tentang orang-orang terkasih mereka. Koordinasi yang baik antara berbagai pihak sangat penting dalam memastikan efektivitas dan kelancaran proses evakuasi.
Jumlah Korban Meninggal Dunia
Data terakhir menunjukkan bahwa 63 orang dinyatakan meninggal dunia akibat runtuhnya musala di Ponpes Al Khoziny. Jumlah korban ini diperkirakan masih bisa bertambah, mengingat masih ada puluhan santri yang belum ditemukan dan diduga masih tertimbun di bawah reruntuhan. Identifikasi korban meninggal dunia dilakukan oleh tim forensik, dengan melibatkan keluarga korban untuk memastikan identitas yang akurat. Proses identifikasi ini memakan waktu, mengingat kondisi jenazah yang sulit dikenali akibat tertimpa reruntuhan. Pihak pondok pesantren dan pemerintah daerah memberikan dukungan моральная дан материальная kepada keluarga korban, termasuk bantuan pemakaman dan santunan. Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, para santri, dan seluruh komunitas pondok pesantren. Doa dan dukungan terus mengalir dari berbagai pihak untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Pemerintah berjanji untuk memberikan perhatian khusus kepada keluarga korban dan memastikan mereka mendapatkan hak-haknya.
Puluhan Santri Masih Tertimbun
Selain korban meninggal dunia, puluhan santri dilaporkan masih tertimbun di bawah reruntuhan musala yang ambruk. Tim penyelamat terus berupaya semaksimal mungkin untuk mencari dan menyelamatkan para santri yang hilang. Upaya pencarian ini menghadapi berbagai kendala, termasuk kondisi bangunan yang tidak stabil dan potensi adanya reruntuhan susulan. Anjing pelacak dikerahkan untuk membantu mencari keberadaan korban yang mungkin masih hidup. Tim penyelamat juga menggunakan alat pendeteksi suara dan alat pemantau lainnya untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan. Keluarga santri yang hilang terus berharap dan berdoa agar orang-orang terkasih mereka dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Proses pencarian dan penyelamatan ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti, dengan mengutamakan keselamatan para petugas dan korban. Pemerintah daerah dan pihak terkait terus memberikan informasi terbaru kepada keluarga korban mengenai perkembangan proses pencarian dan penyelamatan.