Palembang terus berupaya menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan berbagai langkah preventif. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang aktif menjalankan program pembagian larvasida kepada warga sebagai salah satu upaya utama. Program ini bertujuan untuk memberantas jentik nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyebaran virus DBD. Selain pembagian larvasida, Dinkes Palembang juga menggalakkan program gotong royong membersihkan lingkungan, serta membagikan Abate secara gratis kepada masyarakat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.
Program pembagian larvasida ini menyasar seluruh wilayah kecamatan di Kota Palembang. Petugas Dinkes secara aktif mendatangi rumah-rumah warga untuk memberikan edukasi mengenai cara penggunaan larvasida yang benar dan efektif. Selain itu, Dinkes juga bekerja sama dengan pihak kelurahan dan RT/RW untuk memastikan program ini berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Dengan upaya yang terstruktur dan berkelanjutan, diharapkan kasus DBD di Palembang dapat terus ditekan dan masyarakat dapat terhindar dari penyakit berbahaya ini.
Pentingnya Larvasida dalam Mencegah DBD
Larvasida memegang peranan krusial dalam upaya pencegahan DBD. Jenis pestisida ini dirancang khusus untuk membunuh larva atau serangga yang belum dewasa, khususnya jentik nyamuk. Dengan membasmi jentik nyamuk sebelum berkembang menjadi nyamuk dewasa, penyebaran virus DBD dapat dicegah secara efektif. Penggunaan larvasida sangat penting terutama di musim hujan, ketika genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Selain efektif dalam membunuh jentik nyamuk, larvasida juga relatif aman bagi manusia dan hewan peliharaan jika digunakan sesuai dengan petunjuk. Masyarakat diimbau untuk selalu membaca dan mengikuti instruksi penggunaan larvasida dengan seksama. Pemerintah Kota Palembang secara rutin memberikan pelatihan kepada petugas Dinkes dan kader kesehatan mengenai cara penggunaan larvasida yang aman dan efektif, sehingga mereka dapat memberikan edukasi yang tepat kepada masyarakat.
Gotong Royong Membersihkan Lingkungan: Kunci Utama Pencegahan DBD
Selain penggunaan larvasida, gotong royong membersihkan lingkungan merupakan kunci utama dalam mencegah penyebaran DBD. Masyarakat diimbau untuk secara rutin membersihkan lingkungan sekitar rumah, termasuk membersihkan selokan, menguras bak mandi, dan menutup rapat tempat penampungan air. Tindakan-tindakan sederhana ini dapat menghilangkan sarang nyamuk dan mencegah perkembangbiakannya.
Pemerintah Kota Palembang secara aktif mengampanyekan pentingnya gotong royong membersihkan lingkungan melalui berbagai media, seperti spanduk, poster, dan media sosial. Selain itu, Dinkes Palembang juga bekerja sama dengan pihak kelurahan dan RT/RW untuk mengadakan kegiatan gotong royong massal secara rutin. Dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dapat meningkat dan penyebaran DBD dapat dicegah secara efektif.
Pembagian Abate Gratis untuk Masyarakat Palembang
Sebagai bagian dari upaya pengendalian DBD, Dinkes Palembang juga membagikan Abate secara gratis kepada masyarakat. Abate merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membasmi jentik nyamuk di dalam air. Cara kerjanya adalah dengan membunuh larva nyamuk, sehingga mencegah perkembangbiakan nyamuk dewasa. Pembagian Abate secara gratis ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memberantas jentik nyamuk di lingkungan rumah mereka.
Abate sangat efektif dalam membunuh jentik nyamuk, tetapi penggunaannya harus tetap dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk. Masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan Abate secara berlebihan, karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Dinkes Palembang memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara penggunaan Abate yang benar dan aman, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara optimal tanpa menimbulkan efek samping yang merugikan.
Data Kasus DBD di Palembang dan Upaya Penanggulangannya
Hingga 25 September 2025, tercatat sebanyak 697 kasus DBD di Kota Palembang sejak awal Januari. Dinkes Palembang terus berupaya menekan angka ini dengan berbagai langkah preventif dan kuratif. Selain pembagian larvasida dan Abate, Dinkes juga melakukan penyemprotan (fogging) di wilayah-wilayah yang memiliki kasus DBD tinggi. Fogging bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa yang membawa virus DBD.
Selain itu, Dinkes Palembang juga meningkatkan pelayanan kesehatan bagi pasien DBD. Rumah sakit dan puskesmas di Palembang dilengkapi dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai untuk menangani pasien DBD. Masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan bintik-bintik merah di kulit. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, risiko komplikasi dan kematian akibat DBD dapat diminimalkan.