Para ilmuwan menemukan bukti bahwa ciuman romantis pertama kali kemungkinan besar berevolusi pada leluhur manusia dan kera besar lainnya sekitar 21 juta tahun yang lalu. Penemuan ini didasarkan pada studi evolusi perilaku ciuman pada primata, meneliti spesies modern dan memetakan sifat tersebut ke pohon keluarga evolusi. Meskipun perilaku mirip ciuman dapat diamati pada berbagai hewan, asal-usul dan tujuan evolusioner dari ciuman romantis pada manusia selalu menjadi misteri. Studi ini berusaha untuk mengungkap misteri tersebut dengan melihat ke belakang ke masa lalu evolusi kita. Ciuman, meskipun tampak universal, sebenarnya hanya terdokumentasi dengan baik dalam kurang dari setengah budaya manusia, menimbulkan pertanyaan tentang apakah itu perilaku yang berevolusi secara biologis atau penemuan budaya yang dipelajari dan diturunkan dari generasi ke generasi. Studi ini memberikan beberapa jawaban menarik.
Asal Usul Ciuman: Studi Evolusi Primata
Penelitian ini melibatkan analisis komparatif perilaku ciuman pada berbagai spesies primata, termasuk monyet dan kera besar yang berevolusi di Afrika, Eropa, dan Asia. Para ilmuwan mengumpulkan data tentang spesies primata modern yang diamati berciuman, dengan fokus pada simpanse, bonobo, dan orangutan. Data ini kemudian dipetakan ke pohon keluarga evolusi primata untuk memprediksi kapan kemungkinan perilaku ini muncul pertama kali. Simulasi komputer digunakan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa berbagai leluhur juga melakukan ciuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku ini kemungkinan pertama muncul sekitar 21,5 juta tahun lalu pada spesies kera besar.
Bukti dari Studi Bakteri Oral
Studi bakteri oral pada manusia purba dan Neanderthal memberikan bukti lebih lanjut tentang adanya transfer air liur di antara kedua spesies itu, yang mengisyaratkan bahwa mereka juga saling berciuman. Transfer air liur ini bisa terjadi melalui berbagai cara, tetapi ciuman adalah salah satu kemungkinan yang paling masuk akal. Studi ini menambah bukti yang berkembang bahwa Neanderthal jauh lebih mirip dengan manusia modern daripada yang diperkirakan sebelumnya. Perilaku seperti ciuman menunjukkan tingkat keintiman dan interaksi sosial yang kompleks di antara spesies.
Definisi Ciuman dalam Perspektif Ilmiah
Dalam penelitian ini, para ilmuwan mendefinisikan ciuman sebagai kontak mulut ke mulut secara non-agresif yang tidak melibatkan perpindahan makanan. Definisi ini penting untuk membedakan ciuman dari perilaku lain yang mungkin terlihat mirip, seperti memberi makan dari mulut ke mulut atau perilaku agresif yang melibatkan kontak mulut. Definisi ini memungkinkan para ilmuwan untuk secara akurat mengidentifikasi dan menganalisis perilaku ciuman pada berbagai spesies primata dan memahami evolusinya dari waktu ke waktu.
Implikasi Budaya dan Sosial dari Ciuman
Catherine Talbot, penulis lain studi tersebut, mencatat bahwa meskipun ciuman tampak seperti perilaku biasa atau universal, hal itu hanya terdokumentasi pada 46 persen budaya manusia. Norma sosial dan konteksnya sangat beragam di berbagai masyarakat, sehingga memunculkan pertanyaan apakah ciuman merupakan perilaku yang berevolusi atau penemuan budaya. Studi ini merupakan langkah pertama untuk menjawab pertanyaan itu dengan memberikan bukti evolusi dari perilaku tersebut. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya bagaimana ciuman telah berkembang dan menyebar di berbagai budaya manusia.
