Selama beberapa dekade, umat manusia telah mengembangkan teknologi luar biasa yang memungkinkan perjalanan dengan kecepatan fantastis, bahkan melampaui orbit Bumi. Pesawat ruang angkasa di orbit Bumi, misalnya, dapat melaju hingga 28.163 km per jam. NASA juga telah meluncurkan sejumlah wahana antariksa berkecepatan tinggi seperti Helios 1, Helios 2, dan Voyager 1, yang memiliki daya untuk mencapai Bulan dalam hitungan jam saja.
Artikel ini akan membahas tujuh objek buatan manusia tercepat yang pernah dibuat, menyoroti kecepatan, misi, dan kontribusi unik mereka terhadap eksplorasi ruang angkasa. Dari probe matahari hingga penjelajah antar bintang, setiap wahana telah mendorong batas kemampuan kita dan memperluas pemahaman kita tentang alam semesta. Melalui inovasi dan dedikasi para ilmuwan dan insinyur, kita terus membuka rahasia kosmos dan menginspirasi generasi mendatang untuk bermimpi lebih besar.
Helios 2: Objek Buatan Manusia Tercepat
Helios 2, sebuah wahana antariksa hasil kolaborasi antara NASA dan Republik Federal Jerman (FRG), memegang rekor sebagai objek buatan manusia tercepat yang pernah dibuat. Diluncurkan untuk mempelajari aktivitas Matahari, Helios 2 mencapai kecepatan puncak luar biasa, yaitu 252.851 km per jam. Wahana ini mendekati Matahari pada jarak 0,29 AU (satuan astronomi, yaitu jarak antara Bumi dan Matahari).
Dikirim ke orbit Matahari pada 17 April 1976, probe ini mengirimkan data penting tentang plasma, debu, sinar kosmik, dan medan listrik hingga tahun 1979. Helios 2 tetap mengorbit Matahari, menjadi pesawat terdekat dengan bintang induk kita. Kecepatan ekstrem ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengumpulkan data unik tentang perilaku dan karakteristik Matahari dari dekat, yang memberikan wawasan berharga tentang cuaca luar angkasa dan dampaknya terhadap Bumi.
Helios 1: Misi Penelitian Matahari
Diluncurkan pada 10 Desember 1974, Helios 1 merupakan bagian pertama dari program penelitian Matahari yang serupa dengan Helios 2. Misinya adalah mengamati fenomena Matahari dan interaksinya dengan Bumi. Wahana ini menempuh orbit elips mengelilingi Matahari dengan kecepatan 228.536 km per jam.
Selama misinya hingga 1982, Helios 1 berhasil mengumpulkan data yang menunjukkan bahwa jumlah mikrometeorit di dekat Matahari jauh lebih tinggi daripada di dekat Bumi. Data ini membantu para ilmuwan untuk lebih memahami lingkungan di dekat Matahari dan potensi bahaya yang ditimbulkannya terhadap pesawat ruang angkasa. Misi Helios 1 dan 2 secara signifikan meningkatkan pengetahuan kita tentang Matahari dan lingkungannya.
Voyager 1: Penjelajah Tata Surya Terluar
Voyager 1 dikenal sebagai objek buatan manusia yang melintas paling jauh dari Bumi. Diluncurkan untuk menjelajahi tata surya luar, wahana ini mencapai kecepatan maksimum 62.136 km per jam. Pada 25 Agustus 2013, Voyager 1 secara resmi memasuki ruang antarbintang, menjadi wahana pertama yang melakukannya.
Ia membawa Golden Record, piringan berlapis emas berisi suara dan gambar kehidupan di Bumi. Voyager 1 terus mengirimkan data berharga tentang ruang antarbintang, memberikan wawasan baru tentang lingkungan di luar pengaruh Matahari. Perjalanannya yang panjang dan keberhasilannya dalam mencapai ruang antarbintang menjadikannya salah satu misi eksplorasi ruang angkasa paling ikonik.
New Horizons: Misi ke Pluto dan Sabuk Kuiper
New Horizons diluncurkan pada 19 Januari 2006 sebagai bagian dari program misi ruang angkasa Frontiers milik NASA. Tujuannya adalah untuk meneliti Pluto, satelit-satelitnya, serta objek-objek lain di Sabuk Kuiper. Dengan bantuan dorongan gravitasi dan bahan bakar monofase, New Horizons berhasil meluncur dengan kecepatan 58.536 km per jam.
Pada 14 Juli 2015, wahana ini berhasil terbang melintasi Pluto dari jarak 12.553 km, menjadi pesawat pertama yang melakukan eksplorasi langsung terhadap planet kerdil tersebut. New Horizons memberikan gambar dan data rinci tentang Pluto dan satelit-satelitnya, merevolusi pemahaman kita tentang sistem Pluto dan Sabuk Kuiper.
Stardust: Pengumpul Partikel Komet
Diluncurkan pada tahun 1999, Stardust memiliki misi unik untuk mengumpulkan partikel dari Komet Wild 2. Wahana robotik seberat 300 kilogram ini mencapai kecepatan 46.440 km per jam—enam kali lebih cepat dari peluru. Setelah menempuh perjalanan sejauh 3,2 miliar kilometer, Stardust berhasil membawa kembali sampel ke Bumi pada tahun 2006.
Hal tersebut menjadi salah satu misi pengumpulan material luar angkasa paling sukses. Sampel dari Komet Wild 2 memberikan informasi berharga tentang komposisi komet dan asal usul tata surya kita. Keberhasilan Stardust menunjukkan kemampuan kita untuk mengumpulkan dan menganalisis material dari benda langit yang jauh.
Apollo 10: Rekor Kecepatan Kendaraan Berawak
Apollo 10 merupakan misi uji coba yang mempersiapkan pendaratan manusia pertama di Bulan. Meskipun tidak mendarat, kapsul Apollo 10 mencapai kecepatan tertinggi yang pernah dicapai kendaraan berawak, yaitu 39.897 km per jam, pada 26 Mei 1969. Misi ini berlangsung selama 56 jam dan menjadi tonggak penting sebelum keberhasilan Apollo 11 beberapa bulan kemudian.
Kecepatan ekstrem yang dicapai oleh Apollo 10 menunjukkan tantangan dan risiko yang terkait dengan penerbangan luar angkasa berawak. Misi ini memberikan data penting tentang kinerja kapsul Apollo dan sistem pendukung kehidupannya, yang membantu memastikan keberhasilan pendaratan di Bulan oleh Apollo 11.
Discovery: Pesawat Ulang-Alik NASA
Discovery adalah salah satu dari lima pesawat ulang-alik NASA yang digunakan dalam berbagai misi antara tahun 1984 hingga 2011. Dengan kecepatan maksimum 28.000 km per jam, Discovery menyelesaikan 30 penerbangan sukses, termasuk misi peluncuran teleskop Hubble. Struktur pesawat ini terdiri dari orbiter, tangki bahan bakar eksternal, dan dua roket pendorong padat yang dapat digunakan kembali.
Permukaannya dilapisi sekitar 25.000 ubin tahan panas untuk melindungi dari suhu ekstrem saat memasuki atmosfer. Discovery memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan melakukan berbagai eksperimen ilmiah di luar angkasa. Pesawat ulang-alik ini menjadi simbol kemampuan manusia untuk menjelajahi dan memanfaatkan ruang angkasa untuk tujuan ilmiah dan komersial.
Dari eksplorasi Matahari hingga penjelajahan ruang antarbintang, setiap wahana dalam daftar ini memiliki tujuan ilmiah yang penting dan telah berkontribusi secara signifikan terhadap pemahaman kita tentang alam semesta. Kecepatan ekstrem yang dicapai oleh wahana-wahana ini menunjukkan potensi besar umat manusia untuk melampaui batas pengetahuan dan menjelajahi alam semesta lebih jauh lagi.