Angga Bagus Perwira, seorang siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, Grobogan, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah diduga menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman-teman sekelasnya. Kejadian tragis ini terjadi pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Angga, yang dikenal sebagai anak pendiam, disinyalir telah mengalami perundungan verbal dan fisik dalam beberapa waktu terakhir. Kematiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat, serta menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa ini dan memastikan keadilan ditegakkan. Kasus ini menjadi pengingat yang menyakitkan tentang bahaya bullying dan pentingnya upaya pencegahan di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Luka Serius di Kepala Akibat Kekerasan Fisik
Kakek korban, Pujiyo, mengungkapkan bahwa tim medis yang melakukan otopsi di RSUD Dr. R Soedjati Soemodiardjo menemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik yang signifikan di kepala Angga. Benturan keras di kepala bagian kanan dan kiri mengakibatkan penggumpalan darah di otak. Lebih parah lagi, tengkorak di bawah otak belakang korban remuk. Temuan ini mengindikasikan bahwa Angga mengalami kekerasan fisik yang serius sebelum meninggal dunia. Pujiyo berharap pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus dugaan bullying yang menyebabkan kematian cucunya dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku agar menjadi efek jera bagi yang lain.
Hasil Otopsi Ungkap Fakta Mengerikan
Hasil otopsi yang disampaikan oleh tim medis sungguh memprihatinkan. Benturan di kepala bagian kanan dan kiri jelas menunjukkan adanya kekerasan fisik yang dialami korban. Penggumpalan darah di otak dan remuknya tengkorak di bawah otak belakang semakin memperkuat dugaan bahwa Angga menjadi korban penganiayaan. Informasi ini menambah kesedihan mendalam bagi keluarga dan menuntut adanya tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku.
Pemakaman Angga Diselimuti Suasana Duka
Jenazah Angga dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Dusun Muneng, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, pada Minggu, 12 Oktober 2025 pagi. Prosesi pemakaman berlangsung dengan suasana duka yang mendalam. Orang tua Angga, Sawendra dan Ike Purwitasari, tidak dapat menahan tangis saat mengantarkan anak sulung mereka ke peristirahatan terakhir. Ibu korban bahkan nyaris pingsan dan harus dipapah oleh kerabat. Nenek Angga, Kustinah, yang telah membesarkannya sejak kecil, terlihat sangat terpukul dan hanya bisa terduduk lemas di kursi, didampingi oleh para tetangga yang berusaha menenangkannya. Ratusan pelayat turut mengiringi prosesi pemakaman dengan berjalan kaki sejauh sekitar satu kilometer.
Keluarga Berharap Keadilan Ditegakkan
Di tengah kesedihan yang mendalam, keluarga Angga berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus ini dan memberikan keadilan yang seadil-adilnya. Mereka ingin pelaku perundungan yang menyebabkan kematian Angga mendapatkan hukuman yang setimpal agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan. Keadilan menjadi harapan terakhir bagi keluarga yang ditinggalkan.
Polisi Lakukan Investigasi Mendalam
Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto, menyatakan bahwa kasus kematian Angga masih dalam proses penyelidikan. Pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman-teman sekolah korban dan para guru SMPN 1 Geyer. Proses pemeriksaan saksi masih terus berlanjut untuk mengumpulkan informasi yang lengkap dan akurat terkait kasus ini. Polisi berjanji akan bekerja keras untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Angga dan menegakkan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pemeriksaan Saksi Terus Berlanjut
Proses pemeriksaan saksi merupakan langkah penting dalam mengungkap kasus dugaan bullying yang menewaskan Angga. Keterangan dari teman-teman sekolah, guru, dan pihak-pihak lain yang terkait diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kejadian yang sebenarnya. Polisi akan terus melakukan pendalaman dan verifikasi terhadap setiap informasi yang diperoleh untuk memastikan keadilan dapat ditegakkan.