Kegagalan penalti kembali menghantui AC Milan. Insiden terbaru terjadi saat Christian Pulisic gagal mengeksekusi penalti dalam laga kontra Juventus yang berakhir imbang tanpa gol. Kegagalan ini semakin memperpanjang catatan buruk Milan dalam urusan tendangan 12 pas, sebuah tren negatif yang jelas merugikan tim. Padahal, penalti seringkali menjadi peluang emas untuk memecah kebuntuan dan meraih kemenangan, terutama dalam pertandingan-pertandingan sulit seperti melawan rival sekelas Juventus. Pertanyaannya, mengapa Milan begitu kesulitan dalam memaksimalkan peluang dari titik putih? Apakah ini masalah teknis, mental, atau kombinasi keduanya? Yang jelas, masalah ini harus segera diatasi jika Milan ingin bersaing di papan atas Serie A dan meraih target-target yang telah ditetapkan.
Tren Buruk Penalti AC Milan
Statistik menunjukkan betapa buruknya rekor penalti AC Milan belakangan ini. Sejak awal 2024, lebih dari separuh penalti yang mereka dapatkan di Serie A gagal dikonversi menjadi gol. Dari 13 kesempatan, hanya 6 yang berhasil dimanfaatkan. Ini adalah persentase yang sangat rendah, terutama untuk tim yang memiliki ambisi besar. Kegagalan ini bukan hanya sekali dua kali, tetapi sudah menjadi tren yang mengkhawatirkan. Akurasi penalti yang buruk tentu saja berdampak pada perolehan poin dan posisi di klasemen. Sebuah tim yang ingin meraih gelar juara, tentu saja tidak bisa membuang-buang peluang emas seperti ini. Milan harus segera mencari solusi agar masalah ini tidak terus berlanjut dan merugikan tim di masa depan.
Kegagalan Penalti yang Dieksekusi Pemain Berbeda
Salah satu hal yang semakin memperburuk situasi adalah fakta bahwa kegagalan penalti Milan dilakukan oleh pemain yang berbeda-beda. Dalam lima penalti terakhir yang gagal, eksekutornya adalah empat pemain yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa masalah penalti Milan bukan hanya terletak pada satu atau dua pemain saja, tetapi lebih kepada masalah tim secara keseluruhan. Pulisic, yang sebelumnya memiliki rekor penalti sempurna, kini sudah dua kali gagal mengeksekusi penalti untuk Milan. Ini tentu menjadi pukulan telak bagi kepercayaan dirinya dan juga tim. Milan perlu mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini, mungkin dengan menunjuk seorang spesialis penalti atau dengan melatih mentalitas para pemain agar lebih percaya diri saat menghadapi tekanan di titik putih.
Dampak Kegagalan Penalti pada Hasil Pertandingan
Kegagalan penalti telah memberikan dampak signifikan pada hasil pertandingan AC Milan. Salah satu contohnya adalah saat Milan kalah 1-2 dari Fiorentina pada Oktober 2024. Dalam laga tersebut, Milan mendapatkan dua penalti, tetapi keduanya gagal dikonversi menjadi gol oleh Theo Hernandez dan Tammy Abraham. Jika saja salah satu dari penalti tersebut berhasil, Milan mungkin bisa meraih hasil imbang atau bahkan memenangkan pertandingan. Secara keseluruhan, Milan hanya mendapatkan satu poin dalam laga-laga di mana lima penalti terakhir mereka gagal. Ini menunjukkan betapa krusialnya penalti dalam menentukan hasil pertandingan dan betapa merugikannya kegagalan-kegagalan tersebut bagi Milan. Kehilangan poin karena gagal penalti bisa sangat mahal harganya, terutama dalam persaingan ketat di Serie A.